FENOMENA ustaz gadungan di Indonesia menjadi perhatian serius karena maraknya kasus penipuan yang mengatasnamakan agama.
Para pelaku seringkali menyamar sebagai tokoh agama dengan penampilan meyakinkan, seperti mengenakan kopiah dan jubah, serta menggunakan gelar keagamaan palsu untuk menarik kepercayaan masyarakat. Mereka menawarkan jasa penggandaan uang melalui ritual tertentu, menjanjikan keuntungan berlipat ganda dalam waktu singkat.
Salah satu kasus terjadi di Sleman, di mana seorang pria bernama Moh Yunus alias Gus Bahar mengaku bisa menggandakan uang hingga miliaran rupiah, menipu korban dengan modus ritual di ruangan khusus yang sebenarnya hanya trik untuk mengelabui.
Kasus serupa juga terjadi di Sukabumi, di mana sekelompok pelaku menipu korban dengan modus penggandaan uang, mengklaim mampu melipatgandakan uang hingga sepuluh kali lipat. Mereka menyewa vila untuk melakukan ritual, meminta korban memasukkan uang ke dalam kotak yang kemudian dikunci dari luar.
BACA JUGA:Â Musailamah Al-Kazzab, Nabi Palsu
Setelah ritual, uang korban digantikan dengan uang palsu, dan para pelaku melarikan diri dengan membawa uang asli.
Total kerugian korban dalam kasus ini mencapai sekitar Rp1 miliar. Kejadian-kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap individu atau kelompok yang mengatasnamakan agama untuk melakukan penipuan.
Untuk itu penting kita ketahui soal ustadz-ustadz gadungan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri ustadz gadungan yang perlu diwaspadai agar tidak terjerumus dalam ajaran sesat atau penipuan berkedok agama:
1- Tidak Jelas Latar Belakang Ilmu Agamanya
Tidak pernah menimba ilmu di lembaga formal (pesantren, universitas Islam) atau belajar dari guru yang mumpuni.
Tidak bisa menjelaskan dasar hukum atau dalil dari pernyataannya.
2- Suka Mengafirkan atau Gampang Menyesatkan Orang Lain
Gampang sekali menganggap orang lain kafir, sesat, atau ahli neraka hanya karena berbeda pendapat.
3- Tidak mengedepankan adab dalam berdakwah.
Menggunakan Agama untuk Kepentingan Pribadi
Meminta bayaran tinggi, fasilitas mewah, atau sumbangan tanpa transparansi.
Menjadikan agama sebagai alat mencari kekayaan atau popularitas.
4- Suka Mempolitisasi Agama
Ceramah lebih banyak berisi propaganda politik dibandingkan nilai-nilai agama.
Memprovokasi jamaah untuk membenci kelompok tertentu tanpa dasar syar’i.
5- Gaya Bicara Kasar dan Provokatif
Tidak menampilkan akhlak lembut dan hikmah dalam menyampaikan dakwah.
Lebih banyak memancing emosi dan kebencian.
6- Mengklaim Punya Ilmu atau Karomah Khusus
Mengaku bisa melihat hal gaib, tahu isi hati orang, atau menjamin masuk surga.
Menyimpang dari prinsip Islam yang rasional dan berbasis wahyu.
BACA JUGA:Â Siapa yang Layak Disebut Ulama?
7- Tidak Mau Dikritik atau Dinasihati
Merasa paling benar sendiri dan anti terhadap masukan.
Menolak diskusi ilmiah atau klarifikasi dari ulama lain.
8- Sering Menyebarkan Hadis Palsu atau Tafsir Menyesatkan
Menyampaikan dalil tanpa sanad yang sahih atau menyalahgunakan ayat untuk kepentingan pribadi.
Tips Menghindari Ustadz Gadungan
1- Periksa latar belakang pendidikan dan sanad keilmuannya.
2- Dengarkan isi ceramahnya: apakah mengajak kepada kebaikan atau memecah belah?
3- Bandingkan dengan pendapat ulama yang dikenal lurus dan terpercaya.
4- Gunakan akal sehat dan minta petunjuk Allah melalui doa. []