BANYAK orang sering merasa bahwa hidup ini berat. Seakan setiap hari selalu ada saja masalah, beban, dan tekanan yang membuat hati tidak tenang. Meskipun sudah bekerja keras, tetap saja merasa kurang. Meskipun sudah berusaha bahagia, tetap saja merasa kosong. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa penyebab utama mengapa seseorang bisa terus-menerus merasa susah dalam hidupnya, baik dari segi psikologis, sosial, maupun spiritual.
1. Terlalu Fokus pada Kekurangan
Salah satu penyebab utama perasaan susah adalah terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial, misalnya, menjadi tempat yang subur untuk menumbuhkan rasa iri, rendah diri, dan tidak puas. Ketika kita terus-menerus melihat pencapaian orang lain, tanpa menyadari perjuangan mereka, kita mudah merasa hidup kita tidak cukup baik.
BACA JUGA: Kesedihan Para Sahabat Ditinggal Nabi
Padahal, setiap orang punya waktunya masing-masing. Ketika fokus kita hanya tertuju pada apa yang belum dimiliki, maka yang ada hanya rasa kekurangan dan ketidakbahagiaan.
2. Lupa Bersyukur
Rasa syukur adalah kunci kebahagiaan yang sering diabaikan. Banyak orang mengejar hal-hal besar, tapi lupa mensyukuri hal-hal kecil yang sudah dimiliki: tubuh yang sehat, makanan yang cukup, keluarga yang mendukung, dan udara yang bisa dihirup setiap hari.
Ketika seseorang tidak melatih dirinya untuk bersyukur, maka ia akan selalu merasa kurang. Padahal, rasa cukup itu bukan tentang seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa sadar kita terhadap nikmat yang sudah ada.
3. Terlalu Banyak Ekspektasi, Minim Aksi
Banyak orang merasa hidupnya sulit karena mereka menaruh harapan yang tinggi tanpa diiringi dengan tindakan nyata. Mereka ingin sukses, tapi malas belajar. Ingin kaya, tapi tidak berani mengambil risiko. Ingin bahagia, tapi tidak mau melepaskan hal-hal yang menyakitkan.
Ketika kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasi, maka muncullah rasa kecewa, frustrasi, bahkan putus asa. Kuncinya adalah menyeimbangkan antara impian dan usaha. Harapan yang realistis, ditambah aksi yang konsisten, akan mengurangi rasa susah yang berlebihan.
4. Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan sekitar, termasuk keluarga dan pertemanan, sangat berpengaruh terhadap kondisi mental dan emosional seseorang. Jika seseorang berada di lingkungan yang penuh tekanan, negatif, atau bahkan toxic, maka mudah sekali muncul perasaan tidak nyaman dalam hidup.
Sebaliknya, berada di tengah orang-orang yang positif, suportif, dan mendorong pertumbuhan diri akan membuat seseorang merasa lebih ringan dalam menjalani hidup. Maka, penting untuk memilih dan membangun lingkungan yang sehat secara emosional dan spiritual.
5. Tidak Menemukan Makna Hidup
Hidup akan terasa hampa dan berat jika tidak tahu untuk apa kita hidup. Banyak orang yang merasa lelah bukan karena pekerjaannya, tetapi karena ia tidak tahu makna dari pekerjaannya. Mereka tidak punya tujuan hidup yang jelas, sehingga semua terasa sia-sia.
Menemukan makna hidup — baik melalui agama, nilai-nilai, kontribusi, atau tujuan pribadi — akan membuat hidup lebih bermakna dan tidak mudah terasa susah, meskipun sedang menghadapi ujian berat sekalipun.
6. Kurangnya Koneksi Spiritual
Dalam banyak kasus, rasa susah dalam hidup bukan hanya karena masalah duniawi, tapi juga karena jiwa yang kosong. Ketika hubungan seseorang dengan Tuhan renggang, maka hatinya pun mudah gelisah, meskipun secara materi berlimpah.
Dalam Islam, misalnya, Allah berfirman:
“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit…” (QS. Thaha: 124)
Ini menunjukkan bahwa kekosongan spiritual dapat menyebabkan perasaan sempit, sesak, dan tidak bahagia. Sebaliknya, jiwa yang dekat dengan Allah akan menemukan ketenangan di tengah badai kehidupan.
7. Terlalu Banyak Mengeluh, Kurang Ikhtiar
Mengeluh adalah hal yang manusiawi. Tapi jika terus-menerus dilakukan tanpa solusi, maka akan menjadi racun mental. Orang yang selalu mengeluh akan sulit melihat sisi positif dari kehidupan, dan akhirnya selalu merasa hidupnya berat.
Mengeluh tanpa disertai usaha hanya akan memperpanjang penderitaan. Sebaliknya, orang yang sabar dan terus berikhtiar akan lebih cepat keluar dari kesulitan.
BACA JUGA: 30 Cara Hindari Kesedihan
Hidup Memang Tidak Mudah, Tapi Bukan Berarti Selalu Susah
Setiap orang pasti punya tantangan dan masalahnya masing-masing. Tidak ada hidup yang benar-benar mulus tanpa rintangan. Tapi yang membedakan antara orang yang terus merasa susah dan orang yang tetap tegar adalah cara pandangnya terhadap hidup.
Perubahan tidak selalu datang dari luar. Kadang, perubahan terbesar adalah ketika kita memperbaiki cara kita memandang hidup, bersyukur, berusaha lebih keras, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Jadi, jika hidup terasa berat, jangan buru-buru menyerah. Mungkin yang perlu kita ubah bukan hidupnya, tapi hati dan pikirannya. []