• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

“Keramatnya” Larangan Ibu

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
1 Menit

Foto: Abu Umar/Islampos

2
BAGIKAN

Oleh: Ikhsan Iskandar
kisahdanceritakuu.blogspot.com

PADA suatu subuh saya hendak berangkat kerja. Kalau bukan karena perintah atasan, sebenarnya saya sangat malas untuk datang ke kantor di hari libur. Dengan mata masih mengantuk, saya mengendarai motor dengan agak pelan sambil menahan dinginnya angin subuh. Namun, tiba-tiba di tengah perjalanan “Braaak!”

Saya dikagetkan dengan suara benturan yang sangat keras yang membuat saya terkejut, ternyata tepat di depan saya terjadi kecelakaan. Terlihat ada tiga orang sudah terkapar, saya hentikan motor lalu saya pinggirkan di tepi jalan, dengan tergesea-gesa saya dekati tiga orang itu, sebenarnya saya tidak sanggup melihat kondisi ketiga orang tersebut, tapi karena jiwa kemanusiaan saya, akhirnya saya memberanikan diri.

Terlebih saat saya melihat keadaan seorang gadis berumur sekitar 15 tahun, kepalanya berlumuran darah terbentur aspal sangat keras, begitu juga dengan seorang bapak diperkirakan berumur 35 tahun mengalami hal yang sama. Namun, ada seseorang anak lelaki yang saya perkirakan anak laki-laki tersebut yang telah memboncegi gadis tersebut. Anak laki-laki tersebut masih tersadar duduk sambil merintih menahan kesakitan. Saat itu keadaan sepi, mungkin karena keadaan yang masih sangat pagi diperkirakan semua kantor juga libur.

ArtikelTerkait

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

BACA JUGA: Anaknya Dihukum Mati Arab Saudi, Ibu Tuti Tursilawati: “Dia Korban Perkosaan, Mengapa Dihukum Mati?”

Tak tahan melihatnya cepat-cepat saya angkat gadis itu yang sudah terluka parah, entah karena apa saya langsung menolong gadis itu. Mungkin karena gadis itu mirip dengan adik saya, jadi saya merasakan bagaimana kalau itu benar terjadi dengan adik saya. Dengan sekuat tenaga saya mengangkat gadis kecil itu, saya berteriak pada orang sekitar agar turut membantu, terutama untuk menolong seorang bapak yang sudah sekarat.

Dengan tertatih dan penuh darah di baju. Saya coba menghentikan mobil yang sedang melaju. Namun 1, 2, dan 3 mobil menolak, tak sanggup melihat seorang anak gadis yang sedang sekarat dipangkuan saya. Saya mencoba memberanikan diri saya ke tengah jalan raya dan memberhentikan sebuah mobil pick up. Tak banyak bicara langsung saya naik ke mobil. Hendak ingin menikkan gadis ke mobil tiba-tiba terjadi sedikit cekcok
“Ini ada apa?” tanya supir dengan sedikit menggentak.
“Tolong antarkan anak ini ke rumah sakit terdekat pak!” jawab saya tergesa.
“Tidak bisa, saya sedang sibuk,” jawab supir.
“Bapak tidak melihat gadis ini penuh dengan darah dan sekarat. Bapak masih punya hati kan?” ungkap saya dengan sedikit nada kesal.

Supir itu pun terdiam setelah melihat kondisi gadis tersebut. Setelah mendapat sinyal persetujuan saya langsung menaikkan gadis itu ke mobil, lalu orang-orang yang telah datang untuk membantu pun ikut mengangkat pemuda dan bapak yang terluka parah tersebut naik ke mobil pick up itu. Setelah semua korban kecelakaan itu naik ke mobil, mobil itu pun jalan menuju rumah sakit terdekat. Tetapi saya tidak ikut ke rumah sakit dikarenakan saya harus melanjutkan perjalanan menuju kantor. Sebelum ke kantor sejenak saya melihat-lihat kondisi motor bekas kecelakaan tadi, ternyata kondisinya sangat parah dan motor sudah tak terlihat bentuknya. Motor itu pun di simpan sementara di pom bensin yang dekat dengan kecelakaan. Setelah saya melihat tempat kejadian. Saya melanjutkan perjalanan ke kantor, untung saja saya punya baju cadangan untuk mengganti baju yang penuh darah.

Setelah jam pulang kantor kira-kira jam lima sore saya berniat ke pom bensin, selain untuk mengisi bensin, saya juga ingin melihat apakah motor bekas itu sudah diambil atau belum. Sampai di pom bensin saya melihat ada seorang bapak dan ibu yang ingin membawa motor bekas kecelakaan tersebut.

BACA JUGA: Sebelum Malaikat Maut Menjemput, Inilah 4 Tandanya

Saya dekati bapak dan ibu itu, dengan sedikit takut saya pun bertanya.
“Maaf pak, bu. Motor ini kenapa pak, kok ringsek begini?” tanya saya pura-pura tidak tahu.
“Ini motor anak saya yang tadi pagi kecelakaan,” jawab bapak agak memelas.
“Kalau boleh tahu anak bapak perempuan atau laki-laki? Lalu bagaimana dengan kondisinya sekarang pak?” tanya saya penasaran.
”Anak saya perempuan dik, dia sudah meninggal karena benturan keras dikepalanya,” jawab bapak dengan haru.

Mendengar jawaban dari bapak itu saya langsung terdiam, lemas, dan tidak berani bertanya. Saat saya terdiam tiba-tiba ibu itu berbicara dengan sedikit isak tangis.
“Padahal semalam ibu sudah melarangnya buat pergi, tapi anak ibu terus membantah untuk tetap pergi dengan teman laki-lakinya,” kata ibu itu sambil menangis.
“Berarti anak ibu itu semalaman bersama teman laki-lakinya itu tanpa izin orang tuanya,” gumam dalam hati saya, “Naudzubillah ampuni dia Yaa Allah.”

Advertisements

Terakhirnya ibu itu bicara sendiri, “Ya Allah ikhlaskan hamba, jangan sampai kekecewaan ini menyulitkan anakku di sana. Sayangi anakku ya Allah sesungguhnya hamba sangat menyanginya,” doa ibu itu sambil menangis.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting buat saya bahwa larangan ibu sangatlah keramat. Banyak akibat buruk yang akan kita alami jika kita tidak menuruti perintah ibu. Dan kejadian ini juga bisa menjadi pelajaran buat para orang tua, agar lebih bisa mengontrol pergaulan anak gadisnya. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: ibuKeramatlarangan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kotak Hitam Lion Air Ditemukan, KNKT: Kemungkinan Besar FDR

Next Post

Posting soal Lion Air, Mustofa Nahra Dicecar 30 Pertanyaan oleh Polisi

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

11 Mei 2025
Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Mobil

Mobil Listrik vs Hybrid: Apa Bedanya dan Mending Pilih Mana?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Nabeez

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0

Air, Keistimewaan Air Zamzam

Ini 7 Keistimewaan Air Zamzam, Sebaik-baiknya Air di Muka Bumi

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0
jantung

Gejala paling umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada. Biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau berat di dada.

Lihat LebihDetails

4 Janji Allah pada Orang Ahli Tahajjud

Oleh Saad Saefullah
3 April 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Di antara janji-janji Allah bagi para ahli tahajjud adalah sebagai berikut.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Banyak Sebaiknya Harus Simpan Uang Cash di Rekening?

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0
Foto: Freepik

Jumlah uang cash yang sebaiknya disimpan di rekening (baik rekening tabungan atau giro) sangat bergantung pada kebutuhan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.