• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Hubungan Kue Ulang Tahun dan Dewi Artemis

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi foto: Unsplash

Ilustrasi foto: Unsplash

0
BAGIKAN

PERAYAAN ulang tahun biasanya kurang lengkap jika tanpa kue dan lilin. Apalagi untuk merayakan ulang tahun yang ke-17, yang katanya lagi manis-manisnya untuk dirayakan. Tidak merayakan ulang tahun rasanya seperti orang kuno, benarkah?

Segala hal yang ada di muka bumi ini pasti memiliki cerita masa lalu, begitu juga dengan kue ulang tahun. Penasaran? Mari kita simak sejarahnya.

Jika kita tengok ke masa lalu, kue ulang tahun sangat berbeda dengan kue yang ada di jaman sekarang. Kata ‘Kue’ telah ada sejak awal abad ke-13, berasal dari kata Norse Lama ‘Kaka’.

BACA JUGA: Hukum Ulang Tahun dan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun serta Mendoakan

ArtikelTerkait

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Dalam tradisi Barat, Kue Ulang Tahun merupakan kue atau makanan penutup yang disajikan kepada seseorang pada hari ulang tahunnya.

Kue ulang tahun biasanya dihiasi dengan nama seseorang dan ucapan selamat. Jumlah lilin di atas kue harus sama dengan jumlah tahun yang dihabiskan seseorang untuk hidup. Ada juga tradisi untuk menempatkan satu lilin besar untuk membawa keberuntungan. Kue ulang tahun umumnya bertekstur kenyal dan rasanya cokelat.

Dahulu, pada jaman Yunani Kuno kue ulang tahun biasanya berbentuk bulan atau bulat dan kasar serta tak berasa seperti roti. Biasanya kue ini dibawa ke kuil Artemis-Dewi Bulan.

Namun beberapa ahli juga menyebutkan bahwa tradisi kue ulang tahun di mulai di Jerman pada Abad Pertengahan. Adonan roti manis berbentuk bayi Yesus di kain lampin dan digunakan untuk memperingati hari ulang tahunnya.

Setelah itu, kue tersebut biasa digunakan untuk perayaan ulang tahun anak muda atau biasa disebut Kinderfest. Ada lagi kue panggang berlapis yang biasa disebut Geburtstagorten, kue jenis ini lebih manis dan lembut berbeda dengan kue yang pertama kali dibuat.

Pada jaman dulu, kue ulang tahun kebanyakan bentuknya bulat. Para ahli mengaitkan hal ini dengan keyakinan agama Yunani, bulat disini seperti bulan yang dikaitkan dengan Dewi Bulan – Artemis. Lilin yang ditempatkan di atasnya membuat kue bersinar seperti bulan.

Namun beberapa sarjana berpendapat bahwa kue bentuk bulat di jaman kuno ada hubungannya dengan siklus tahunan. Bentuk bulat lebih disukai karena ini mewakili sifat siklus kehidupan.

Dan menurut alasan teknis disebutkan bahwa pada jaman kuno, roti dan kue masih dibuat dengan tangan. Dibentuk menjadi bola bulat, dipanggang dalam panci dangkal. Oleh karena itu, secara alami kue mengikuti bentuk panci yang bulat.

Lambat laun dengan kemajuan jaman, loyang berbagai bentuk dikembangkan dan hari ini kita melihat kue dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Tradisi menempatkan lilin di atas kue dilakukan untuk membuat kue bersinar, sehingga kue menyerupai bulan yang akan disuguhkan kepada Dewi Bulan.

Selain itu, asap dari lilin juga dipercayai dapat menyampaikan keinginan dan doa kita kepada dewa yang tinggal di langit. Sedangkan di Jerman, lilin besar di tengah kue dipercaya sebagai simbol terangnya hidup.

Pada zaman sekarang, biasanya sebelum meniup lilin ada tradisi diam sesaat, memejamkan mata lalu menyebutkan keinginan. Diyakini bahwa meniup semua lilin dalam satu hembusan napas berarti keinginan akan menjadi kenyataan dan keberuntungan akan selalu menyertai di tahun berikutnya.

Menyebutkan nama orang-orang terdekat sebelum memotong kue juga dipercaya bisa membawa keberuntungan.

Pada abad pertengahan, rakyat Inggris menempatkan benda-benda simbolis seperti koin, cincin dan bidal dalam adonan kue. Mereka percaya bahwa mereka yang menemukan koin dalam kue akan menjadi kaya sedangkan yang menemukan bidal dia tidak akan pernah menikah.

BACA JUGA: Ketika Suami Lupa Tanggal Ulang Tahun Istri

Jika seseorang menemukan cincin dalam sepotong kue, maka dalam waktu dekat ia akan menikah. Bahkan saat ini, beberapa orang mengikuti tradisi tersebut dan menempatkan koin palsu dan permen kecil di dalam kue.

Jika kue terjatuh, maka hal itu dianggap sebagai pertanda buruk dan menandakan nasib buruk bagi orang tersebut di tahun mendatang.

Masih berminat merayakan hari ulang tahun dengan kue dan lilinnya? Semua itu merupakan kepercayaan yang diyakini oleh orang non muslim untuk menyembah dewa mereka. Tidak khawatir jika hal tersebut membuat Allah cemburu, bahkan mungkin murka? []

Tags: Kueulang tahun
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Diserang Roket Israel, 2 Rumah di Gaza Berubah Jadi ‘Kuburan Massal’

Next Post

8 Destinasi Wisata yang Asik di Lembang, Bandung (1)

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

15 Juni 2025
kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

kebijakan, pedagang

Kenapa Sekarang Banyak Pedagang yang Berbohong saat Berjualan?

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Penyebab Istri Durhaka, Wangi Parfum Favorit Rasulullah,, Hukum Memakai Wewangian pada Bulan Ramadhan, Jilbab Punuk Unta

Apa Itu Jilbab Punuk Unta dan Kenapa Dilarang oleh Rasulullah ﷺ?

Oleh Dini Koswarini
24 Juni 2025
0

Israel, Hamas

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0

Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0

Terpopuler

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.