• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Di Abad ke-18, Jenggot Pernah Diyakini Sebagai “Penangkal Kuman”

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
rambut

Foto: Unsplash

1.6k
BAGIKAN

DALAM Madzhab Syafi’i, memelihara jenggot hukumnya sunnah. Sedangkan mencukur jenggot itu hukumnya makruh. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى

“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623).

Meski saat ini memelihara jenggot lebih karena gaya daripada kegunaannya, dahulu jenggot pernah dianjurkan dokter demi menjaga kesehatan.

ArtikelTerkait

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

7 Negara Paling Kotor di Dunia Berdasarkan Penelitian

BACA JUGA: Manfaat Jenggot Dunia Akhirat

Pada tahun 1800-an, jenggot sempat ngetren karena alasan yang sama sekali berbeda yaitu untuk kesehatan. Menurut sejarawan medis Inggris Alun Withey dari Universitas Exeter, jenggot sebenarnya diresepkan oleh dokter sebagai obat untuk penyakit umum seperti sakit tenggorokan dan dianggap sebagai filter udara alami. Meskipun terdengar konyol bagi kita sekarang, sebenarnya ada beberapa alasan di balik hipotesis tersebut.

Seperti yang dijelaskan Colin Schultz dalam Majalah Smithsonian, pada masa itu, kuman adalah penemuan yang relatif baru dan menakutkan. Bahkan saat ini pun, ketakutan kita akan kuman menyebabkan bisnis sabun antibakteri, semprotan dan pembersih rumah tangga laris manis, meskipun bukti ilmiah bahwa segala macam produk itu benar-benar bekerja sangat kurang.

Nah, bagi mereka yang tinggal di era Victoria, teori kuman penyakit sangat tenar, masyarakat tiba-tiba dihadapkan dengan rentetan berita yang mengabarkan pada mereka bahwa kuman yang mematikan dan tak kelihatan berkerumun di sekitar mereka. Itu lebih dari cukup untuk menyebabkan kepanikan, dan ketika panik, datanglah ide-ide aneh.

Semakin banyak pasien yang datang ke dokter untuk minta bantuan terhadap penyakit yang berhubungan dengan kuman. Beberapa dokter mendapat ide cemerlang. Mereka mengatakan kepada orang-orang agar menumbuhkan jenggot mereka untuk menyaring udara di sekeliling mereka.

Mereka juga mengklaim bahwa rambut pada wajah mungkin membantu menyaring racun lain, seperti debu batu bara dan kotoran-kotoran lain. Kombinasi pertempuran melawan kuman dan penyaring udara inilah yang akhirnya membuat orang-orang memilih memelihara jenggot mereka.

Sekarang kita tahu bahwa Jenggot juga mungkin populer karena alasan lain. Tapi tentu karena andil dokter yang menyiramkan bensin ke dalam api. Saat ini, kita tahu bahwa memiliki rambut di wajah tak cukup untuk melindungi kita dari kuman. Lagi pula, tak semua kuman buruk bagi kita, tapi hal baiknya, teori kuman menimbulkan kesadaran publik terhadap kesehatan.

Lucunya, menurut Lauren Friedman dari Business Insider, wajah berjenggot bisa kurang higenis daripada wajah yang bercukur. “Studi terbaru di Behavioral Ecology menunjukkan bahwa rambut di wajah dan tubuh berpotensi menjadi sarang dan tempat berkembang biak ektoparasit pembawa penyakit,” lapornya.

Advertisements

Tapi, penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian baru lain yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection, yang meneliti sampel dari 408 staf rumah sakit. Seperti yang dilaporkan David Nield Januari lalu, data menunjukkan bahwa staff yang bercukur tiga kali lebih mungkin memiliki methicillin-resistant Staph aureus (MRSA) pada kulit mereka daripada staf yang berjenggot.

BACA JUGA: Wajib kah Memelihara Jenggot?

Jenggot bukanlah perawatan paling konyol yang dipercaya publik sebelum ilmu pengetahuan mencapainya. Pada tahun 1700-an, dokter berpikir memberi udara melalui pantat seseorang bisa menyelamatkannya, terutama bagi korban tenggelam. Selama abad pertengahan, orang-orang dilaporkan harus kentut di dalam stoples untuk menangkal wabah.

Saat ini, pemahaman kita mengenai kuman sudah meningkat, masyarakat secara keseluruhan juga lebih sadar akan kebersihan dan bidang medis juga sudah lebih maju. Resep jenggot zaman dahulu lebih disebabkan karena kepanikan massa daripada pemahaman ilmiah apapun. Tapi, tetap menarik untuk melihat ke belakang dan melihat seberapa jauh kemajuan kita sekarang. []

SUMBER: SCIENCE ALERT | NATIONAL GEOGRAPHIC

Tags: jenggotkesehatan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pemimpin Negara yang Tak Mau Menyuruh Pelayannya

Next Post

Hadiri Perayaan Maulid, Dubes Uni Eropa untuk Fiji dan Pasifik Puji Nabi

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

10 Juni 2025
tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

10 Juni 2025
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

10 Juni 2025
negara, negara terkotor

7 Negara Paling Kotor di Dunia Berdasarkan Penelitian

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Oleh Saad Saefullah
11 Juni 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Itikaf, Lapar

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam

Oleh Laras Setiani
22 April 2020
0
Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam 1

Seorang suami juga harus mengetahui bahwa termasuk menggauli istrinya dengan baik adalah dengan berlaku baik kepada anak perempuan bawaan istrinya....

Lihat LebihDetails

Apa yang Terjadi Kalau Manusia Dewasa Tidur Malam Kurang dari 6 Jam?

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Jika manusia dewasa tidur malam kurang dari 6 jam secara konsisten, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi, baik jangka...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Pertanyaan tentang berapa lama umur dunia sering muncul dalam kajian-kajian Islam, terutama yang membahas akhir zaman.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.