• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda Akhir Zaman

Hidup Di Era Menjelang Hadirnya Puncak Fitnah

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Akhir Zaman
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Ilustrasi badai gurun. Foto: stormandsky.com

Ilustrasi badai gurun. Foto: stormandsky.com

309
BAGIKAN

Oleh: Ustaz Ihsan Tandjung

HIDUP di dunia merupakan sebuah perjalanan panjang menghadapi ujian dari waktu ke waktu. Setiap orang yang mengaku beriman pasti diuji Allah dalam hidupnya. Jika seseorang tidak mau diuji caranya mudah. Tinggalkan saja pengakuan diri sebagai seorang beriman.

Selesai, dia tidak bakal diuji lagi oleh Allah. Sehingga syetan-pun tertawa, dan itu berarti pekerjaan syetan sudah selesai terhadap orang itu karena ia lebih memilih kekafiran sebagai jalan hidup daripada keimanan. Namun bagi seorang yang mengaku beriman, maka mustahil ia dapat menghindari ujian dalam hidupnya. Sebab Allah memang sengaja menghadapkannya kepada ujian hidup agar tersingkap siapa sesungguhnya dirinya.

BACA JUGA: Hari yang Panjang di Masa Dajjal

ArtikelTerkait

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Apakah ia seorang yang jujur dalam pengakuan keimanannya? Ataukah ia sekedar lip service alias dusta yakni manis di mulut namun faktanya berperilaku, bersikap, berfikir layaknya seorang yang tidak beriman.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ ﴿٣

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut: 2-3)

Jadi, Allah menyajikan fitnah atau ujian bagi orang beriman supaya menjadi jelas siapa jatidiri sesungguhnya di mata Allah. Apakah ia seorang muslim-mukmin yang jujur ataukah muslim yang dusta. Dan bila tingkat kedustaannya sedemikian mendasar dan meluas, maka bukan mustahil ia bahkan akan dinilai Allah sebagai seorang munafik. Wa na’udzubillaahi min dzaalika. Sebab di antara ciri orang beriman sejati ialah mustahil berdusta.

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَا

Telah menceritakan kepadaku Malik dari Shafwan bin Sulaim berkata; “Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Kemudian ditanya lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak.” (HR. Malik No. 1571)

BACA JUGA: Bertemu Binatang Aneh dan Dajjal

Ujian paling berat dalam kehidupan di dunia ialah sosok Ad-Dajjal. Semenjak manusia pertama dihadirkan ke muka bumi hingga datangnya hari Kiamat ummat manusia tidak dihadapkan kepada fitnah yang lebih dahsyat daripada fitnah Ad-Dajjal.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَهْبَطَ اللَّهُ إِلَى الأَرْضِ مُنْذُ خَلَقَ آدَمَ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ فِتْنَةً أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

“Allah tidak menurunkan ke muka bumi —sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat— fitnah yang lebih dahsyat daripada fitnah Ad-Dajjal.” (HR. Thabrani No. 1672)

Sedemikian seriusnya urusuan ini sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menegaskan bahwa paraNabiyullah sebelum beliau selalu memperingatkan ummatnya masing-masing akan bahaya fitnah Ad-Dajjal. Tidak ada seorang Nabipun yang diutus Allah ke muka bumi kecuali memperingatkan ummatnya akan puncak fitnah tersebut.

خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَأَطْنَبَ فِي ذِكْرِهِ ثُمَّ قَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ أَنْذَرَهُ أُمَّتَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ أُمَّتَهُ وَالنَّبِيُّونَ مِنْ بَعْدِهِ

Pada saat Haji Wada’ Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkhutbah, beliau menyebut-nyebut Al-Masih Ad-Dajjal kemudian beliau terus menyebutnya berulang kali hingga beliau bersabda: “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Dan Nabi Nuh ’alaihis-salam telah menperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para Nabi yang datang sesudahnya.” (HR. Ahmad No. 5909)

Para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga sangat peduli dengan urusan puncak fitnah ini. Sehingga dalam obrolanpun mereka biasa memperbincangkan persoalan Ad-Dajjal. Sungguh berbeda dengan obrolan manusia di era yang katanya modern ini.

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam lalu beliau bersabda, “Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal. Dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Ad-Dajjal) setelahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini —baik kecil ataupun besar— kecuali untuk menyambut fitnah Ad-Dajjal.” (HR. Ahmad No. 22215)

Berdasarkan hadits di atas berarti kondisi fitnah di dunia akan kian memuncak seiring dengan semakin dekatnya saat keluarnya Ad-Dajjal. Sungguh kita wajib waspada menghadapi keadaan dunia saat menjelang munculnya puncak fitnah tersebut.

Sehingga Rasulullah SAW bersabda: Dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Ad-Dajjal) setelahnya. Yang berarti hal sebaliknyapun bakal terjadi: Barangsiapa yang terjatuh ke dalam jeratan aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal, niscaya ia bakal terjatuh ke dalam jeratanfitnah Ad-Dajjal sesudahnya.

Sungguh, keadaan dunia dewasa ini sedemikian diselimuti oleh aneka fitnah sehingga banyak sekali ummat manusia yang terjerat ke dalamnya, tanpa kecuali sebagian kaum muslimin yang mengaku beriman. Dan celakanya, tidak sedikit di antara mereka yang menganggap ringan akan hal ini.

Padahal ada yang sampai terjerat fitnah yang bukan saja mengakibatkan dirinya menjadi berdosa —di sisi Allah— secara biasa-biasa saja. Melainkan ia telah terjerat ke dalam fitnah yang mengakibatkan batalnya (terhapusnya) eksistensi iman dirinya di mata Allah. Wa na’udzubillah min dzaalika.

بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan paginya menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad No. 8493)

Sejujurnya, dunia dewasa ini menawarkan jebakan fitnah secara lengkap. Fitnah meliputi segenap aspek kehidupan manusia modern. Fitnah dapat ditemukan dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pendidikan, medis, militer, pertahanan keamanan, media-massa, hiburan, olah-raga bahkan pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama.

Singkat kata, rangkaian fitnah yang menyebabkan dunia modern menjadi laksana sepenggalan malam yang gelap-gulita, telah membentuk dirinya menjadi sebuah peradaban dunia yang penuh kezaliman dan penyimpangan dari petunjuk Allah, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam raya.

Pantaslah bilamana seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris bernama Ahmad Thomson menyebut dunia modern sebagai sebuah Sistem Dajjal. Ia menulis di dalam bukunya: Dajjal memiliki tiga sisi/aspek:

  • Dajjal sebagai oknum.
  • Dajjal sebagai gejala sosial budaya global.
  • Dajjal sebagai kekuatan yang tidak tampak/kekuatan gaib/kekuatan sihir.

Menurut pendapat ulama, dua aspek yang terakhir akan didirikan sebelum Dajjal sebagai oknum muncul. Artinya, ia akan muncul ketika sistem pendukung yang dibutuhkan berada di tempatnya di seluruh dunia baik secara langsung atau tidak langsung. (Sistem Dajjal; Ahmad Thomson; Penerbit Semesta, halaman 1)

Yang lebih mengkhawatirkan lagi ialah kenyataan bahwa berdasarkan sebuah hadits Nabi SAW ternyata kondisi masyarakat dunia dewasa ini telah memenuhi dua pra-syarat menjelang keluarnya Ad-Dajjal. Pertama, kebanyakan manusia sudah tidak peduli membicarakan persoalan Ad-Dajjal. Dan kedua, bahkan para juru da’wah-pun sudah tidak memperingatkan ummat akan betapa bahayanya puncak fitnah tersebut.

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَ حَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ

Rasulullah SAW bersabda, “Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai manusia tidak lagi menyebut-nyebutnya dan sampai para Imam tidak lagi menyebutkannya di atas mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad No. 16073)

Manusia modern menganggap pembicaraan soal Ad-Dajjal merupakan pembicaraan yang tidak realistik dan bermuatan mitos atau legenda. Barangsiapa membicarakan soal urusan yang satu ini pasti dianggap orang aneh dan ketinggalan zaman alias orang jadul (zaman dulu). Padahal para sahabat justru sangat peduli sehingga urusan Ad-Dajjal sering masuk dalam obrolan di antara sesama mereka.

BACA JUGA: Dukhan, Ditakuti Dajjal, Kenapa?

Demikian pula para penyeru da’wah, ustadz, imam, kyai, pemuka agama, ulama dan muballigh di atas mimbar-mimbar dewasa ini semakin sedikit yang memandang penting memperingatkan ummat akan bahaya puncakfitnah ini. Padahal tidak seorang Nabi-pun yang diutus Allah kecuali telah memperingatkan ummatnya masing-masing akan bahayanya. Dan peradaban dunia modern yang dikomandani kaum kuffar Barat sangat cocok untuk dijuluki sebagai sebuah Sistem Dajjal.

Bila kita memahami masalah di atas dengan jujur dan obyektif, niscaya kita dapat mengerti mengapa begitu banyak masalah pelik terjadi di negeri ini bahkan di seluruh dunia. Ideologi yang ditawarkan ialah materialisme, sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Politiknya Machiavelli (tujuan menghalalkan segala cara) dan Demokrasi (bukan Allah yang berdaulat melainkan manusia).

Ekonominya ribawi-yahudi(mengandalkan bunga bank). Tatanan sosialnya berhirarki alias berkasta (sesama manusia saling menyembah/menghamba satu sama lain). Hukumnya mengabaikan hukum Allah berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah (yang berlaku hukum bikinan manusia alias hukum thaghut). Budayanya hedonisme(menghamba kepada pemenuhan hawa nafsu).

Militernya berprinsip right or wrong is my country (tidak bertujuan hidup mulia di bawah naungan syariat atau mati syahid). Media-massa mempunyai motto bad news is good news sehingga cenderung tebar fitnah, gosip, fenomona kemusyrikan, kekerasan, glamourdan seks bebas. Sedangkan praktek beragama masyarakat cenderung taklid alias asal melestarikan tradisi nenek-moyang, bukan merujuk kepada petunjuk Allah dan RasulNya sehingga fenomena pengkultusan para pemuka agama merebak.

Dalam keadaan dunia kacau dan sarat kezaliman seperti sekarang ini sangatlah mungkin bila oknum Ad-Dajjal tampil ke panggung dunia menipu, menyihir dan mengelabui umat manusia. Dengan mudah ia akan disambut dan dipandang sebagai sang penyelamat oleh para pengelola dunia modern yang hakikatnya telah lama mempersiapkan peradabannya menjadi sebuah Sistem Dajjal. Saudaraku, waspadalah. Kita sedang hidup di era menjelang hadirnya puncak fitnah.

اللهم إني أعوذبك بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal,” (HR. Muslim No. 924). []

Tags: akhir zamanDajjalzaman fitnah
Share309SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mahfud MD Laporkan Sebuah Akun di Twitter ke Polisi Gara-gara Hal Ini

Next Post

Al-Quran di Bulan Ramadhan

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

dajjal, pengikut dajjal

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

24 Juni 2025
perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

18 Juni 2025
Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

15 Juni 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.