• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 19 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Mengapa Muslim Indonesia Menganut Mazhab Syafi’i?

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
mazhab syafi'i ijtihad, ulama Indonesia , tingkatan fuqaha, penerjemahan kitab, semangat menuntut ilmu, nasirudin Al Tusi, Al-Khaleel Ibn Ahmad, biografi imam mazhab, Abu Hanifah, hadis tentang adab, kitab

Ilustrasi. Foto: Artikula

0
BAGIKAN

Table of Contents

  • 1. Gabungan dua mazhab sebelumnya
  • 2. Tersebar lebih luas
  • 3. Hanya mazhab Syafi’I yang menjangkau Indonesia
  • 4. Memiliki banyak Literatur
  • 5. Memiliki banyak ulama

SAHABAT Islampos, mayoritas muslim di Indonesia bermazhab Syafi’i. Tahukah, mengapa demikian? Ternyata ada beberapa hal yang membuat muslim Indonesia menganut mazhab Sya’fi. Ini bisa ditelusuri dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

Seperti diketahui, ada empat mazhab besar dalam sunni: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Lantas, mengapa mazhab Syafi’i yang paling populer dan banyak dianut di Indonesia?

Eksistensi Mazhab Syafi’i di Indonesia dipengaruhi oleh sejarah awal mula Islam masuk ke Indonesia yang dibawa para ulama bermazhab Syafi’i. Merekalah yang pertama kali menyebarkan Islam dan mengajarkan Mazhab yang didirikan oleh Imam Muhammad bin Idris Syafi’i (wafat 204 H di Mesir) di Indonesia.

ArtikelTerkait

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Masuknya Islam ke Nusantara bermula dari kedatangan ulama-ulama asal Hadhramaut Yaman. Para ulama Bani Alawiyin (keturunan Nabi Muhammad SAW) itu datang ke Nusantara abad ke-13. Menurut Musa Kazhim dalam “Sekapur Sirih Sejarah ‘Alawiyin dan Perannya Dalam Dakwah Damai di Nusantara”, para Habaib Alawiyin ini menebarkan dakwah Islam pada abad ke-14 dan mencapai puncaknya pada abad ke-15 hingga abad ke-17. Pada periode itu, dakwah Islam berkembang hingga tersebar di seluruh penjuru Nusantara, bahkan di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Ada 4, Inilah Biografi Imam Mazhab Fikih

Para ulama Bani Alawiyin ini dikenal sebagai sufi yang dalam fikih bermazhab Syafi’i dan dalam akidah mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy’ari. Dalam Jurnal IAIN Syekh Nurjati Cirebon berjudul “Jejak Eksistensi Mazhab Syafi’i di Indonesia” karya Anny Nailatur Rohmah dan Ashif Az Zafi juga menjelaskan, sejarah dan eksistensi Mazhab Syafi’i di Indonesia karena Islam pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh para ulama bermazhab Syafi’i.

Ulama-ulama bermazhab Syafi’iyyah menyebarkan Islam melalui berbagai jalur seperti kerajaan, kesenian, pendidikan yang menyesuaikan dengan kultur dan budaya Indonesia. Hal ini menyebabkan Islam melekat dan mengakar pada kehidupan masyarakat muslim Indonesia. Keberadaan Mazhab ini juga berpengaruh terhadap keputusan hukum Islam di Indonesia.

Selain peran Habaib, ada banyak tokoh ulama Nusantara yang ikut menyebarkan Mazhab Syafi’i di Indonesia. Para ulama ini pernah berguru kepada Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Mufti Agung Mazhab Syafi’i di Mekkah pada masa Utsmaniyah. Beliau lahir di Mekkah pada 1232 H (1816 M) yang silsilahnya bersambung dengan keluarga Nabi Muhammad ﷺ melalui jalur Imam Hasan. Karena itu beliau dipanggil Sayyid. Di antaranya, Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi, Syaikh Kholil Al-Bangkalani, Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Habib Usman bin Yahya Al-Batawi, Syaikh Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri dan masih banyak lainnya.

Para ulama Nusantara ini berguru pada beliau dan menganut Mazhab Syafi’i berakidah Al-Asy’ari. Dalam kiprahnya, mereka mengajarkan Islam dan fiqih Syafi’iyah di tengah kaum muslim terutama di Pulau Jawa.

Mazhab bermakna sebagai jalan untuk memahami kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah. Untuk belajar ilmu fiqih dan syariat, seorang muslim harus merujuk kepada empat Imam Mazhab dalam Ahlus Sunnah waljamaah. Yaitu, Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi); Imam Malik (Mazhab Maliki); Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (Mazhab Syafi’i); dan Imam Ahmad bin Hanbal (Mazhab Hambali).

Pengasuh Rumah Fiqih Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam satu kajiannya menerangkan, para Imam Mazhab merupakan ulama-ulama yang paling alim dan mengerti ilmu fiqih. Ilmu fiqih artinya pengetahuan tentang hukum-hukum syar’i (syariat Islam).

Ustaz Sarwat menceritakan, sepeninggal Imam Malik, Mekkah dan Madinah pernah didominasi oleh Mazhab Imam Syafi’i yang sebenarnya juga merupakan murid yang dikader Imam Malik. Namun Imam Asy-Syafi’i mendirikan mazhab sendiri yang berbeda.

BACA JUGA: Ketahuilah! Pengertian Mazhab dan Jenis Mazhab dalam Islam

Murid-murid Imam Malik yang lain ada yang masih meneruskan tradisi Mazhab Maliki yang tersebar di daerah Maghribi seperti Tunis, Al-Jazair, Maroko, Spanyol dan sekitarnya. Imam Asy-Syafi’i sendiri berdarah biru Quraisy dan nasabnya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad ﷺ pada kakek mereka berdua, Qusyai bin Kilab. Namun di masa jayanya, Imam Syafi’i tidak tinggal di Mekkah, beliau mendirikan mazhabnya di Baghdad Irak yang waktu itu jadi ibu kota peradaban Islam.

Murid-murid beliau banyak mengajarkan mazhabnya di Mekkah dan Madinah. Bahkan banyak yang menjadi imam di kedua masjid suci umat Islam. Misalnya Al-Juwaini yang digelari Imamul Haramain, imam dari dua negeri haram Mekkah dan Madinah. Sehingga sepanjang masa Mekkah dikenal sebagai negeri yang ramah kepada semua mazhab. Meski Mazhab Syafi’i mendominasi, namun tiga mazhab lainnya tetap eksis dan diberi ruang, baik Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali.

“Coba perhatikan, dulu KH Hasyim Asyari pendiri NU itu belajar fiqih Mazhab Syafi’i di Mekkah, termasuk juga Syaikh Yasin Al-Fadani, dan banyak ulama nusantara yang merupakan lulusan madrasah di Masjid Al-Haram. Semua mazhab hidup rukun damai dan saling bantu,” kata Ustaz Ahmad Sarwat.

Contoh lain, sosok ulama besar Mekkah Syaikh Alawi Al-Miliki, sesuai namanya beliau bermazhab Maliki. Namun ternyata beliau juga mengajar fiqih kepada warga Indonesia yang bermazhab Syafi’i. Beliau justru mengajar fiqih Mazhab Syafi’i karena menguasai ilmu perbandingan mazhab. Mau belajar fiqih mazhab yang mana saja, beliau punya ilmunya.

BACA JUGA: Perbedaan Mazhab Fikih, Haruskan Jadi Perselisihan?

Mengapa Mazhab Syafi’i mudah diterima di Indonesia?

Ada beberapa alasan yang menyebabkan Mazhab Syafi’i mudah diterima dan cepat berkembang di Indonesia. Berikut penjelasannya:

1 Gabungan dua mazhab sebelumnya

Mazhab Syafi’i boleh dibilang menggabungkan dua kekuatan Mazhab Hanafi dan Maliki. Semacam edisi penyempurnaan dari produk sebelumnya.

2 Tersebar lebih luas

Mazhab Syafi’i paling banyak mengalami penyebaran di banyak negeri. Sehingga di manapun kita berapa, nyaris ketemu dengan Mazhab Syafi’i.

3 Hanya mazhab Syafi’I yang menjangkau Indonesia

Khusus di Indonesia dan beberapa negara lain, justru yang tersedia hanya Mazhab Syafi’i.

4 Memiliki banyak Literatur

Literatur Mazhab Syafi’i termasuk yang paling banyak ditulis sepanjang sejarah. Sehingga kita tidak akan kehabisan bahan rujukan.

5 Memiliki banyak ulama

Mazhab Syafi’i paling banyak varian ulamanya dengan beragam perbedaan pendapat secara internal. Demikian sejarah eksistensi Mazhab Syafi’i di Indonesia hingga menjadi mayoritas dianut oleh muslim Indonesia dan Asia Tenggara. []

SUMBER: SINDONEWS

Tags: mazhabmazhab di indonesiamazhab syafi'i
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Cerita Ateis dari Belgia Stijn Ledegen Jadi Mualaf: “Al-Fatihah yang Membuat Saya Masuk Islam”

Next Post

Ghibah dan Buhtan, Dosa Lisan yang Besar namun Kerap Dirasa Kecil

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

13 Juli 2025
Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

10 Juli 2025
Tanda Kucing Sayang sama Kamu, Kucing

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

9 Juli 2025
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Mazhab Syafi'i

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.