• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Mengeraskan Suara Dzikir Setelah Sholat Fardhu, Bagaimana?

Oleh Eneng Susanti
7 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Salaman Setelah Shalat Fardhu

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Darkroom

0
BAGIKAN

Oleh: Nur khofifah
Mahasiswi STEI SEBI Depok

INDONESIA telah masyhur sebagai negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar di dunia. Di dalamnya pun tumbuh beberapa ormas keagamaan yang telah dianut sebagian besar masyarakat Indonesia.

Dampak yang terjadi adalah banyak terjadi perbedaan pendapat di kalangan masyarakat. Seperti yang marak terjadi di banyak masjid tentang hukum ‘mengeraskan(jahr) suara saat dzikir setelah sholat’.

BACA JUGA: Bolehnya Berdzikir dengan Biji Tasbih dan Bantahan terhadap yang Membid’ahkannya (1)

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Lantas, apakah hukum melakukannya? Dilarang atau diperbolehkan?

Pendapat pertama

Pendapat dari Syeikh Muhammad Nashirudin Al-Albani, dalam bukunya Majmu’ Fatawa Al-Madinah Al-Munawwarah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Albani.

Sebagaimana hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari, dia menceritakan tentang perjalanan para sahabat bersam Rasulullah Shallallalluhu ‘alaihi wasallam. Abu Musa berkata:

“Jika kami menuruni lembah maka kami bertasbih, dan jika kami menaiki bukit yang tinggi maka kami bertakbir, dan kami pun mengeraskan suara-suara dzikir kami. Maka berkata Rasulullah Shallallalluhu ‘alaihi wasallam:

يَاأَيُّهَاالنَّاسُ اِرْبَعُوْا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّ مَنْ تَدْعُوْنَهُ لَيْسَ بأَصَمَّ وَلاَغَائِبٍ إِنَّمَا تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا بَصِيْرًا إِنَّمَا تَدْعُوْنَ مَنْ هُوَ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِ كُمْ مِنْ غُنُقِ رَا حِلَتِهِ إِلَيْهِ

“Artinya : Wahai sekalian manusia, berlaku baiklah terhadap kalian sendiri. Sesungguhnya yang kalian seru itu tidak tuli dan tidak pula ghoib. Sesungguhnya kalian berdoa kepada yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, yang lebih dekat daripada leher tungangan kalian sendiri. ”(H. R. Bukhari dan Muslim)

Kejadian ini terjadi ditengah padang pasir yang tidak mungkin mengganggu siapapun. Lalu bagaimana pendapat, jika mengeraskan suara dzikir didalam masjid yang tentu mengganggu para jamaah yang masbuq dan sedang membaca Al-Quran, dan lain-lain. Jadi dengan alasan mengganggu inilah suara dzikir dengan mengeraskan suara setelah sholat itu tidak diperbolehkan.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallalluhu ‘alaihi wasallam :

“Artinya: Wahai sekalian manusia, masing-masing kalian bermunajat(berbisik) kepada Rabb kalian, maka janganlah sebagian kalian menjauhkan bacaannya dengan mengganggu sebagian yang lain”

Al-Baghawi menambahkan dengan sanad yang kuat.

“Sehingga mengganggu kaum mu’minin (yang sedang bermunajat) “

Pendapat kedua

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu, dia berkata:

أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوبَةِ، كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه البخاري ومسلم

“Artinya: bahwasanya dahulu kami menandai selesainya sholat fardhu adalah dengan suara dzikir dari Nabi Shallallalluhu ‘alaihi wasallam.“ (H.R Bukhari & Muslim)

Sebagaimana hadits tersebut bahwasanya Rasulullah Shallallalluhu ‘alaihi wasallam pernah berdzikir dengan suara keras setelah sholat. Dengan hadits ini dapat disimpulkan bahwasanya memelankan suara maupun mengeraskan suara dzikir setelah sholat memiliki landasan yang shahih.

Maka dalam konteks ini, Imam An-Nawawi menjadi penengah diantara kedua pendapat, yaitu dengan memberikan anjuran dzikir tersebut sesuai situasi dan kondisi. Seperti untuk pendidikan atau pengajaran kepada para jamaah yang masih awam tentang hal tersebut.

BACA JUGA: Bolehkah Berdzikir dengan Tangan Kiri?

Imam An-Nawawi berpendapat dalam buku Ruh Al-Bayan, Bairut Dar Al-Fikr, juz 3, hal 306:

جَمَعَ النَّوَوِيُّ بَيْنَ الْأَحَادِيثِ الوَارِدَةِ فِى اسْتِحَبَابِ الجَهْرِ بِالذِّكْرِ وَالوَارِدَةِ فِى اسْتِحَبَابِ الإِسْرَارِ بِهِ بِأَنَّ الْإِخْفَاءَ أَفْضَلُ حَيْثُ خَافَ الرِّيَاءَ أَوْ تَأَذَّى المُصَلُّونَ أَوْ النَّائِمُونَ وَالْجَهْرُ أَفْضَلُ فِى غَيْرِ ذَلِكَ لِأَنَّ الْعَمَلَ فِيهِ أَكْثَرُ وَلِأَنَ فَائِدَتَهُ تَتَعَدَّى إِلَى السَّامِعِينَ وَلِأَنَّهُ يُوقِظُ قَلْبَ الذَّاكِرِ وَيَجْمَعُ هَمَّهُ إِلَى الفِكْرِ وَيَصْرِفُ سَمْعَهُ إِلَيْهِ وَيَطْرِدُ النَّوْمَ وَيَزِيدَ فِى النَّشَاطِ

“Artinya: Imam An-Nawawi mengumpulkan antara hadits-hadits yang membolehkan memelankan suara dalam berdzikir dan juga mengeraskan suara, bahwa memelankan suara dalam berdzikir lebih utama untuk diharapkan dapat menutupi riya’ dan tidak mengganggu orang yang tidur. Sedangkan dzikir dengan mengeraskan suara lebih baik jika tidak dalam dua hal tersebut. Faidah berdzikir dengan suara keras itu dapat memberikan pengaruh yang mendalam bagi pendengarnya, mengingatkan hati yang berdzikir, mengkhusyukan berdzikir, memusatkan pendengaran, menghilangkan kantuk, dan menambah semangat.” []

Sumber :
• Khoirul, NU Online | Kamis, 22 Mei 2014 06:12
• Kitab Majmu’ah Fatawa Al-Madina Al-Munawarrah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Albani, Penulis Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Penerjemah Adni Kurniawan, Penerbit Pustaka At-Tauhid
• Sabic Lab, Riyadh KSA, 25 Dzulhijjah 1432 H www.rumaysho.com

 

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: dzikirKerasShalatsuara
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah Pa Go-Jek, Saat Musibah Berbuah Bahagia

Next Post

Ketika Syetan Membantu Memunculkan Ilmu Sihir

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.