• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Dosanya Mengalir walaupun Sudah Meninggal

Oleh Laras Setiani
5 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
ilustrasi.foto: pixabay

ilustrasi.foto: pixabay

0
BAGIKAN

HARUS kita ketahui ternyata bukan hanya pahala saja yang bisa tetap diterima ganjarannya saat seseorang telah tiada, sama hal nya dengan dosa yang telah dilakukannya. Selama ini kita hanya tahu, bahwa ada beberapa amalan jariyah yang pahalanya akan tetap dapat dirasakan oleh si pelaku amal walaupun sudah meninggal dunia. Namun ternyata itu pun akan berefek sama dengan pelaku dosa.

Dua dosa yang terus mengiuti kita walau sudah meninggal yaitu:

Menjadi Pelopor Maksiat

Pelopor adalah orang yang mengawali segala sesuatu. Ia tidak menyeru orang lain agar mengikuti perbuatannya. Namun secara tidak langsung perbuatannya telah menginspirasi orang lain berbuat hal serupa.

BACA JUGA: Hari Jadiannya saja yang Dihitung, Dosa Pacarannya Enggak?

ArtikelTerkait

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

7 Negara Paling Kotor di Dunia Berdasarkan Penelitian

Berarti orang yang mengikuti, tergerak secara suka rela tanpa paksaan sedikit pun. Jika perbuatan tersebut ada dalam ranah amal soleh tentu akan menjadi hal yang sangat bagus. Ia berhasil mendakwahkan kebaikan tanpa orang yang mengikuti merasa tertekan dan tergurui.

Orang yang mengikuti rela hati ikhlas lillahi ta’ala mengikuti jejak langkah-langkah kebaikan orang tersebut. Namun lain cerita, jika seseorang menjadi pelopor amal yang buruk. Ia telah berhasil menginspirasi orang lain untuk berbuat maksiat serupa dengan dirinya.

Maka Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Jabir Bin Abdillah:

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikit pun dosa mereka.” (HR Muslim).

Maka demikian pula dengan putra Nabi Adam yang bernama Qabil. Qabil adalah orang pertama yang menumpahkan darah orang lain. Qabil membunuh Habil yang merupakan saudaranya sendiri karena menginginkan jodoh yang lebih cantik yang diperuntukkan bagi Habil.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak Adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR Bukhari-Muslim).

Orang yang mengikuti berbuat dosa serupa, bukan berarti tidak mendapatkan ganjaran dosa pengikutnya tetap mendapatkan ganjaran dari dosa akibat perbuatannya. Namun si pelopor akan memikul dosa keburukan yang diperbuat pengikutnya.

Jika pengikut maksiat itu bukan hanya seorang, maka semakin berlipat-lipatlah dosa yang diterima si pelopor. Dosa yang membuatnya dilemparkan keras ke dalam neraka, ke dalam api yang menyala-nyala. Nau’dzubillahi min dzalik.

Advertisements

Mengajak atau Memaksa Orang Lain Berbuat Salah

Kategori kedua ini berbeda halnya dengan pelopor. Kategori kedua ini selain dirinya berbuat maksiat, ia pun menyeru orang lain untuk berbuat hal serupa. Ajakannya bisa berupa seruan motivasi maupun berupa paksaan. Orang yang demikian adalah orang yang sesat dan menyesatkan.

Allah SWT berfirman:

“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa orang-orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan).” (QS An Nahl: 25).

Hadist bermakna serupa diterima dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mengajak pada kesesatan, dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikit pun.” (HR Ahmad dan Muslim).

Jika kesesatan tersebut berupa perbuatan yang sudah jelas penyimpangannya seperti ajakan untuk merampok, mencuri, membunuh, menganiaya orang lain, berbuat mesum dan sebagainya mungkin kita dapat berpikir dua kali untuk menerima ajakan tersebut.

Kita tahu hal-hal tersebut akan berbuah penyesalan di akhirat kelak. Akan tetapi, jika kesesatan tersebut berupa ajakan untuk berbuat syirik yang dibungkus dengan dalih ibadah, biasanya banyak orang tergelincir kedalamnya.

BACA JUGA: Meski Meninggal, 3 Amal Buruk Ini Akan Terus Mengalir Dosanya

Seperti penggalan ayat di atas, mereka tidak mengetahui sedikit pun bahwa mereka tengah disesatkan. Namun ketidaktahuan ini tidak menyebabkan mereka terbebas dari dosa. Mereka telah bersalah karena menyadari mereka tidak berpengetahuan namun tidak mau mencari tahu.

Mereka telah bersalah karena telah mempercayakan segala praktek ritual peribadahan tersebut pada orang yang dianggap alim. Padahal orang alim yang tidak memurnikan ibadah hanya untuk Allah SWT semata, baik dalam hal dzat yang diibadahi maupun tata cara peribadahan, ia sebenarnya adalah penyesat yang menyesatkan. Orang berbahaya dan membahayakan. Orang yang akan mendapat limpahan dosa walau raganya telah tiada. []

ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wahai Orangtua Jangan Lakukan 4 Hal yang Bikin Galau para Guru Ini

Next Post

5 Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

10 Juni 2025
tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

10 Juni 2025
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

10 Juni 2025
negara, negara terkotor

7 Negara Paling Kotor di Dunia Berdasarkan Penelitian

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Hukum Gelatin pada Cangkang Kapsul, Haid, Hukum Istri Gunakan Pil Pencegah Kehamilan tanpa Izin Suami, Haidh

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0

Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Oleh Saad Saefullah
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Di zaman yang penuh fitnah dan godaan ini, mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban, tapi juga perjuangan.

Lihat LebihDetails

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Berikut adalah beberapa sumber uang haram di zaman ini yang perlu diwaspadai.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.