PERTANYAAN tentang apakah istri yang menopause sudah tidak memiliki keinginan untuk jima’ (hubungan suami istri) adalah hal yang wajar dan sering muncul, terutama dalam konteks pernikahan jangka panjang. Mari kita bahas secara jujur dan ilmiah, dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, dan spiritual.
✅ Jawaban Singkat: Tidak Selalu Benar
Tidak benar bahwa semua wanita yang menopause tidak lagi memiliki keinginan untuk jima’. Keinginan seksual pada wanita menopause sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya perubahan hormon.
📌 Penjelasan Rinci
1. Perubahan Fisik saat Menopause
Saat menopause, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun.
Ini bisa menyebabkan:
Vagina menjadi lebih kering atau kurang elastis.
Penurunan sensitivitas seksual.
Rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.
Namun, perubahan fisik ini tidak otomatis menghilangkan keinginan. Banyak wanita tetap merasakan gairah, terutama bila hubungan dengan suami tetap harmonis dan emosional.
2. Faktor Psikologis dan Emosional
Stres, kelelahan, dan perubahan citra tubuh bisa memengaruhi gairah.
Tapi, jika seorang wanita merasa dicintai, dihargai, dan diperhatikan, hasratnya tetap bisa tumbuh.
💡 Keintiman emosional adalah kunci utama di masa menopause.
3. Faktor Spiritual dan Hubungan Suami Istri
Dalam Islam, hubungan suami istri adalah bentuk ibadah dan kasih sayang.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang…” (QS. Ar-Rum: 21)
Menopause tidak membatalkan fungsi sakinah, mawaddah, wa rahmah dalam pernikahan.
💡 Tips bagi Suami-Istri saat Masa Menopause
Komunikasi terbuka: Bicarakan dengan lembut tentang kebutuhan dan perasaan.
Tingkatkan kedekatan emosional: Pelukan, perhatian, dan kata-kata cinta sangat penting.
Perhatikan kondisi fisik: Jika ada keluhan medis, konsultasikan dengan dokter. Banyak solusi medis tersedia.
Jangan terburu-buru menghakimi: Jangan menganggap pasangan “dingin” atau “tidak butuh.” Pahami bahwa fase hidup berubah.
Kesimpulan:
Tidak benar bahwa wanita menopause pasti tidak ingin jima’. Gairah bisa tetap ada, meski bentuk dan intensitasnya berubah. Kunci utamanya adalah cinta, komunikasi, dan saling pengertian. []