• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 9 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga

Ketika Kecewa pada Orangtua, Jalan mana yang Kamu Ambil?

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Keluarga
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
orangtua

Ilustrasi. Foto; Kompasiana

5
BAGIKAN

Oleh: Taufik Ginanjar

DARI sekian banyak masalah anak usia remaja yang sering ditangani, seringkali kuat sekali kaitannya dengan kondisi di internal keluarganya. Konflik masalah di rumahnya ternyata menjadi beban berat, melebihi beratnya masalah yang terjadi di luar baik itu dengan teman, pelajaran, atau pun masalah lainnya.

Bagi sebagian orang, mereka harus menerima kenyataan pahit di keluarganya. Ada perlakuan-perlakuan orangtua yang tak sesuai  harapannya. Banyak remaja yang merasa sakit hati karena mereka selalu dibanding-bandingkan. Mereka juga ada yang merana karena perlakuan yang dirasa tak adil. Ada juga yang mesti menelan kepahitan karena ayah ibunya berpisah. Ibunya nikah lagi, ayahnya juga nikah lagi. Dia akhirnya diurus oleh nenek atau pamannya, bahkan ada juga yang benar-benar hidup sendirian.

BACA JUGA: Istri, Dahulukan Suami atau Orangtua?

ArtikelTerkait

7 Nasihat Pernikahan: Menapaki Jalan Bersama dalam Ridha Allah

Hukum Suami Tidak Mau Menggauli Istri

Makna Jamaah dalam Hadits Nabi

Kenapa Kebanyakan Istri Malas Melayani Suami untuk Jima Dikarenakan Harus Mandi Sebelum Shubuh?

Tak jarang juga, di antara mereka yang malam malam harinya tak bisa tidur karena telah melihat ayah ibunya cekcok bertengkar. Ada juga yang meratapi nasib dirinya karena kondisi ekonomi orangtua tak sebagus orangtua temannya. Tak jarang juga, sebagian yang lain harus menanggung perih karena seolah ayah ibu tak peduli terhadap hidupnya, ia sering dikata-katai negatif hampir jarang dipuji atau diapresiasi.

Munculah sebuah rasa kecewa terhadap ayah ibunya. Rasa ini mendorong seseorang untuk berontak sebagai alasan bertahan hidup. Sebab, nyaris terlintas dalam benaknya untuk mengakhiri penderitaan atas kekecewaan tersebut dengan sebuah aksi yang namanya bunuh diri.

Jalan Gelap

Rasa kecewa yang terus menerus diperbesar dengan kemarahan dan ketidakterimaan, akan mengantarkan orang itu pada jalan hidup yang gelap. Marah karena ia merasa menjadi korban atas perilaku perilaku menyakitkan dari kedua orangtuanya. Tidakterima mendapati kondisi ayah ibunya tak sesuai keinginannya.

Kekecewaan, kemarahan dan ketidakterimaan atas kondisi yang ada, membuka celah setan untuk mengintervensi dan memprovokasi dirinya. Bisikan bisikan jahat mulai bergelimpangan di pikirannya. Dan seolah olah ia berhak melakukan hal tersebut, karena merasa punya alasan kuat.

Akhirnya jalan gelap mulai ia tempuh. Kenakalan demi kenakalan ia lakukan. Kewajiban ibadah mulai malas dikerjakan hingga berani ia tinggalkan. Ia turuti bisikan setan untuk melampiaskan kekecewaannya selama ini dengan hidup bebas dan serampangan, ikut komunitas tertentu yang penting asyik, minum obat-obatan, melakukan cutting (menyayat-nyayat kulit sendiri), hingga menenggak minuman keras.

Yang sebenarnya terjadi, ia bukannya bahagia, tetapi malah tambah menderita dan merusak dirinya sendiri. Dosa demi dosa yang terus dikerjakan hanya akan menghadirkan kesengsaraan, baik di dunia dan pasti lebih lebih lagi ketika di akhirat. Ia mulai tertipu oleh setan. Setan sudah mampu membuatnya memandang baik jalan hidup yang ia pilih.

Jalan Terang

Advertisements

Jalan hidup yang gelap itu akan berakhir manakala ia sampai pada titik sadar. Penderitaan dan pahitnya kekecewaan itu akan benar benar berganti dengan kedamaian, manakala ia sampai pada sebuah titik kesadaran yang disebut keinsyafan.

Ia hentikan pelampiasan pelampian berdosanya dengan cara taubat. Mengimani Allah adalah satu-satunya alasan untuk meleburkan rasa kecewa terhadap orangtua.

Keimanan dan ketakutan terhadap Allah, akan membuat orang itu terarah hidupnya sekalipun harus dihadapkan pada sebuah rasa kecewa yang teramat mendalam di keluarga.

Ia menyadari, akan tiba suatu masa, dimana ia akan mempertanggungjawabkan amalnya sendiri. Ia lari dari saudaranya, ayah ibunya hingga pasangan dan anak-anaknya. Apapun perlakuan dan betapapun kondisi orangtua, itu hanya sebuah momentum (peristiwa). Yang membuatnya menjadi dosa atau pahala tergantung respons diri kita.

Jika kita melakukan respons yang dimurkai Allah, kita akan berdosa. Dosa tersebut yang menyeret kita ke ‘jalan hidup yang gelap’. Jika respons kita diridhoi oleh Allah, maka kita akan meraih karunia dan keberkahan di dunia, kelak berlipat lipat di akhirat.

Satu-satunya alasan kita bisa memaafkan dan ikhlas menerima kondisi orangtua, adalah keimanan kepada Allah dan hari akhir. Jangan munculkan alasan dan pertanyaan yang lain, lakukan saja.

Apa yang membuat seorang anak merasa kecewa berat terhadap kedua orangtuanya?

Jawabannya karena ia gagal memaknai dan mengambil kesimpulan yang salah.

Jangan menuntut ‘kesempurnaan’ ayah ibu, karena kita sebagai anak juga ‘tak sempurna’ bagi mereka. Kita tak tahu betapa sakitnya hati mereka, saat memarahi atau bahkan menghukum  diri kita. Kita juga tak memahami bahwa niat mereka baik, hanya saja kita terlalu naif karena memandang tak adil terhadap sikap mereka. Niatnya memotivasi, dengan cara membanding-bandingkan. Jika kita tak suka, ya bicarakan saja baik baik. Jaga terus adab kita kepada mereka. Takutlah kita kepada murka Allah.

BACA JUGA: Keajaiban Doa Anak untuk Orangtuanya yang Sudah Wafat

Ayah ibu boleh boleh saja memperlakukan kita secara buruk (menurut pandangan kita, meski kita tak tahu detail isi hati mereka), tapi kita tak pernah punya alasan untuk menyakiti perasaan mereka (terlebih ibu yang sudah mengandung diri kita selama 9 bulan lamanya).

Ayah ibu boleh-boleh saja kata katanya terasa menyakitkan, tapi kita tak pernah punya alasan kepada mereka yang telah mengasihi dan mengurus diri kita siang malam saat kita masih bayi dulu. Mereka yang terus terganggu tidurnya, ketika kita masih sangat bayi. Terlebih ketika kita sedang sakit kala itu.

Jangan salahkan ayah ibu kita, jika kondisi ekonomi sedang krisis. Jangan banyak menuntut ini itu kepada mereka. Karena kita tak tau apa apa tentang perjuangan kerasnya selama ini, menghidupi kebutuhan keluarga.

Tolong pandang sekali lagi wajah ayah dan ibu kita, pantaskan kita kecewa terhadap mereka? Yang begitu berjasa dalam hidupmu

Apakah pantas, kita membalas sakit hati ini kepada mereka? Padahal dulu engkau mungkin tak tau, ayah ibu begitu menyayangimu melebihi adik adikmu saat ini..

Seburuk buruknya jalan hidup seseorang, ia akan kembali membaik, selama ada setitik rasa untuk membahagiakan ayah ibunya yang dilandasi keimanan kepada Allah (meski keduanya sudah tiada, ia terus mendoakan ampunan bagi almarhum ayah ibunya).

Merasa kecewa terhadap orangtua, hingga pada akhirnya menyuguhkan pilihan berat; mau jalan gelap atau jalan terang yang akan kita tempuh?

Pastikan jangan salah jalan karena bisa sengsara di akhirat. Allahu A’lam. []

SUMBER: PERSIS

Tags: AnakdurhakaKecewaMarahorangtua
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Keutamaan Wudhu Bisa Mengapus Dosa dan Menambah Derajat

Next Post

Luar Biasa, Inilah Kecepatan Udara ketika Manusia Bersin

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Suami Takut Istri, Suami dan Istri, Nasihat Pernikahan

7 Nasihat Pernikahan: Menapaki Jalan Bersama dalam Ridha Allah

8 Mei 2025
Jima, Hukum Suami Tidak Mau Menggauli Istri

Hukum Suami Tidak Mau Menggauli Istri

7 Mei 2025
Makna Jamaah

Makna Jamaah dalam Hadits Nabi

6 Mei 2025
Hukum Menunda Mandi Wajib, Janabah,Manfaat Mandi Pagi, Mandi Junub, Puasa,, Jima

Kenapa Kebanyakan Istri Malas Melayani Suami untuk Jima Dikarenakan Harus Mandi Sebelum Shubuh?

6 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Matinya Hati

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Oleh Dini Koswarini
9 Mei 2025
0

pekerjaan rumah, anak, sukses

Anak Rajin Bantu Pekerjaan Rumah, Benarkah Lebih Sukses di Masa Depan?

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0

perawan

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0

Terpopuler

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Oleh Dini Koswarini
8 Mei 2025
0
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Ada beberapa penyebab kanker prostat yang sering diremehkan para lelaki. 

Lihat LebihDetails

Apa Dampaknya Jika Minum Kopi Setiap Pagi? Ini Penjelasannya

Oleh Yudi
8 Mei 2025
0
kopi

Salah satu manfaat paling umum dari kopi adalah kandungan kafeinnya yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Seorang Muslim Gelisah dan Resah di Pagi Hari?

Oleh Dini Koswarini
7 Mei 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Berikut beberapa alasan mengapa seorang Muslim bisa merasa seperti itu.

Lihat LebihDetails

Kapan Wanita Shalat Dzuhur di Hari Jumat?

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2024
0
Hukum Shalat Jumat bagi Wanita, Hukum Shalat Tidak Kenakan Mukena Warna Putih, Hukum Wanita Shalat tanpa Mukena, , Shalat Ied Jamaah, Hukum Shalat Wanita Kelihatan Rambut,Kenapa Shalat Jumat Tidak diwajibkan bagi Perempuan, Hukum Perempuan Menjadi Imam Shalat Berjamaah

Maka apa sebenarnya hukum permasalahan wanita shalat Dzuhur di hari Jumat ini menurut syariat?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.