SUHU panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global. Berikut adalah penjelasan ringkas mengenai penyebab utamanya:
1. Posisi Matahari di Atas Indonesia (Fenomena Kulminasi)
Apa itu? Fenomena saat matahari berada tepat di atas wilayah Indonesia (sekitar ekuator).
Dampaknya: Intensitas sinar matahari jadi maksimal. Ini biasanya terjadi dua kali setahun, sekitar Maret–April dan September–Oktober.
Efeknya: Suhu siang hari bisa melonjak drastis karena radiasi matahari sangat kuat.
BACA JUGA: Nasi Panas VS Nasi Dingin, Mana yang Lebih Baik?
2. Musim Kemarau atau Peralihan ke Kemarau
Pada masa peralihan dari musim hujan ke kemarau, langit cenderung lebih cerah dan minim awan.
Minimnya tutupan awan menyebabkan radiasi matahari langsung masuk ke permukaan bumi tanpa penghalang.
Kelembapan yang rendah juga membuat hawa terasa lebih panas dan menyengat.
3. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Suhu rata-rata global naik akibat efek rumah kaca dari emisi gas karbon (CO₂, CH₄, dll).
Dampaknya: gelombang panas lebih sering terjadi, termasuk di wilayah tropis seperti Indonesia.
4. Urbanisasi dan Efek Pulau Panas Perkotaan (Urban Heat Island)
Di kota-kota besar seperti Jakarta, beton dan aspal menyerap panas lebih banyak.
Kurangnya ruang hijau membuat suhu di wilayah perkotaan bisa lebih tinggi dibanding pedesaan.
BACA JUGA: 7 Makanan Ini Berbahaya Jika Dipanaskan Lagi
5. El Niño (jika sedang berlangsung)
Fenomena alam yang menyebabkan penghangatan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.
Di Indonesia, El Niño sering menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan lebih panas. []