• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 26 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Mengeraskan Suara Dzikir Setelah Sholat Fardhu, Bagaimana?

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Salaman Setelah Shalat Fardhu

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Darkroom

0
BAGIKAN

Oleh: Nur khofifah
Mahasiswi STEI SEBI Depok

INDONESIA telah masyhur sebagai negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar di dunia. Di dalamnya pun tumbuh beberapa ormas keagamaan yang telah dianut sebagian besar masyarakat Indonesia.

Dampak yang terjadi adalah banyak terjadi perbedaan pendapat di kalangan masyarakat. Seperti yang marak terjadi di banyak masjid tentang hukum ‘mengeraskan(jahr) suara saat dzikir setelah sholat’.

BACA JUGA: Bolehnya Berdzikir dengan Biji Tasbih dan Bantahan terhadap yang Membid’ahkannya (1)

ArtikelTerkait

Adab-adab Tidur

Manfaat Mencari Rezeki dan Memberi Nafkah

Apa Hukum Suami Kentut di Depan Istri?

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

Lantas, apakah hukum melakukannya? Dilarang atau diperbolehkan?

Pendapat pertama

Pendapat dari Syeikh Muhammad Nashirudin Al-Albani, dalam bukunya Majmu’ Fatawa Al-Madinah Al-Munawwarah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Albani.

Sebagaimana hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari, dia menceritakan tentang perjalanan para sahabat bersam Rasulullah Shallallalluhu ‘alaihi wasallam. Abu Musa berkata:

“Jika kami menuruni lembah maka kami bertasbih, dan jika kami menaiki bukit yang tinggi maka kami bertakbir, dan kami pun mengeraskan suara-suara dzikir kami. Maka berkata Rasulullah Shallallalluhu ‘alaihi wasallam:

يَاأَيُّهَاالنَّاسُ اِرْبَعُوْا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّ مَنْ تَدْعُوْنَهُ لَيْسَ بأَصَمَّ وَلاَغَائِبٍ إِنَّمَا تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا بَصِيْرًا إِنَّمَا تَدْعُوْنَ مَنْ هُوَ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِ كُمْ مِنْ غُنُقِ رَا حِلَتِهِ إِلَيْهِ

“Artinya : Wahai sekalian manusia, berlaku baiklah terhadap kalian sendiri. Sesungguhnya yang kalian seru itu tidak tuli dan tidak pula ghoib. Sesungguhnya kalian berdoa kepada yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, yang lebih dekat daripada leher tungangan kalian sendiri. ”(H. R. Bukhari dan Muslim)

Kejadian ini terjadi ditengah padang pasir yang tidak mungkin mengganggu siapapun. Lalu bagaimana pendapat, jika mengeraskan suara dzikir didalam masjid yang tentu mengganggu para jamaah yang masbuq dan sedang membaca Al-Quran, dan lain-lain. Jadi dengan alasan mengganggu inilah suara dzikir dengan mengeraskan suara setelah sholat itu tidak diperbolehkan.

Advertisements

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallalluhu ‘alaihi wasallam :

“Artinya: Wahai sekalian manusia, masing-masing kalian bermunajat(berbisik) kepada Rabb kalian, maka janganlah sebagian kalian menjauhkan bacaannya dengan mengganggu sebagian yang lain”

Al-Baghawi menambahkan dengan sanad yang kuat.

“Sehingga mengganggu kaum mu’minin (yang sedang bermunajat) “

Pendapat kedua

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu, dia berkata:

أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوبَةِ، كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه البخاري ومسلم

“Artinya: bahwasanya dahulu kami menandai selesainya sholat fardhu adalah dengan suara dzikir dari Nabi Shallallalluhu ‘alaihi wasallam.“ (H.R Bukhari & Muslim)

Sebagaimana hadits tersebut bahwasanya Rasulullah Shallallalluhu ‘alaihi wasallam pernah berdzikir dengan suara keras setelah sholat. Dengan hadits ini dapat disimpulkan bahwasanya memelankan suara maupun mengeraskan suara dzikir setelah sholat memiliki landasan yang shahih.

Maka dalam konteks ini, Imam An-Nawawi menjadi penengah diantara kedua pendapat, yaitu dengan memberikan anjuran dzikir tersebut sesuai situasi dan kondisi. Seperti untuk pendidikan atau pengajaran kepada para jamaah yang masih awam tentang hal tersebut.

BACA JUGA: Bolehkah Berdzikir dengan Tangan Kiri?

Imam An-Nawawi berpendapat dalam buku Ruh Al-Bayan, Bairut Dar Al-Fikr, juz 3, hal 306:

جَمَعَ النَّوَوِيُّ بَيْنَ الْأَحَادِيثِ الوَارِدَةِ فِى اسْتِحَبَابِ الجَهْرِ بِالذِّكْرِ وَالوَارِدَةِ فِى اسْتِحَبَابِ الإِسْرَارِ بِهِ بِأَنَّ الْإِخْفَاءَ أَفْضَلُ حَيْثُ خَافَ الرِّيَاءَ أَوْ تَأَذَّى المُصَلُّونَ أَوْ النَّائِمُونَ وَالْجَهْرُ أَفْضَلُ فِى غَيْرِ ذَلِكَ لِأَنَّ الْعَمَلَ فِيهِ أَكْثَرُ وَلِأَنَ فَائِدَتَهُ تَتَعَدَّى إِلَى السَّامِعِينَ وَلِأَنَّهُ يُوقِظُ قَلْبَ الذَّاكِرِ وَيَجْمَعُ هَمَّهُ إِلَى الفِكْرِ وَيَصْرِفُ سَمْعَهُ إِلَيْهِ وَيَطْرِدُ النَّوْمَ وَيَزِيدَ فِى النَّشَاطِ

“Artinya: Imam An-Nawawi mengumpulkan antara hadits-hadits yang membolehkan memelankan suara dalam berdzikir dan juga mengeraskan suara, bahwa memelankan suara dalam berdzikir lebih utama untuk diharapkan dapat menutupi riya’ dan tidak mengganggu orang yang tidur. Sedangkan dzikir dengan mengeraskan suara lebih baik jika tidak dalam dua hal tersebut. Faidah berdzikir dengan suara keras itu dapat memberikan pengaruh yang mendalam bagi pendengarnya, mengingatkan hati yang berdzikir, mengkhusyukan berdzikir, memusatkan pendengaran, menghilangkan kantuk, dan menambah semangat.” []

Sumber :
• Khoirul, NU Online | Kamis, 22 Mei 2014 06:12
• Kitab Majmu’ah Fatawa Al-Madina Al-Munawarrah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Albani, Penulis Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Penerjemah Adni Kurniawan, Penerbit Pustaka At-Tauhid
• Sabic Lab, Riyadh KSA, 25 Dzulhijjah 1432 H www.rumaysho.com

 

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: dzikirKerasShalatsuara
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah Pa Go-Jek, Saat Musibah Berbuah Bahagia

Next Post

Ketika Syetan Membantu Memunculkan Ilmu Sihir

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur

Adab-adab Tidur

20 Mei 2025
Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki

Manfaat Mencari Rezeki dan Memberi Nafkah

19 Mei 2025
cemburu, Doa untuk Suami Emosian, Ayat Al-Quran yang Melindungi Wanita dalam Pernikahan, Golongan yang Tak Boleh Diremehkan, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, kentut

Apa Hukum Suami Kentut di Depan Istri?

17 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

15 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Cara Mengelola Keuangan

Cara Mengelola Keuangan di Usia 40 Tahun

Oleh Dini Koswarini
25 Mei 2025
0

Uban, 40 Tahun

Pesan bagi Orang yang Berumur 40 Tahun dan 50 Tahun

Oleh Saad Saefullah
25 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

Nasihat Rasulullah ﷺ kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma

Oleh Haura Nurbani
25 Mei 2025
0

Tips Memilih Teman, Rasisme, Adab Memberi Nasihat, Cara Berprasangka Baik pada Orang Lain, Teman dalam Islam, Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh, Bahasa Inggris, Adab Bercanda, Kuliah, Akibat Berbohong, Ciri Orang Berbohong, Baik Sangka

Kenapa Harus Baik Sangka pada Saudaramu

Oleh Dini Koswarini
25 Mei 2025
0

lautan, laut, palung

7 Laut dan Palung Terdalam di Dunia yang Jarang Diketahui

Oleh Yudi
25 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Kenapa Laki-laki Harus Shalat Shubuh Berjamaah di Masjid?

Oleh Dini Koswarini
25 Mei 2025
0
Keutamaan Shalat Shubuh Berjamaah

Mereka adalah para pencinta Shubuh, yang hatinya terpaut dengan masjid. Orang-orang yang shalat shubuh berjamaah di masjid. 

Lihat LebihDetails

Muslim, Tahukah 5 Hukum Islam yang wajib Diketahui

Oleh Eneng Susanti
16 Agustus 2021
0
ayat alquran tentang isra' mi'raj, golongan yang mewarisi Alquran, cara Allah menyebut nabi Muhammad, hukum islam, kisah nabi isa dalam Alquran

HUKUM Islam merupakan seluruh ketentuan yang Allah SWT perintahkan dan wajib ditaati oleh muslim. Hal tersebut berhubungan dengan aqidah atau...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Bagaimana Cara Istri Menghadapi Suami yang Kasar di Ranjang?

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
Berhubungan Sebelum Mandi Wajib Haid, berhubungan suami istri dalam Islam, Membayangkan Orang Lain saat Berhubungan, suami, istri, zina, jima, intim, suami istri, hubungan intim, ranjang, pernikahan, suami, istri, ranjang

Nabi Muhammad SAW menekankan agar para suami memperlakukan istrinya dengan lembut, penuh cinta, dan tidak menyakiti dalam bentuk apapun.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.