• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Zainab dan Abu aI-Ash bin Rabi’, Dipisahkan dan Disatukan oleh Islam (Bagian 1)

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Nabi yang memiliki banyak istri kesederhanaan para istri nabi, ilustrasi hajar istri nabi Ibrahim

Ilustrasi. Foto: Flickr

0
BAGIKAN

PERANG Badar baru saja usai. Kemenangan diperoleh oleh kaum Muslim. Tidak sedikit kaum kafir yang tewas terbunuh dan selebihnya menjadi tawanan perang. Salah satunya adalah menantu Rasulullah sendiri yaitu Abu aI-Ash bin Rabi’, istri dari Zainab.

Rasulullah menikahkan Zainab dengan Abu aI-Ash bin Rabi’ sebelum masa kenabian.

Sejak tiba masa kenabian, hati Zainab telah terbuka untuk menerima cahaya hidayah. Bersama ibu dan saudara-saudaranya, ia mengimani ayahnya sebagai seorang Rasulullah. Namun sayang, sang suami masih bertahan dalam kekufuran. Abu aI’Ash bin Rabi’ menolak untuk masuk Islam. Hanya doa yang mampu dilakukan Zainab agar suatu hari nanti, Allah memercikkan cahaya hidayah dalam dada suaminya.

BACA JUGA: Zainab Binti Khuzaimah, Ibu Kaum Miskin

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Agar suaminya terbebas sebagai tawanan, Zainab menebus suaminya dengan kalung pemberian ibunya.

Rasulullah meneteskan air mata saat melihat kalung itu. Hati beliau sungguh runyam. Zainab mengirimkan sebuah kalung yang amat beliau kenal. Kalung itu milik Khadijah yang diberikan kepada Zainab sebagai hadiah pernikahan.

Kalung itu membuat Rasulullah teringat istri yang amat beliau cintai, saat melihat kalung kiriman Zainab. Karena itu, Rasulullah merasa sedih dan terharu.

Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Wahai para sahabatku, jika kalian berkenan membebaskan suami Zainab dan mengembalikan hartanya, maka lakukanlah!”

Para sahabat menjawab, “Kami tidak keberatan, wahai Rasulullah. Kami akan melakukannya.”

Mereka lantas membebaskan Abu al-Ash bin Rabi’ dan mengembalikan harta Zainab. Abu al-Ash bin Rabi’ lantas kembali ke Makkah.

Sebelum dibebaskan, Abu al-Ash diminta oleh Rasulullah untuk mengembalikan Zainab kepada Rasulullah. Bukan tanpa sebab Rasulullah meminta Abu al-Ash mengembalikan Zainab, namun Islam telah memisahkan keduanya.

Abu al-Ash tidak bisa menolak permintaan mertuanya tersebut ia melepaskan Zainab untuk menyusul ayahnya ke Madinah, walau sebenarnya hatinya begitu berat harus berpisah dengan wanita yang sangat dicintainya tersebut.

Advertisements

Masih segar dalam ingatan Abu al-Ash ketika para pembesar Quraisy menyuruhnya untuk menceraikan Zainab dan menawarinya wanita mana pun yang ia inginkan. Mereka ingin membuat keluarga Rasulullah malu dan menderita dengan menjadikan putri-putri beliau sebagai janda.

Namun kekuatan cinta Abu al-Ash tidak tergoyahkan ia dengan lantang menolak orang-orang Quraisy tersebut, “Tidak! Aku tidak akan menceraikan Zainab. Aku tidak akan menggantikannya dengan wanita mana pun!” tegas Abu al-Ash. Ia tak gentar meski ‘Utbah dan ‘Utaibah telah menceraikan dua putri Rasulullah yang lain; Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Bagi Abu al-Ash, Zainab adalah cintanya. Zainab adalah kembang yang aroma harumnya telah menebar di ruang hatinya.

Sesampainya di Makkah, Abu al-Ash bin Rabi’ menceritakan kesepakatannya dengan Rasulullah dan segera meminta Zainab untuk menyusul ayahnya. Betapa sedih hati Zainab berada di ambang perpisahan. Namun iman dalam hatinya jauh lebih kuat. Perintah Allah dan Rasulullah harus ia dahulukan.

BACA JUGA: Kekuatan Cinta Zainab dan Abul ‘Ash

Perpisahan tak terelakkan. Zainab yang dalam keadaan hamil meninggalkan suami tercinta demi menaati perintah Rasulullah. Ia keluar dari kota Makkah dengan diantar saudara iparnya, Kinanah bin Rabi’, sebelum diserahkan kepada dua utusan Rasulullah. Naas, di tengah jalan, mereka dihadang oleh Habbar bin Aswad dan Abu Sufyan bin Harb. Mereka mengintimidasi Zainab di dalam tandunya hingga mengakibatkan Zainab mengalami keguguran.

Zainab kemudian tinggal di Madinah dan suaminya hidup di Makkah. Namun cinta dalam hati mereka tetap tersimpan dan tak tergantikan oleh siapa pun. Zainab menolak lamaran’lamaran yang datang kepadanya. Setiap saat doanya terlantun agar Allah menyatukan kembali dirinya dengan suami tercinta dalam Islam. []

Sumber: 77 Cahaya Cinta di Madinah/  Penulis: Ummu Rumaisha/ Penerbit: Al-Qudwah Publishing/ Februari,2015

Tags: Abu aI-Ash bin Rabi'sahabatsirahzainab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Pengasuh jadi Nomor Satu di Hati Anak

Next Post

Selamat Dunia Akhirat dengan Menjadikan al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

suami

8 Cara Istri agar Suami Mau Shalat Berjamaah 5 Waktu ke Masjid

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.