• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Detik-detik Pertama Nabi Mendapatkan Wahyu dari Allah SWT

Oleh Dini Koswarini
4 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Surat Al-Qadr, Surat At-Tariq, Rahasia Langit dan Bulan, Cara Istighfar Nabi

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

WATYU pertama yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad ﷺ datang melalui mimpi saat ia berusia 40 tahun. Dalam mimpi tersebut, Nabi Muhammad berada seorang diri dalam Gua Hira di Jabal Nur, dan bertemu dengan Malaikat Jibril.

Melalui Malaikat Jibril, wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Lima ayat tersebut menegaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca.

Enam bulan menjelang tahannuts ketiga, beliau selalu bermimpi dengan mimpi yang benar (ru’ya shadiqah). Serupa fajar Subuh yang menyingsing. Di tahun itu pula, ketika usia Rasulullah sudah memasuki 40 tahun, tampak tanda-tanda kenabian lainnya seperti sebuah batu di Makkah yang mengucap salam kepada beliau.

BACA JUGA: Saat Nabi Pergi

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Pada bulan Ramadhan saat beliau ber-tahannuts untuk ketiga kalinya, datanglah Malaikat Jibril seraya mengatakan, “iqra’ (bacalah).”

Rasulullah menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

Lalu Jibril mendekap Rasulullah hingga beliau kehabisan tenaga. Lalu diulangi lagi hingga tiga kali dan Rasulullah juga mengulangi jawaban yang sama.

Lalu Jibril pun menyampaikan wahyu pertama:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al ‘Alaq: 1-5)

Peristiwa ini diabadikan dalam hadits ketiga Shahih Bukhari:

BACA JUGA: Bacaan Surat Al Fatihah Diamalkan Sahabat Nabi dalam Pengobatan

Advertisements

Dari Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Pertama turunnya wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam secara mimpi yang benar waktu beliau tidur. Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau, seperti jelasnya cuaca pagi.

“Semenjak itu hati beliau tertarik untuk mengasingkan diri ke Gua Hira. Di situ beliau beribadah beberapa malam, tidak pulang ke rumah istrinya. Untuk itu beliau membawa perbekalan secukupnya. Setelah perbekalan habis, beliau kembali kepada Khadijah, untuk mengambil lagi perbekalan secukupnya.”

Kemudian beliau kembali ke Gua Hira, hingga suatu ketika datang kepadanya kebenaran (wahyu), yaitu sewaktu beliau masih berada di Gua Hira.

Malaikat datang kepadanya, lalu berkata, “Bacalah.”

Nabi menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

Nabi menceritakan, “Maka aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Lalu aku dilepaskannya dan disuruh membaca.

Malaikat berkata, “Bacalah.”

Aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

Maka aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Lalu aku dilepaskannya dan disuruh membaca. “Bacalah.”

Aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

Maka aku ditarik dan dipeluknya untuk kali ketiga.

Kemudian aku dilepaskan seraya ia berkata, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Demi Tuhanmu yang Maha Mulia.”

Setelah itu Nabi pulang ke rumah Khadijah binti Khuwailid.

Rasulullah kemudian bergegas pulang dalam kondisi menggigil seperti demam. “Selimuti aku, selimuti aku,” kata beliau kepada Khadijah. Setelah diselimuti Khadijah dan badannya tak lagi menggingil, Rasulullah menceritakan apa yang dialaminya.

“Aku khawatir terhadap keadaan diriku sendiri,” kata beliau.

BACA JUGA: Nabi, Di Malam Kelahirannya ...

Khadijah menenangkan Rasulullah dengan menyebutkan kebaikan-kebaikan beliau. “Tidak, demi Allah, Allah takkan menghinakanmu. Karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, membantu orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran.”

Tak hanya menenangkan Rasulullah, Khadijah kemudian mengajak beliau menemui sepupunya, Waraqah bin Naufal, pendeta Nasrani berusia lanjut yang menguasai bahasa Ibrani.

Setelah mendengar cerita Rasulullah, Waraqah mengatakan, “Itu adalah Namus yang diturunkan Allah kepada Musa. Andaikan aku masih muda pada masa itu. Andaikan aku masih hidup saat kaummu mengusirmu.”

Waraqah mengatakan kesungguhannya akan membantu Rasulullah jika berumur panjang. Namun tak lama setelah itu ia meninggal dunia. []

Tags: nabi muhammad sawwahyu pertama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Doa agar Terhindar dari Sifat Hasad

Next Post

Bentuk-Bentuk Tabbaruj, Apa saja?

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.