JENIS mazhab dalam Islam itu bermacam-macam. Mazhab berasal dari bahasa Arab yang berarti jalan yang dilalui atau dilewati.
Ulama Islam berpendapat mazhab sebagai metode yang dipakai setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang menjalaninya dan menjadikannya sebagai pedoman.
Sebelum mengetahui beberapa jenis mazhab dalam ajaran Islam, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian mazhab. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mazhab adalah sesuatu yang menjadi pendapat imam atau ahli agama berkaitan dengan hukum-hukum yang ijtihadiyah yang digali dari sumbernya. Dalam hal ini, sumber mazhab diperoleh tidak lain dari Al Quran dan hadis.
Jika dilihat dari bahasanya, mazhab terbagi menjadi dua makna. Pertama Mazhab adalah al mu’taqad yang berarti diyakini. Kedua mazhab adalah at-thariqah yang bermakna jalan atau metode. Dari segi bahasa ini, dapat dipahami bahwa mazhab adalah sesuatu yang diyakini atau berupa jalan maupun metode untuk memahami hukum-hukum yang berlaku dalam agama Islam.
Secara umum, mazhab mencakup dua hal, yaitu persoalan pokok (ushul) dan cabang (furu’). Dalam hal ini, setiap mazhab mempunyai pandangan yang beragam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hukum agama di masyarakat, baik hukum agama yang membahas persoalan pokok maupun cabang.
BACA JUGA:Â 4 Jenis Pernikahan Ini Terlarang dalam Islam
Untuk lebih jelas bisa menyimak penjelasan jenis-jenis mazhab yang akan dibahas pada poin berikutnya.
Pada dasarnya, mazhab timbul karena perbedaan dalam memahami Al-Quran dan Sunah yang tidak bersifat absolut. Menurut Prof Said Aqil Husain al-Munawar dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, mazhab fiqih berarti aliran pemikiran tentang hukum yang penetapannya merujuk kepada sumber utama ajaran Islam, yakni Al-Quran dan Sunah.
Pengertian mazhab dalam bingkai syari`at yaitu beberapa kumpulan pemikiran Imam Mujtahid di bagian hukum-hukum syari`at yang digali dengan memakai dalil-dalil dengan cara detail, serta kaedah-kaedah ushul. Jadi Mazhab yang kita maksudnya di sini yaitu mazhab fiqh. Sekarang ini mari kita simak dulu untuk mengetahui empat Jenis Mazhab dalam dunia islam berikut ini :
Jenis Mazhab: Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi dibentuk oleh seorang ulama besar kufah yang bernama lengkap, Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit bin Zuwatha al-Kufii. Beliau lahir pada th. 80 H serta meninggal dunia pada th. 150 H.
Beliau merupakan termasuk juga dalam atba’ al-tabi’in, serta ada ulama yang menyampaikan bahwa beliau termasuk dalam Tabi’in, yang hidup dalam dua daulah yakni daulah umayyah serta daulah ‘abbasiyyah, hingga beliau pernah berjumpa dengan Anas bin Malik serta meriwatkan hadits darinya.
Saat ini mazhab Hanafi adalah mazhab di Mesir, Turki, Syiria serta Libanon. Serta mazhab ini diyakini sebagian besar masyarakat Afganistan, Pakistan, Turkistan, Muslimin India serta Tiongkok.
Jenis Mazhab: Mazhab Maliki
Mazhab ini didirikan oleh seorang ulama besar madinah yang lahir pada th. 93 H/73 M, dari keluarga Arab terhormat, bernama lengkap Abu ‘Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abi ‘Amir bin amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris Al-Ashbahi.
Orangtua serta leluhurnya di kenal juga sebagai ulama hadits Madinah, kerena ini membuat imam Malik mulai sejak kecil menyukai pengetahuan hadits serta pengetahuan yang lain. Awal mula beliau menimba pengetahuan hadits pada bapak serta paman-pamannya.
Lalu berguru pada ulama-ulama populer diantaranya, ‘Abd ar-Rahman bin Hurmuz serta Nafi’ Maula Ibn ‘Umar. Serta guru beliau di bagian fiqh adalah, Rabi’ah bin ‘Abd Ar-Rahman, serta imam Ja’far ash-Shadiq2.
Imam Malik sudah menguasai banyak pengetahuan hingga banyak ulama yang menimba pengetahuan padanya, termasuk juga salah satunya imam Syafi’i penegak pertama mazhab Syafi’i, Bahkan juga menurut satu kisah, murid populer imam Malik mencapai 1. 300 orang. Beberapa daerah yang Berpedoman Mazhab Maliki. sekarang ini ada di Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia, Bahrain, serta Kuwait.
BACA JUGA:Â Perbedaan Imam Mazhab Terkait Zakat Penghasilan
Jenis Mazhab: Mazhab Syafi’i
Mazhab ini didirikan oleh seorang ulama yang lahir pada th. 150 H, di Gazza sisi selatan dari Palestina. Bernama lengkap imam Abu ‘Abd al-llah Muhammad bin Idris bin ‘Abbas bin ‘Utsman bin Syafi’ bin Saib bin Abu Yazid bin Hasyim bin ‘Abd al-Muthallib al-Quraiyi al-Hasyimi, yang berjumpa dengan Rasulullah pada kakek beliau yang kesembilan. Sedang ibunya bernama Fathimah binti ‘Abdillah bin Hasan bin Husain bin ‘Ali Ra yang merupakan shahabat serta menantu Rasulullah SAW.
Sejak mulai masih umur Sembilan th., beliau telah hafal semua al-Qur’an, lalu dalam umur sepuluh th., beliau telah hafal kitab al-muwattha’ imam Malik yang berisi lima ribu hadits-hadits shahih.
Banyaknya pengetahuan yang beliau punyai lantaran ketekunannya dalam mencari pengetahuan, nyaris tiap-tiap pusat pengetahuan berliau ziarahi seperti Mekkah, Madinah, Iraq, Kufah serta Mesir, di sana beliau berjumpa dengan ulama-ulama besar, seperti imam Malik, di mana imam Syafi’i senantiasa berbarengan beliau selama setahun. Serta Abu Yusuf, ashhab dari Abu Hanifah.
Pada th. 179 H, beliau di beri izin oleh imam Malik untuk berfatwa sendiri, tetapi beliau terus bertaqlid pada guru-gurunya, hingga pada th. 198 H, setelah umur beliau genap 48 th., mulai berfatwa sendiri dengan lisan ataupun dengan tulisan, pertama memberi fatwa di ‘Iraq yang diishtilahkan dengan al-Qaulul Qadim, lalu beralih ke Mesir serta fatwa beliau selama di sini diishtilahkan dengan al-Qaulul Jadid.
Di kota inilah beliau menghadap Allah Swt setelah shalat maghrib malam Jum’at, akhir bln. Rajab pada th. 204 H, bertepatan dengan 28 Juni 819 M. Mazhab Syafi’i hingga saat ini diyakini oleh umat Islam di Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia serta Yaman.
Jenis Mazhab: Mazhab Hambali
Terakhir adalah mazhab hambali. Mazhab hambali didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal As-Syaebani. Beliau lahir di Baghdad tahun 164 H dan wafat tahun 248 H.
Imam Hambali merupakan murid dari Imam Syafi’i. Selama belajar dengan Imam Syafi’i, Imam Hambali melahirkan mazhab yang digunakan untuk perbuatan-perbuatan afdal bukan untuk menentukan hukum, yaitu tidak lain adalah hadist dla’if. Mazhab ini sangat berguna dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. []