• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

Menjomblo, Pacaran atau Menikah, Pilih Mana?

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: koreabizware

Ilustrasi. Foto: koreabizware

0
BAGIKAN

Oleh: Muhammad Daud Farma
ulviyeturk94@gmail.com

MAHASISWA pada umumnya, saat pamitan meninggalkan kampung halaman, pastinya tidak terlepas dari pesan dan nasihat. Adapun nasihat itu ialah: “Nak, belajar yang rajin ya, dan cepatlah pulang!”

Sudah jauh dari kampung halaman, dan sekarang berada di di kampung orang lain bahkan terdampar di negeri kuno, kini nasihat tersebut mengalami perubahan, berubah menjadi pertanyaan, “Nak, kamu belajarnya rajin tidak? Kapan kamu pulang?” dan biasanya di akhir percakapan tidak pernah lupa dari pesan dan nasihat. Sebab nasihat orangtua adalah ruh belajar.

Nasihat itu akan terus diulangi dan diingatkan, agar tidak lupa dan menjadi inpirasi maupun motivasi dalam belajar. Nasihat yang begitu tulus dari orang yang terkasih dan tersayang, orangtua. Nasihat itu terus berlanjut hingga sampai di tingkat akhir. Begitu baru tiba di tingkat akhir, nasihat itu tetap terulang lagi dan ada sedikit penambahan kalimat di sana, sedikit penambahan soal atau pertanyaan, “Nak, kapan wisuda? Kapan balik?”,”Kapan rencanamu menikah?” “Kamu atau ibu yang carikan?”

ArtikelTerkait

Nikah di KUA, Asyik Juga!

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

BACA JUGA: Karena Merasa Hina Jadi Jomblo, Dia Pacaran

Menikah???

Ya muyskilah-nya ialah di situ, menikah. Ada yang sudah membina cinta pada seorang akhwat sebelum ia meninggalkan kampung halaman, namun terkadang jarak dan waktu tidak berpihak dan bersahabat. Si Akhwat mengajak menikah, padahal kuliah saja belum selesai. Ikhwan tidak mampu memenuhi ajakkannya, akhirnya ia dinikahi orang lain. Ujung-ujungnya si ikhwan berbulan-bulan menahan pilu, tidur tak nyenyak, makan tak enak,dan galau tingkat atas.

Ada juga, ketika sudah punya pilihan, malah orangtua yang kurang bersahabat. Saat dijelaskan dengan anak kampung sebelah, orangtua tidak merestui, karena permasalahan antar keluarga, dan “Alamatnya terlalu dekat, Nak!” Di waktu lain, ketika memilih yang jauh, dan “Jangan nak, kejauhan!”.

Yang sering terjadi ialah ketika mereka sudah lama membina cinta, namun pada akhirnya terpisahkan oleh jarak dan waktu. Biasanya si akhwat yang tak sabaran, lagipula siapa akhwat yang sanggup menahan rindu selama bertahun-tahun? Menahan gejolak gunjingan dan bisik-bisik tetangga? Menjadi perawan tua? Sanggup?

Itu adalah kesalahan sesama, kenapa mencintainya? (Akwat) dan kenapa mau menerima cintanya? (Ikhwan). Jika tidak mau ditagih janjinya, jika tidak mampu memenuhi ajakannya, ya disarankan jangan mengikatnya dengan modal cinta yang penuh janji-janji palsu, orang bilang itu adalah pemberi harapan palsu (PHP). Lebih baik jomblo sekarang dan bahagia ketika ia halal bagimu, daripada pacaran dan bahagia sekarang, namun jadi jomblo dan menelan pilu pada suatu hari nanti.

Jodoh yang awalnya dengan bibit maksiat, itu biasanya penuh dengan liku-liku. Sekarang dia milikmu, kalau tidak segera dihalalkan, maka kamu akan menelan pilu saat ia jadi milik orang lain.

Oleh karena itu, banyak orang yang sudah berpengalaman berkata, “Pacaran setelah menikah itu jauh lebih bahagia dan romantis, daripada pacaran sebelum menikah, bukan mahrom. Pacaran sebelum menikah yang banyak mencuri waktu untuk bertemu, sungguh tak bermutu.”

Advertisements

“Jangan coba-coba mengikat anak orang dengan modal cinta dan janji-janji semata, sedangkan kamu sendiri tidak mampu menghalkannya untukmu.” Jika engkau memamg sudah mapan, ya laksanakanlah secara syar’i, bukan main curi-curi.” Jika belum mapan, ya berpuasalah! karena itu adalah solusi yang baik dan sangat tepat.”

BACA JUGA: Cuman Mau Tanya, Gak Cape Pacaran?

Abdullah Ibnu Mas’ud ra berkata: Rasulullah SAW bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” (Muttafaq Alaihi)

Kembali lagi pada problematika soal memilih pilihan dan restu orangtua. Sakit memang sungguh sulit, ketika orangtua tidak sesuai dengan pilihan anaknya, maka jalan yang pintas ialah menyerahkannya kepada orangtua, semoga itu yang terbaik.

“Jangan menangisi cintamu yang diambil orang lain, karena sudah jelas-jelas dia bukan jodohmu, sudah dinikahi orang lain, kok kamu tetep bilang ia jodohmu? Piye tho? Dan yakinlah, Allah sudah menyediakan yang terbaik untukmu.”[]

 

Tags: jomblomahasiswaMenikahPacaran
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sedekah Manakah yang Paling Besar Pahalanya? Ini Kata Nabi

Next Post

Terinspirasi Nama Satelit, Ini Nama Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia dari Rusia

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Keutamaan Menikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan, Resepsi Pernikahan yang Islami,, Nikah

Nikah di KUA, Asyik Juga!

13 Juni 2025
janda

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

27 April 2025
Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

5 April 2025
Nikah, Kebahagiaan dalam Menikah, Biaya Nikah Paling Murah

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

11 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Donasi

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

shalat, shalat hajat

Mengapa Kita Harus Shalat Hajat Minimal Sekali Seumur Hidup?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Mencari Nafkah, bekerja dalam islam, pekerjaan terbaik, nafkah, KERJA, pegawai, karyawan, rajin

Hukum Pengusaha yang Gemar Tunda Gaji Karyawan

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

Ini Keyakinan Rasulullah Sebelum Diutus Jadi Nabi?

Oleh Adam
20 Juni 2025
0
Sedekah

Nah, mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, sebelum adanya wahyu, Rasulullah ﷺ menganut agama apa?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 139Share on WhatsApp
  • 46Share on Facebook
  • 27Share on Telegram
  • 674Share on Twitter
  • 104Share on Pinterest
  • 46Share on LinkedIn
  • 64Share on Email