• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Menjadi Pemuda Pembangun Bangsa

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: New Straits Time

Ilustrasi. Foto: New Straits Time

0
BAGIKAN

Oleh: Visadhillah T.
dunalismi@gmail.com

“Berikan aku sepuluh pemuda, akan kugoncang dunia.” (Ir. Soekarno)

MENDENGAR kata “bangsa”, mungkin yang terbenak dalam pikiran kita adalah tenteng politik, kepemimpinan, atau aturan-aturan dan lain sebagainya. Namun, melihat petikan kata Bung Karno di atas, menunjukkan bahwa peran pemuda dalam membangun dan memajukan bangsa sangatlah penting.

Sebagai seorang pemuda dan anak bangsa sudahkah kita berkarya untuk bangsa ini?

ArtikelTerkait

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Sekitar 70 tahun lebih yang lalu, sekelompok pemuda dari bangsa ini bertekad dan berjuang bahkan bersumpah demi kemajuan tanah air. Mereka mengorbankan separuh jiwa raga mereka demi kemajuan dan kemerdekaan bangsa ini.

BACA JUGA: Sumpah Pemuda

Yah begitulah pemuda, semangatnya selalu menggebu-gebu, tekadnya selalu kuat dan fikirannya selalu produktif. Maka tidaklah mustahil ketika tanah air ini merdeka dengan izin Allah kemudian perjuangan dari para pemuda.

Mari kembali kita mengingat perjuangan para pemuda-pemuda Islam yang berhasil dalam perjuangannya membela agama Islam ini. Di antaranya ada Usamah bin zaid. Beliau berhasil menjadi pemimpin pasukan muslim, sedangkan umurnya masih 18 tahun. Kemudian Ali bin Abi Thalib yang ikut turun di medan perang bersama Rasulullah SAWdi umurnya yang masih sangat belia. Selanjutnya ada Muhammad Al Fatih yang menggantikan ayahnya, menjadi seorang sultan diturqi, sedangkan usianya masih 21 tahun.

Melihat contoh dari para pahlawan Islam yang telah berhasil membela agamanya di usia yang masih sangatlah muda, maka kita sebagai anak bangsa haruslah menjadi bibit-bibit yang unggul demi membangun bangsa dan menghasilkan karya-karya terbaik untuk memajukan bangsa tercinta ini.

Sebuah pepatah arab mengatakan (yang artinya) :

“Sesungguhnya orang-orang besar mulanya seperti kalian, lalu mengapa kalian tidak berusaha menjadi seperti mereka?”

Untuk menjadi generasi yang mampu membangun bangsa ini, tidaklah cukup hanya dengan menjadi seorang mahasiswa yang berpangkat dan berprestasi tinggi saja, Namun harus diiringi dengan keimanan kepada Allah yang Esa disertai dengan memelajari dan mengkaji ilmu-ilmu dalam syariat Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah.

Advertisements

Pemuda Islam juga hendaknya mendalami sirah Rasulullah SAW serta memetik pelajaran dari para salafush-shalih ataupun tokoh-tokoh ternama dalam sejarah yang dapat kita ambil sebagai bahan untuk perbekalan pembangunan dan perubahan bangsa. Dan dengan izin Allah Ta’ala, maka kita akan mampu menegakkan dan memperbaiki serta mengokohkan tiang-tiang bangsa ini.

“Cari dan kejarlah sesuatu yang bermanfaat bagimu dan jangan pernah menyerah.”

Contoh lain yang mungkin bisa membangkitkan semangat kita sebagai pemuda bangsa adalah gerakan para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang turun berdemo demi membatalkan RUU KUHP. Hal ini merupakan bukti bahwa pemuda memiliki peran penting dalam suatu bangsa, terutama dalam mencegah dan memprbaiki segala sesuatu yang dapat merusak dan menggoyahkan tiang dan dasar-dasar negara.

Terlepas dari semua ini, mungkin sangat memprihatinkan jika melihat sebagian besar remaja atau pemuda bangsa ini yang kehilngan harapannya, dan mungkin dari mereka yang menghabiskan masa mudanya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, manghabiskan waktu dijalanan, menghabisakn uang atau harta demi berfoya-foya, bahkan tidak memiliki semangat dan kesadaran untuk belajar dan menuntut ilmu. Lalu bagaimana bangsa ini bisa maju dan berdiri kokoh jikalau tiang-tiangnya saja sudah rapuh?

Pemuda dinamakan pemuda karena jiwa dan raganya yang kuat, serta semangat yang kuat. Dengan pemuda, bangsa mampu dan dapat berkembang lebih baik. Pemuda jika sudah menjadi bagian dari tiang dan tonggak bangsa, maka kokohlah suatu bangsa. Namun, pemuda jika sudah diracuni dan dirusak masa mudanya, maka rapuhlah bangsa.

Oleh karena itu, marilah kita sebagai pemuda-pemudi bangsa ini berusaha untuk menjadi pemuda yang dapat membangun bangsa. Inilah beberapa hal yang dapat menjadikan kita sebagai pemuda yang produktif dan dapat membangun bangsa ini menjadi lebih maju:

1. Dengan memperbanyak mengikuti kajian-kajian ilmu

Allah SWT sudah menerangkan dalam al-Quran bahwa derajat orang berilmu berbeda dengan mereka yang tidak berilmu. Maka dari itu, penambahan wawasan sangatlah penting.

Allah SWT berfirman dalam (QS. Al-Mujadalah ayat: 11)

يرفع الله الذين ءامنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات

Artinya: Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menuntut ilmu.

2. Berusaha menjadi pemuda produktif yang menghasilkan karya. Seorang alim dari ulama shalaf berkata : “walaupun aku bukan dari pemula-pemula zaman, tetapi aku akan menciptakan sesuatu yang belum pernah mereka ciptakan.”

BACA JUGA: Pemuda, Keluargamu Harta yang Paling Berharga

3. Berusaha membangun kesadaran akan pentingnya menuntut ilmu dan kesadaran membangun pribadi dengan berakhlak mulia. Dalam sebuah hadits Rosulullah SAW berkata : “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang  mulia.

4. Menjadi kudwah atau contoh yang baik bagi lingkungan sekitar dan mampu membuat perubahan  yang baik dalam lingkungannya.

5. Senantiasa atau berusaha menjauhi segala sesuatu yang tidak menguntungkan atau tidak bermanfaat.

Dengan kita membiasakan kehidupan dengan hal-hal positif di atas, maka dengan izin Allah kita dapat menjadi pemuda produktif yang mampu mengembangkan bangsa dan mengembalikan hakikat sumpah pemuda yang pada dasarnya dirancang atau disusun untuk mempersatukan bangsa.

Karena kita pemuda pemudi bangsa indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.

“Menjadi seorang pemuda bukan hanya banyak BAPERAN, namun banyak BERPERAN.”

[]

OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: pemudapemuda islamSumpah Pemuda
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dunia Bagaikan Bunga yang Layu setelah Dipetik

Next Post

9 Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kanan

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Selingkuh dalam Islam, khilafiyah, perbuatan zalim, pacaran, zina

7 Cara Anak Muda agar Tak Terjerumus kepada Perilaku Zina

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Di zaman yang penuh fitnah dan godaan ini, mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban, tapi juga perjuangan.

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
9 April 2021
0

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.