• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kenapa Sih Orang Indonesia Suka Telat?

Anehnya, di Indonesia, telat itu bukan aib. Justru jadi bahan bercandaan.

Oleh Yudi
1 minggu lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Fudhail bin Iyadh, Telat

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

KENAPA sih srang Indonesia suka telat? Iya, telat. Enteng aja gitu, telat.

Coba kita jujur deh sebentar. Antara kamu dan waktu, siapa yang sering ditinggalin?

Iya, jawabannya: waktu. Karena kamu datangnya telat mulu.

Fenomena keterlambatan ini udah jadi budaya yang—anehnya—terlalu relatable buat sebagian besar orang Indonesia. Undangan jam 7? Datangnya jam 8. Meeting jam 9? Baru nyeruput kopi jam 9.15. Nikahan jam 11? Datang jam 12.30, pas pengantin udah capek senyum.

ArtikelTerkait

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Tapi kenapa sih orang Indonesia suka banget telat? Apa ini genetik? Atau karena leluhur kita terlalu santai waktu dijajah?

BACA JUGA: Budaya Terlambat, Bukan Sekadar Telat

Yuk, kita bahas.

1. Waktu Indonesia Bagian Karet

Di Indonesia, kita punya tiga zona waktu: Waktu Indonesia Barat, Tengah, dan Timur. Tapi sebenernya, ada satu zona waktu tambahan yang nggak tertulis di peta: Waktu Indonesia Bagian Karet.

WIBK ini fleksibel banget. Mau janjian jam 10 pagi? Bisa geser dikit jadi jam 11. Kalau ditanya, jawabnya: “Tadi macet” padahal dia baru mandi jam 9.45.

Zona waktu ini nggak ada batas geografisnya. Bisa muncul di mana saja—di Jakarta, di Jogja, bahkan di hati seseorang yang PHP-in kamu dengan janji datang tepat waktu.

2. Mentalitas “Ah, Masih Sempat Lah”

Orang Indonesia punya kebiasaan underestimate waktu. Misalnya:

Perjalanan butuh 45 menit.

Dia berangkat 30 menit sebelum acara.

Hasilnya? Telat dan nyalahin “lampu merahnya lama banget.”

Padahal, kalau dipikir logis, dia itu bukan nyalahin lampu merah, tapi nyalahin hukum fisika. Karena dia berharap waktu bisa diputar balik kayak di film-film.

Yang lucu, walau sering telat, kita masih bisa sok santai. “Sorry telat ya, tadi jalanan rame banget.” Padahal dia sempat update Instagram story: “Nongki dulu lah.”

3. “Yang Penting Niatan Datang”

Ada juga yang punya prinsip spiritual: “Yang penting niatnya datang.”

Iya, niatnya bagus. Tapi niat doang nggak bikin makanan di resepsi nikahan nungguin kamu.

Sering banget kejadian, orang datang telat ke acara, pas sampai, makanan udah habis, kursi udah dilipet, MC udah pulang, tapi dia masih santai: “Gapapa, yang penting silaturahmi.”

Silaturahmi sih, tapi sama piring kosong.

4. Kebiasaan Nungguin Temen

Ini salah satu dosa sosial yang paling sering terjadi: Nungguin temen.

Skenarionya gini: Janjian jam 8 pagi. Orang pertama udah siap jam 7.45, tapi nggak mau berangkat duluan karena “masa gue duluan sih?” Akhirnya semua jadi telat karena saling nunggu, kayak lomba adu sabar.

Yang lebih parah, yang ngajakin duluan malah jadi yang datang terakhir.

“Sorry bro, gw kesiangan.”

Padahal dia yang ngajakin ngumpul!

5. Ngaret Itu Seni

Anehnya, di Indonesia, telat itu bukan aib. Justru jadi bahan bercandaan.

“Gila lu telat dua jam!”

“Hehe, biasa… jam karet.”

Ini kayak pembelaan tak tertulis. Udah telat, masih bisa ketawa. Coba di Jepang. Telat semenit aja bisa dianggap penghinaan tingkat negara.

Di sini? Telat satu jam, masih bisa disambut dengan, “Santai aja, gue juga baru nyampe.”

BACA JUGA: Telat Segalanya Gara-gara Terbiasa Telat Shalat!

6. Solusinya? Ya… Mulai dari Diri Sendiri Lah!

Sebenarnya, telat itu bukan budaya, tapi kebiasaan yang terus dibiasakan. Dan kebiasaan itu bisa diubah… kecuali kamu memang bagian dari Avengers dan waktumu paralel.

Kalau kamu capek nungguin orang lain yang telat, ya coba aja kamu jadi yang on time. Siapa tahu kamu jadi trendsetter: “Wah, si dia datengnya tepat waktu loh!”

Bisa jadi bahan omongan. Positif kok.

Penutup

Telat itu lucu… kalau sekali-sekali.

Tapi kalau udah jadi gaya hidup, ya kamu bukan lagi manusia modern, tapi manusia molor.

Jadi mulai sekarang, yuk, sama-sama belajar menghargai waktu. Biar waktu juga mau menghargai kita. Siapa tahu, kalau kamu tepat waktu terus, jodohmu juga datangnya tepat waktu—nggak telat-telat mulu kayak yang kemarin-kemarin. []

Tags: Telat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mana yang Lebih Mulia, Malaikat ataukah Manusia yang Shalih?

Next Post

2 Tahap Cinta Kita (Puisi Suami Istri)

Yudi

Yudi

Terkait Posts

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.