SEPANJANG sejarah dunia, penjajahan telah menjadi bagian kelam dari perjalanan banyak bangsa. Penjajahan dilakukan oleh negara-negara kuat terhadap wilayah yang dianggap lebih lemah, demi mendapatkan sumber daya alam, wilayah strategis, atau pengaruh politik. Praktik ini telah membentuk peta dunia modern, baik dari segi batas wilayah, budaya, bahkan konflik yang masih berlangsung hingga kini.
1. Eropa: Kekuatan Penjajah Terbesar
a. Portugal
Sebagai pelopor era penjelajahan laut abad ke-15, Portugal menjadi negara Eropa pertama yang membangun koloni di luar benua. Mereka menjajah wilayah seperti:
-
Brasil
-
Angola dan Mozambik di Afrika
-
Goa (India)
-
Timor Leste
-
Beberapa wilayah di Nusantara (termasuk Malaka)
Meskipun pengaruhnya kemudian berkurang, warisan budaya Portugal masih bisa dilihat di bekas wilayah jajahannya.
BACA JUGA: 5 Negara dengan Pungutan Pajak Terendah di Dunia
b. Spanyol
Spanyol menjadi salah satu kekuatan kolonial besar abad ke-16 dan 17, dengan jajahan yang tersebar luas:
-
Amerika Selatan dan Tengah (Peru, Meksiko, Kuba, Filipina)
-
Wilayah di Afrika Utara
Spanyol dikenal karena menaklukkan peradaban besar seperti Aztec dan Inca.
c. Belanda
Belanda, lewat kongsi dagang VOC, menjelma menjadi penjajah utama di Asia, termasuk Indonesia. Koloni utamanya meliputi:
-
Hindia Belanda (Indonesia)
-
Suriname
-
Beberapa wilayah di Karibia dan Afrika Selatan
Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama lebih dari 300 tahun, meninggalkan dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang mendalam.
d. Inggris (Britania Raya)
Britania Raya adalah kekaisaran terbesar dalam sejarah, dengan koloni di hampir setiap benua. Wilayah yang pernah dijajahnya antara lain:
-
India
-
Pakistan, Bangladesh
-
Australia, Kanada
-
Afrika Selatan, Mesir, Kenya
-
Amerika Serikat (sebelum merdeka)
Semboyan populer kala itu: “the sun never sets on the British Empire.”
e. Perancis
Perancis memiliki imperium kolonial besar, terutama di Afrika dan Asia Tenggara:
-
Aljazair, Maroko, Tunisia
-
Vietnam, Laos, Kamboja (Indochina Prancis)
-
Sebagian wilayah Kanada dan Karibia
Penjajahan Perancis sering disertai dengan penyebaran bahasa dan budaya mereka, yang masih terlihat hingga kini.
f. Jerman dan Italia
Meski relatif terlambat dalam perlombaan kolonial, Jerman dan Italia juga memiliki koloni, khususnya di Afrika:
-
Jerman: Namibia, Kamerun, Togo
-
Italia: Libya, Somalia, Eritrea
Koloni mereka umumnya tidak berlangsung lama, terutama setelah Perang Dunia I dan II.
2. Amerika Serikat: Penjajahan Gaya Baru
Amerika Serikat tidak dikenal sebagai penjajah klasik seperti negara-negara Eropa, namun memiliki riwayat ekspansi dan kontrol wilayah:
-
Filipina (hasil warisan dari Spanyol, 1898–1946)
-
Hawaii (dianeksasi 1898)
-
Guam, Puerto Rico, Kepulauan Virgin AS (masih menjadi wilayah non-negara AS hingga kini)
-
Intervensi militer dan dominasi ekonomi di Amerika Latin dan Timur Tengah sering dianggap sebagai bentuk neo-kolonialisme
3. Jepang: Penjajahan Asia oleh Bangsa Asia
Pada awal abad ke-20, Jepang muncul sebagai kekuatan kolonial baru di Asia:
-
Korea (1910–1945)
-
Taiwan
-
Manchuria (Tiongkok timur laut)
-
Indonesia, Filipina, Burma (pendudukan selama Perang Dunia II)
Penjajahan Jepang sangat militeristik dan keras, terutama terhadap bangsa Korea dan Tiongkok.
4. Penjajahan Modern: Neo-Kolonialisme
Meskipun era kolonialisme resmi telah berakhir, beberapa bentuk penjajahan modern atau neo-kolonialisme masih terjadi, seperti:
-
Kekuasaan ekonomi asing yang mengontrol sumber daya negara berkembang
-
Utang luar negeri yang mengikat negara-negara miskin pada kepentingan negara kreditur
-
Dominasi budaya dan informasi, di mana budaya barat mendominasi media, pendidikan, dan gaya hidup negara-negara berkembang
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Cina, Rusia, dan kekuatan Uni Eropa sering dituduh melakukan bentuk penjajahan modern ini, walau dalam bentuk yang lebih halus dan kompleks.
BACA JUGA: 6 Strategi agar Indonesia Menjadi Negara Superpower di Dunia
5. Dampak Panjang Penjajahan
Penjajahan membawa konsekuensi jangka panjang, seperti:
-
Perpecahan etnis dan konflik politik (contoh: Timur Tengah, Afrika)
-
Ketimpangan ekonomi global antara negara maju dan berkembang
-
Hilangnya identitas dan bahasa lokal
-
Trauma sejarah yang masih terasa hingga kini
Beberapa negara bekas jajahan bahkan masih menggunakan bahasa penjajah sebagai bahasa resmi—seperti Prancis di Afrika Barat atau Inggris di India.
Sejarah penjajahan menunjukkan bagaimana kekuasaan dan ambisi bisa membentuk dunia, memecah peradaban, dan menanam luka yang bertahan berabad-abad. Meskipun secara resmi era kolonial telah berakhir, bentuk-bentuk baru penjajahan masih ada dan menuntut kewaspadaan. Memahami sejarah penjajahan adalah langkah awal untuk membangun dunia yang lebih adil, merdeka, dan saling menghormati antarbangsa. []