SAAT ini, ada ribuan konten di sosial media (sosmed) yang muncul setiap hari. Ada yang bermuatan edukasi, agama, komedi, satir, ataupun pencitraan. Sehingga tidak heran, sebagian konten sosmed ini disinyalir settingan. Ada beberapa ciri-ciri konten sosial media settingan (dibuat atau dimanipulasi agar terlihat alami/polos, padahal sebenarnya sudah dirancang untuk tujuan tertentu). Apa saja?
1- Terlalu Dramatis atau Emosional
Kontennya terkesan “mengaduk-aduk” emosi berlebihan, padahal terasa kurang natural.
Contohnya: orang tiba-tiba menangis di momen yang pas sekali dengan kamera.
BACA JUGA: FOMO, Penyakit Akibat Kecanduan Sosmed
2- Sudut Kamera Terlalu Sempurna
Jika momen spontan, biasanya kameranya goyang atau framing-nya tidak rapi.
Tapi dalam konten setting-an, sudut kamera pas, pencahayaan bagus, dan framing rapi.
3- Reaksi Orang Terlihat Tidak Natural
Ekspresi kaget, marah, atau bahagia terasa dibuat-buat.
Gerakan atau dialog tampak seperti “hafalan”.
4- Ada “Kebetulan” yang Terlalu Sering
Misal: momen langka, tapi kok bisa pas direkam? Ini biasanya tanda sudah diatur dulu.
5- Pencitraan Terlalu Sempurna
Setiap elemen dalam video mendukung citra tertentu: baju, gaya bicara, tempat, bahkan orang-orang di sekitarnya.
6- Narasi atau Caption yang Sangat Tertata
Kata-katanya rapi, mengarah ke pesan tertentu, kadang terasa seperti naskah iklan.
7- Terlihat Seperti “Cerita” Berurutan
Konten “spontan” tapi alurnya terlalu rapi: pembuka → konflik → klimaks → penyelesaian, seperti naskah drama.
BACA JUGA: Terlalu Lama Main Sosmed bisa Bikin Stress
8- Muncul Tanda-tanda Monetisasi atau Promosi Terselubung
Di tengah video atau caption, tiba-tiba ada endorse, promosi barang/jasa, atau ajakan ke link tertentu.
9- Komentar-komentar Pertama Terlalu Positif
Sering ada komentar awal yang seolah mendukung narasi, bisa jadi bagian dari pengaturan impresi. []