• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 21 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Fibonacci, Islam dan Sistem Angka Modern

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Math Is Fun

Foto: Math Is Fun

0
BAGIKAN

Oleh: Aditya Budi
adityabudi82@gmail.com

MENJADI Menjadi hal yang wajar pada saat itu bahwa para ulama Islam bukan hanya menguasai ilmu-ilmu ke-Islaman semata – yang notabene sudah hal yang wajib dan biasa bagi pada saat itu – namun juga menguasai ilmu-ilmu eksak, filsafat, astronomi, sejarah, serta berbagai disiplin ilmu lainnya.

Embrionya pada masa Dinasti Umayyah dan mencapai puncaknya pada rentang waktu Dinasti Abbasiyah. Masa puncak-puncaknya adalah saat masa Kekhalifahan Harun ar-Rasyid (w. 809 M) dengan membangun Bait al-Hikmah (House of Wisdom) di Baghdad.

Berbagai institusi untuk kepentingan masyarakat didirikan. Mulai dari rumah sakit, sekolah, lembaga farmasi, hingga kesusastraan, serta digairahkannya iklim literasi umat. Putra mahkota Harun ar-Rasyid, yaitu al-Ma’mun (w.833 M) yang menggantikannya juga tak kalah hebat menjadi penerus semangat visi ayahandanya.

ArtikelTerkait

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Bagaimana Cara BMKG Memprediksi Cuaca Esok Hari?

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

8 Cara Muslimah Menjaga Keperawanan: Fitnah Akhir Zaman

BACA JUGA: Rumus Matematika Sedekah, Ini Dia

Al-Ma’mun adalah pemimpin yang cinta ilmu, berbagai sumber literatur Yunani diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab dengan menggaji penerjemah-penerjemah non-muslim sekalipun.

Para bangsawan Abbasiyah memang menaruh apresisasi pada ide-ide (ilmu) dari berbagai wilayah di dunia. Karya-karya dari Yunani, China, Persia ataupun dengan bahasa Sansekerta semuanya berusaha diterjemahkan.

Para penerjemah bebondong-bondong menuju Baghdad untuk digaji tinggi atas setiap kompetensinya menerjemahkan suatu buku. Konon mereka digaji 500 dinar atau sekitar 2 kg emas untuk setiap buku yang mereka terjemahkan.

Kepopuleran Baitul Hikmah pada kisaran abad ke-8 Masehi bukan saja milik peradaban Islam semata, melainkan milik dunia. Meski keberadaan remah-remah bangunan fisiknya belum bisa dipastikan, jejak warisan keilmuannya masih nyata dan dirasakan hingga saat ini.

Ketika pusat-pusat studi dunia pada saat itu mulai remang-remang tenggelam, peradaban Islam justru sebaliknya, menjadi awal episentrum keilmuan dunia (Islamic Golden Age).

Hari ini, diakui atau tidak siapa yang tak kenal Ibnu Sina (Avicena), Ibnu Rusyd (Averos), Ibnu Haytham, Al-Kindi, Al-Khawarizmi, Ibnu Hayyan, dan yang lainnya. Mereka dikenal sebagai punggawa-punggawa ilmu filsafat, astronomi, kedokteran, matematika, kimia dan sebagainya yang berasal dari dunia Islam.

Mereka lahir dari tradisi kelimuan yang begitu pekat pada zamannya yaitu tradisi yang dibangun oleh Kalifah Harun ar-Rashid. Baitul Hikmah menjadi titik awal berkecambahnya ilmu-ilmu matematika, astronomi, astrologi, kedokteran, filsafat, sastra hingga kimia.

Advertisements

Diketahui bersama, awalnya Baitul Hikmah dibangun hanya sekedar untuk koleksi bacaan pribadi Khalifah Harun ar-Rashid. Sang Khalifah memang begitu keranjingan dengan berbagai literatur peradaban Islam maupun Yunani (Helenistik).

Akhirnya sekitar 30 tahun setelah berdiri, Harun ar-Rashid menjadikan Baitul Hikmah sebagai milik publik dan digunakan untuk pusat kajian akademis. Bukan hanya para ilmuwan muslim saja, khalifah juga dengan tangan terbuka memberi akses kepada siapapun, para akademisi Yahudi maupun Nasrani untuk datang dan mengkaji ilmu di Baitul Hikmah

Hal tersebut membuat nama Baghdad semakin moncer bak putik bunga yang menarik sekawanan lebah. Para akademisi dunia terdorong untuk berbondong-bondong menuju Baitul Hikmah di Baghdad. Efek dari hal tersebut, di masa yang akan datang ternyata mampu memberi sumbangsih bagi sistem angka yang dikenal dan digunakan oleh dunia saat ini.

Kegemilangan Baitul Hikmah berlangsung cukup lama. Hingga pada kisaran abad ke-12 Masehi, Leonardo Pisano atau populer disebut Leonardo Fibonacci seorang yang dikenal sebagai akademisi matematika asal Italia berkunjung ke dunia timur. Dimana embrio gelombang renaissance di Eropa pada saat itu mulai nampak.

BACA JUGA: Inilah Nomor-nomor yang Diciptakan oleh Al-Khawarizmi

Fibonacci yang saat itu baru berusia 20 tahunan sempat melakukan perjalanan ke Timur Tengah.

Sekembalinya dari penjelajahannya dari Timur Tengah, ia kemudian menulis buku Liber Abbaci pada tahun 1202. Karya tersebut secara tak langsung merupakan bentuk refleksi keterpesonaanya terhadap gagasan-gagasan yang datang dari dunia timur.

Liber Abbaci merupakan karya pertama kali yang dikenalkan di Eropa yang menjabarkan tentang sistem angka Hindia-Arab. Dimana sistem angka tersebut pada saat itu hanya dikenal oleh sedikit dari kalangan akademisi dan intelektual Eropa.

Bahkan sebagian besar akademisi dalam sistem perdagangan masih nyaman dengan sistem angka Romawi yang tidak efisien.

Tak berselang lama, karya Fibonacci tersebut menjadi booming karena mengenalkan operasi teknik aritmatika yang sangat berguna bagi aktivitas perdagangan, bisnis, atau menghitung laba. Liber Abbaci mengenalkan bilangan angka dari 1 hingga 9 dan diakhiri dengan 0 (zephyr).

Akhirnya sistem angka tersebut menjadi standar baku yang diaplikasikan oleh hampir seluruh masyarakat Eropa hingga dunia.

Kejeniusan Fibonacci melalui Liber Abbaci, banyak pihak percaya bahwa karya terebut ada keterkaitan dengan ide-ide yang sebelumnya telah ditulis oleh ilmuwan besar Islam abad ke-9 Masehi yaitu Al-Khawarizmi.

BACA JUGA:  Tahukah, Beberapa Teori Matematika Ini Hasil Terobosan Ilmuwan Muslim

Pada kisaran Tahun 821 Masehi, Al-Khawarizmi selain seorang matimatikawan, ia saat itu juga merupakan seorang Kepala Baitul Hikmah. Salah satu risalah ringkas Al-Khawarizmi yang berjudul Al-Jabr wa Al-Muqabala menjelaskan tentang konsep Al-Jabar (Algebra).

Karya tersebut dianggap telah menjadi revolusi pertama kali konsep penyelesaian bilangan persamaan kuadrat.

Karena kejeniusannya tersebut, tak salah sistem penyelesaian persamaan kuadrat dinisbatkan atas namanya “Al-Jabar”.

Al-Khawarizmi memperkenalkan umat muslim dunia sistem penomoran desimal dan kemudian melalui “dakwah” Fibonacci, konsep angka dan matematika modern dikenal ke seluruh ke Eropa.

Jika demikian, maka tak salah bahwa sistem angka yang Eropa bahkan dunia kenal saat ini – yang diawali dengan karya Liber Abbaci – merupakan ide-ide dasar yang Fibonacci ambil dari dunia Islam, Baitul Hikmah di Baghdad. []

Tags: FibonacciIslamSistem Angka Modern
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bolehkah Memaksa Orang Sakit untuk Makan?

Next Post

Mengenal Akad Investasi Syariah

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

bumi

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

21 Mei 2025
BMKG

Bagaimana Cara BMKG Memprediksi Cuaca Esok Hari?

20 Mei 2025
Malaysia

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

19 Mei 2025
Surat An Nisa, aurat berat, wanita, neraka, keperawanan

8 Cara Muslimah Menjaga Keperawanan: Fitnah Akhir Zaman

19 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Prasangka Baik pada Allah, Hukum Mencukur Kumis, Hukum mencukur kumis, Profesi, Gaji, Karyawan

10 Pertanyaan Reflektif untuk Karyawan: Jika Kamu Owner Tempat Kerja Kamu

Oleh Haura Nurbani
21 Mei 2025
0

Kopi Sachet

Jam Berapa Bagusnya Minum Kopi Sachet di Pagi Hari?

Oleh Dini Koswarini
21 Mei 2025
0

demam

Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia saat Demam? Ini Penjelasannya

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0

bumi

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0

Kesuksesan, Suami, Ciri Orang Munafik, Suami Pembohong

7 Tanda Suami yang Suka Bohong sama Istrinya

Oleh Dini Koswarini
21 Mei 2025
0

Terpopuler

5 Penyakit yang Bisa Ditimbulkan Akibat Banyak Cicak di Rumah

Oleh Yudi
20 Mei 2025
0
cicak

CICAK sering kali dianggap sebagai hewan yang tidak berbahaya karena mereka membantu mengurangi populasi serangga seperti nyamuk atau lalat.

Lihat LebihDetails

Saya Curiga Istri Saya Sudah Tidak Perawan, Apa yang Harus Saya Lakukan?

Oleh Mila
7 Maret 2019
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Anda sudah melakukan tes medis seorang profesional kesehatan yang mengonfirmasi kepada Anda bahwa dia tidak perawan?

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Air Pipis yang Tidak Sehat

Oleh Haura Nurbani
20 Mei 2025
0
Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk, Ciri Air Pipis yang Tidak Sehat

Apa ciri-ciri air pipis yang tidak sehat?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Tanda Tubuh Kelebihan Garam dan Apa Akibatnya?

Oleh Dini Koswarini
21 Mei 2025
0
Tanda Tubuh Kurang Tidur, Tanda Tubuh Kelebihan Garam

Berikut adalah tanda-tanda tubuh kelebihan garam serta akibat yang bisa ditimbulkan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.