• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 19 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Cerita Lockdown di Norwegia

Oleh Saad Saefullah
5 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

0
BAGIKAN

Oleh: Savitry ‘Icha’Khairunnisa
Kontributor Islampos, Tinggal di Norwegia

KEMARIN ada pertanyaan menarik di postingan saya di Instagram: Apakah kebijakan lockdown di Norwegia juga melibatkan militer? Jawabannya: tidak. Alhamdulillah sampai saat ini pemerintah masih belum sampai mengerahkan kekuatan militer atau kepolisian untuk mengawasi pergerakan masyarakat.

Lalu apakah masyarakat Norwegia patuh begitu saja pada instruksi #socialdistancing? Jawabannya: tidak juga, meskipun mayoritas memang taat.

Jadi ketika ada perintah #lockdown seminggu lalu, pemerintah menutup semua bandara dan pelabuhan dari kedatangan orang asing.
Mulai Senin kemarin semua perbatasan darat juga ditutup, hanya truk pembawa barang (makanan dan obat-obatan) yang boleh tetap masuk.
Saat itu jumlah kasus positif di Norwegia sudah sekitar 900-an dengan 1 kematian. Langkah lockdown, meski dianggap terlambat, tetap diapresiasi oleh semua orang.

ArtikelTerkait

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Orang Bodoh

Dengan kebijakan ini, semua orang diminta tetap tinggal di rumah. Terutama mereka yang sudah dites dan positif, harus melakukan #swakarantina di rumah masing-masing. Hanya pasien yang sudah parah saja yang dirawat di rumah sakit. Karena kapasitas rawat inap dan tenaga medis juga terbatas.

Kebijakan lockdown juga menutup perbatasan antarkota. Intinya semua orang harus “dikunci” di dalam kota. Nggak boleh kalau sekadar mau pelesir keluar kota. Bakalan langsung disuruh pulang, diam #dirumahaja.
Tujuannya tentu agar persebaran virus bisa diminimalisasi, dan jejak penularan lebih mudah terdeteksi.

Warga yang sehat tetap boleh jalan-jalan cari matahari dan menikmati udara segar, yang penting selalu hindari kerumunan. Boleh belanja kebutuhan sehari-hari, asalkan langsung pulang. Semua acara kumpul-kumpul dilarang tanpa kecuali.

Namun, ternyata ada juga orang-orang yang meski positif terinfeksi, malah pergi ke kabin mereka di daerah pegunungan. Alasannya, yang penting mereka nggak menulari orang lain. Justru ini yang berisiko merepotkan semua pihak. Lokasi kabin yang terpencil, akan susah dijangkau oleh pihak rumah sakit bila ada masalah dengan si pasien.

Pemerintah tidak tinggal diam. Semua orang hanya boleh tinggal di alamat resmi. Langsung dibuat UU Kabin. Mereka yang sudah wajib swakarantina maupun yang sehat, kalau ketahuan kabur ke kabin, akan didenda USD 2.000,- atau penjara 2 tahun.

Dengan adanya peraturan ini, apakah semua jadi takut dan patuh? Iya!
Nggak perlu basa-basi, pemerintah gerak cepat dan tegas.
Masyarakat Norwegia lebih takut pada aturan pemerintah daripada aturan agama; begitu istilahnya. Karena efeknya bisa mereka rasakan langsung di kehidupan.

Dalam situasi darurat, pemimpin memang harus berani mengambil keputusan taktis, serta memberi keyakinan pada rakyat bahwa mereka akan dilindungi. Rakyat yang baik pemahamannya dan percaya pada pemimpin, akan lebih mudah untuk taat.

Saya ingin menambahkan, bahwa sebetulnya semua manusia di manapun sama. Sama-sama berpotensi untuk mbalelo, ngeyel, ndablek, hobi protes.
Yang bisa membuat orang-orang patuh adalah kalau ada kekuatan yang lebih besar yang bisa menjamin keselamatan dan penghidupan mereka. Di sinilah peran penting negara.
Kalau negara bertanggung jawab penuh (termasuk menjamin kestabilan ekonomi dan ketahanan pangan seluruh lapisan masyarakat), pemerintahnya tanggap dan bukannya gagap dalam mengatasi masalah, berani mengambil keputusan meski tidak populis, pada gilirannya rakyat akan mengikuti. Dengan rela maupun terpaksa.
Yang penting mereka tahu bahwa negara selalu ada untuk melindungi. Untuk memimpin rakyat demi keselamatan bersama.

Advertisements

Termasuk dalam wabah #covid_19.

Saya teringat pidato PM Erna Solberg kepada anak-anak Norwegia beberapa hari lalu.
Salah satu pesan yang dia sampaikan adalah, bahwa “… wabah #koronavirus ini adalah sesuatu yang baru dan mengguncang kita semua. Inilah saatnya kita bertindak bersama. Sekarang bukan lagi waktunya berbicara tentang “aku”, tapi tentang “kita”.
Tetap tenang, jangan panik.
Yakinlah bahwa kita semua bisa melalui masa sulit ini dengan selamat bersama-sama.
Yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin.
Percayalah bahwa negara selalu ada untuk rakyat.”

Pesan kuat yang rasanya bisa diterapkan oleh negara manapun.

Tetap ikhtiar dan berdoa untuk kesehatan dan keselamatan kita semua. []

Tags: Coronanorwegia
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kiat Meraih Sukses Ramadhan

Next Post

Takut soal Rezeki? Simak Dulu Ini!

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Shalahuddin Al-Ayyubi,

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

19 Juni 2025
Foto: Freepik

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

18 Juni 2025
Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

17 Juni 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

17 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kisah Nabi Musa, Firaun, Nabi Yunus, Berhala

Bangsa-bangsa di Dunia yang Menyembah Berhala

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat, minuman

Perlu Banget Tahu, Ini Minuman-minuman yang Mengandung Gula Tinggi, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

orang tua, gen z, anak, sukses

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Oleh Haura Nurbani
19 Juni 2025
0

suami, istri, seksual, perawan

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

Terpopuler

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Perut Buncit

Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Banyak pria usia 40 ke atas mulai cemas akan usia, keluarga, hingga masa depan. Jika dibiarkan, ini bisa menimbulkan stress,...

Lihat LebihDetails

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, berdiri sebuah kekhalifahan besar di Mesir: Daulah Fathimiyah, beraliran Syiah Ismailiyah.

Lihat LebihDetails

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Jumlah tabungan minimal yang ideal di zaman sekarang sangat tergantung pada gaya hidup, penghasilan, tanggungan, dan tujuan keuangan seseorang.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 20Share on WhatsApp
  • 4Share on Facebook
  • 3Share on Telegram
  • 100Share on Twitter
  • 17Share on Pinterest
  • 5Share on LinkedIn
  • 8Share on Email