• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 22 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Fiksi

Ia yang Duduk di Sebelah

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Fiksi
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Dajjal, Berita Kematian, takut mati

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

 

ORANG itu, tiba-tiba begitu saja duduk di sampingku. Entah apa karena aku pun memang tengah berat menahan kantuk sejak menaiki bis ini atau juga karena memang ia yang demikian ringan tubuhnya sehingga aku merasa hampir tak menyadari kehadirannya itu.

Sedikit banyak di tengah kantuk dan kesadaran yang hanya setengah-setengah aku menggerutu dalam hati; kenapa pula ia memilih tempat duduk tepat di sebelahku padahal bis ini masih memiliki banyak tempat duduk yang kosong? Bukankah penumpang pun sedikit?

Tapi itu rasanya bukan masalah kemudian. Biasanya, terus-terang jika memilih duduk di sebelah kiri bis, tempat duduk yang hanya untuk dua orang, sering kali terasa sempit. Kadang bahu lengan terasa sakit pas ketika turun dari bis karena sepanjang perjalanan berhimpitan terus dengan orang yang duduk di sebelah. Tapi untuk kali ini tidak begitu. Aku merasa masih begitu leluasa bergerak dan lowong, tapi aku juga begitu yakin bahwa ia masih ada di sampingku.

ArtikelTerkait

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

Suamiku Mantan Majikanku

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

Beginilah aku, seminggu dua kali harus menempuh perjalanan sebanyak sekitar 70 kilo lebih, bolak-balik dari rumah dan tempat kuliah yang berada di kota. Bisa saja aku sebenarnya memilih perguruan tinggi di kabupaten, di mana aku tinggal, tapi itu artinya aku akan banyak ketinggalan dalam banyak hal. Aku sendiri merasakan hal itu, bukan sekadar mengada-ada. Setiap akhir pekan seperti ini, adalah jadwal pulang, dan pada Ahand malam nanti, aku harus sudah kembali lagi ke kota.

BACA JUGA: Maaf, Ikhwan itu Pacar Saya

Aku sengaja selalu memilih perjalanan malam hari, baik ketika pergi atu pun kembali. Alasannya, cuaca tidak akan terlalu panas, dan bis pun biasanya tidak terlalu penuh. Jadi terasa enak. Ditambah, perjalanan malam hari selalu lebih cepat.

Ketika kondektur menagih ongkos, aku sedikit terjaga, dan masih di antara sadar dan tidak, aku memberikan ongkos pas yang memang selalu kusediakan di saku celana sebelah kanan. Aku memejamkan mata lagi, menarik nafas, merasakan segar dingin yang berasal dari AC bis. Tapi entah kenapa, aku ternyata tidak terlalu bisa untuk tidur lagi. Tapi aku masih mencoba untuk memejamkan mata.

Tiba-tiba saja aku mengingat-ingat sosok yang berada di samping kananku ini. Kalau tidak salah ia memakai pakaian hitam-hitam. Ke atasnya, ia memakai sweter hitam polos tanpa desain apa-apa, dengan penutupnya dipakai untuk menutupi kepalanya dari deraan dinginnya AC yang memang terasa menusuk. Ke bawahnya, aku tidak bisa mengingat dengan begitu jelas. Mungkin bahannya dari katun. Mungkin juga dari katun—tapi hei, apa pentingnya bagiku? Aku menguap sedikit panjang.

Bagaimana rupanya ya, dan setua apa dia? Aku ternyata masih memikirkan dia juga, orang yang duduk di sebelahku ini. Aku yakin, ia tidak lebih tua dariku kurasa. Dan masalah wajahnya, aku tidak bisa menebak-nebak, karena terhalang oleh penutup dari sweternya. Aku juga tiba-tiba berusaha mengingat, rasanya tadi kondektur tidak menagih ongkos padanya? Aku tidak begitu yakin juga, karena aku sendiri tadi tidak sepenuhnya terjaga, masih berperang dengan kantuk. Dan lagipula, kemungkinan besar bisa jadi seseorang yang duduk di belakang dia (kami) membayarinya karena mereka adalah saudara atau sejenis itulah.

Bis, seperti biasa melaju demikian kencang. Mungkin karena malam dan kendaraan lain sudah begitu jarang. Inilah enaknya perjalanan malam itu, tidak harus terjebak macet. Dan juga karena jalan tol yang memungkinkan semua perjalanan menjadi cepat dan mudah.

BACA JUGA: Cahaya Gyeokbokgung

Advertisements

Aku ternyata tidak bisa memejamkan mata lagi. Aku berusaha untuk tidak melihat siapa gerangan yang duduk di sampingku ini, walaupun sangat ingin, entah kenapa. Biasanya, jika bersebelahan dengan siapapun, aku tak pernah menatap wajahnya dengan sengaja, karena kupikir itu bukanlah sebuah perbuatan yang sopan.

Akhirnya aku hanya mengingat kejadian-kejadian yang kualami sepanjang pekan ini. Dua hari aku bersama Dedi, sahabatku, tenggelam dalam pembuatan proposal rohis untuk kegiatan mentoring tahun depan. Satu hari untuk beres-beres tempat kos dengan teman-teman tinggal di tempat itu. Dua hari untuk latihan bela diri yang kuikuti di sekolah. Ah, alangkah sempitnya waktu dan begitu cepat ia berlalu. Sayang sekali jika kita hanya menghabiskannya hanya untuk sekadar perbuatan yang tidak terlalu berguna.

Aku sampai pada ingatan di mana aku bertemu dengan Bu Hasanah, guru agama di sekolah dulu. Ia mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak bisa memahami perkataannya, dikarenakan aku merasakan kesadaranku semakin berkurang, sebab kantuk yang menyerang lagi. Aku menarik nafas, kali ini sambil membaca doa hendak tidur dalam hati. Bis makin terasa melaju kencang.

Aku merasa terlelap, panjang dan lama.

Entah di mana, karena kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, aku terbangun dan mendengar jeritan hampir dari semua penumpang. Detik berikutnya, aku mendengar suara benturan yang amat keras di bagian depan bis, dan seketika bis terguncang hebat. Aku merasa akan terlempar namun segera saja mencoba untuk berpegangan pada sandaran kursi di depanku, dan dalam kondisi itu aku segera memahami bahwa bis tabrakan, atau menabrak kendaraan lain di depan. Seluruh bis porak poranda dan aku sendiri merasakan panas yang luar biasa, sebisa mungkin berpegangan erat terus, dan bis pun berguling-guling.

BACA JUGA: Disaster Jono

Seluruh tubuhku terasa perih dan rasanya kulit hangus terbakar. Sedetik kemudian aku merasa bis berhenti bergerak, namun api makin membakar sekelilingku. Aku kehabisan nafas dan merasakan sakit yang tak terhingga, dan aku hanya bisa mengucapkan kata dalam hati saja, “Allah, Allah….Allah…”

Ingatanku sudah tumpul dan hampir hilang sepenuhnya, ketika dari balik kobaran api, aku melihat sesosok tubuh yang aku ingat, ia duduk di sampingku tadi. Ia berjalan seperti melayang begitu saja di atas atau di antara api yang panas dan menyengat-nyengat, aku tidak begitu ingat. Sebelum semuanya jelas bagiku, aku melihat wajahnya…. dan ya Allah, ia tidak memiliki bentuk wajah, hanya rata, dan rata. Ia mengeluarkan sesuatu yang membuat aku merasa takut.

Sedetik kemudian, aku mulai merasakan ia memasukiku dan mengambil sesuatu dariku. Sebelum aku menyadari semuanya, aku masih mencoba mengatakan sesuatu dalam hati tergerakkan oleh bibirku namun sangat perlahan, “Asyhadu ala illaha ilallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah, ….. la ilaha illallah…..”. Dan kemudian semuanya terasa dingin, sepi, dan untuk sesaat aku merasa begitu sendirian. []

Tags: cerpenfiksiMaut
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Pendeta Yahudi Bertanya pada Rasulullah Apa Makanan dan Minuman Penghuni Surga

Next Post

Benarkah Hari Sabtu Penuh Tipu Daya?

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Palestina, Semangka, tanah, Pelajaran dari Gaza, Palestina, Palestina

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

6 November 2023
Hadits tentang Sabar, Konsultasi Kesehatan, Puisi Terakhir WS Rendra

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

10 Oktober 2023
KDRT, Balasan bagi Orang yang Suka Memaki dan Menyakiti Orang Lain, Suamiku

Suamiku Mantan Majikanku

17 Agustus 2023
cantik, Rukun Islam, Amal Penghapus Dosa

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Donasi

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

shalat, shalat hajat

Mengapa Kita Harus Shalat Hajat Minimal Sekali Seumur Hidup?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Mencari Nafkah, bekerja dalam islam, pekerjaan terbaik, nafkah, KERJA, pegawai, karyawan, rajin

Hukum Pengusaha yang Gemar Tunda Gaji Karyawan

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

Kandungan nikotin, tar, dan zat kimia lain dalam rokok dapat merusak DNA sperma pada pria dan merusak sel telur serta...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 130Share on WhatsApp
  • 45Share on Facebook
  • 25Share on Telegram
  • 645Share on Twitter
  • 100Share on Pinterest
  • 44Share on LinkedIn
  • 60Share on Email