• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 17 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Kenapa Harus Amanah?

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Flickr

Ilustrasi. Foto: Flickr

0
BAGIKAN

SAAT ini orang amanah adalah sesuatu yang sangat langka, sementara khianat merajalela, tersebar di mana-mana. Ada yang mengatakan, “Dalam klan keluarga fulan terdapat seorang laki-laki yang amanat.” Hal itu menunjukkan betapa jarangnya orang yang amanah di zaman sekarang ini.

Manusia mungkin tidak tahu atau mereka lupa, amanah dan rahim (hubungan keluarga) akan berdiri pada hari kiamat di sebelah kanan dan kiri sirath, -menunjukkan betapa besarnya permasalahan ini- keduanya menuntut hak kepada setiap orang yang melewati sirath.

BACA JUGA: Terkabulnya Doa adalah Amanah

Sekarang kita terbangkan alam pikiran kita ke masa-masa orang-orang shaleh banyak ditemui, mereka berjalan di jalan-jalan kota, dan bermuamalah dengan akhlak-akhlak terpuji, merekalah generasi awal Islam. Di masa mereka sifat amanah tertanam begitu mendalam di hati-hati masyarakat. Rekam jejak kehidupan mereka selalu dihiasi kisah-kisah amanah dan kejujuran.

ArtikelTerkait

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Nasihat-nasihat yang Dalam dari Imam Hasan Al-Bashri

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

Kisah Seorang Penyembah Berhala

Kita sering dengar tentang profil pemimpin yang amanah di zaman mereka, dan kita katakan “Ada tidak ya pemimpin seperti mereka di zaman sekarang?”

Ibnu Aqil telah mengisahkan tentang dirinya: “Aku pernah menunaikan ibadah haji dan menemukan kalung mutiara dengan tali berwarna merah. Di waktu berikutnya, ada seorang laki-laki yang mengumumkan kehilangan kalung mutiara dan menyediakan uang sebanyak seratus dinar bagi penemunya. Tanpa banyak berpikir, aku kembalikan kalung itu kepadanya. Laki-laki itu berkata kepadaku, “Amibillah dinar ini.” Namun aku menolak pemberiannya.

Setelah itu, aku pergi bersafar ke Syam, mengunjungi Baitul Maqdis lalu ke Baghdad dan Halb (Aleppo sekarang). Aku bermalam di sebuah masjid di Halb. Malam itu aku benar-benar merasa kedinginan dan kelaparan, dan itulah awal Ramadhan-ku di Halb. Tak disangka, masyarakat kampung tersebut menunjukku sebagai imam masjid karena imam masjid sebelumnya baru saja meninggal.

Mereka memuliakanku dengan memberi makanan. Setelah itu mereka mengatakan, “Imam masjid kami memiliki seorang anak perempuan.” Lalu mereka menikahkanku dengan anak sang imam masjid tersebut. Selama satu tahun aku hidup bersama istriku itu dan dia melahirkan anak pertama kami. Sampai akhirnya tiba saat-saat perpisahan. Setelah melahirkan, dalam masa nifas, istriku sakit parah.

Aku merawatnya dan memperhatikannya, kulihat ia mengenakan sebuah kalung yang aku kenal. Kalung itu adalah kalung mutiara yang aku temukan pada musim haji. Aku berkata kepada istriku, “Kalung ini mempunyai cerita.” Kuceritakan kepadanya kisahku dengan kalung tersebut. Istriku menitikkan air mata mendengar kisahku. Dia berkata, “Kamulah orangnya. Ayahku pernah menangis, dalam doanya ia mengatakan, ‘Ya Allah, jodohkanlah putriku dengan seseorang seperti orang yang menemukan kalung dan mengembalikannya kepadaku’. Allah telah mengabulkan permohonan ayahku.” Kemudian istriku meninggal. Secara otomatis kalung tersebut beralih kepemilikannya kepadaku sebagai pewaris istriku. Sepeninggal istriku, aku pun pulang ke Baghdad.

Kisah lainnya tentang seorang ulama besar yang terkenal, Abdullah bin Mubarak. Beliau menceritakan sendiri kisahnya, “Di Syam aku meminjam pena. Aku berniat mengembalikan pena tersebut kepada pemiliknya, tapi ternyata pena tersebut masih kubawa. Saat itu aku sudah berada di kota lain, Kota Marwu. Aku kembali ke Syam untuk mengembalikan pena tersebut kepada pemiliknya.”

Pelajaran:

Kejujuran dan amanah itu tidak mengurangi jatah rezeki seseorang. Ibnu Aqil, yang seandainya dia mengambil barang temuannya berupa kalung mutiara, ia bisa menyimpan kalung itu menjadi milikinya, dan kalung tersebut menjadi rezeki baginya, tapi rezeki yang ia dapat tersebut diperoleh dengan cara yang haram. Di kemudian hari, kalung tersebut tetap menjadi bagian dari rezekinya, dan diperoleh dengan cara yang halal. Dalam bahasa kita, sering kita katakana “Kalau rezeki tidak akan kemana.”

Advertisements

BACA JUGA: 10 Jurus Agar Rezeki Selalu Menghampiri Kita

Penyair mengatakan,

(Jatah) Rezeki itu tidak berkurang karena kita bersantai
Dan (jatah) rezeki itu tidak bertambah dengan bekerja habis-habisan
Seandainya benar itu adalah rezekiku, maka ia tidak akan berlalu pergi
Walaupun ia berada di relung samudera terdalam.

Demikian juga kisah Abdullah bin Mubarak, hanya untuk mengembalikan sebatang pena, ia rela menghabiskan waktu dan mengeluarkan tenaga untuk kembali ke Syam demi mengembalikan hak pemilik pena, Masya Allah. []

SUMBER: KISAHMUSLIM

Tags: amanahjatahkeutamaan sikap amanahrezekiUlama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tips Merawat Rambut untuk Hijabers

Next Post

Mengapa Kita Harus Berdoa Padahal Allah Tahu Apa yang Kita Inginkan?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

16 Mei 2025
Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri

Nasihat-nasihat yang Dalam dari Imam Hasan Al-Bashri

15 Mei 2025
Waktu Terbaik Shalat Dhuha, Muslim yang Bersyukur,Doa Minta Kaya, Manfaat Mendoakan Orang Lain, Doa, Keutamaan Doa, Penyebab Doa Tidak Terkabul, Doa Sapu Jagat, Doa

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

6 Mei 2025
Berhala

Kisah Seorang Penyembah Berhala

1 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut

Ciri-ciri (Maaf) Kentut yang Tidak Sehat

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0

pohon , tetangga

Daun Pohon Tetangga Sering Berserakan di Rumah, Bagaimana Sikap Kita?

Oleh Yudi
17 Mei 2025
0

uang, istri, suami

Suami Diam-Diam Memberi Uang ke Adiknya: Bagaimana Sikap Istri yang Bijak?

Oleh Yudi
17 Mei 2025
0

Hukum Bersedekah Biaya Umrah atas Nama Orang yang Sudah Meninggal, Haji Furoda

Apa Itu Haji Furoda?

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0

Makanan

Makanan-makanan yang Tidak Boleh Dimakan Mentah-mentah

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0

Terpopuler

6 Penyebab Paru-Paru Basah yang Jarang Diketahui

Oleh Yudi
18 Desember 2024
0
aparu-paru, tbc

Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari paru-paru basah, terutama Streptococcus pneumoniae.

Lihat LebihDetails

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0
Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Apa ciri orang yang tidak pernah mau bersedekah? 

Lihat LebihDetails

Apa Itu Haji Furoda?

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0
Hukum Bersedekah Biaya Umrah atas Nama Orang yang Sudah Meninggal, Haji Furoda

Haji Furoda adalah salah satu jenis pelaksanaan ibadah haji yang menggunakan visa undangan (mujamalah) langsung dari Pemerintah Arab Saudi.

Lihat LebihDetails

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.