• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 18 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Beras dan Buah Pakai Pestisida, Ayam Pakai Antibiotik, Gimana Bisa Sehat?

Redaktur Sodikin
2 bulan ago
in Konsultasi
Reading Time: 4min read
0
BPS: RI banyak Impor Sayuran dari Cina

Ilustrasi. Foto: Kupas Tuntas

ASSALAMUALAIKUM Warahmatullahi Wabarakatuh. Ustaz, saya bingung ternyata ingin sehat itu cukup rumit ya. Misalnya saat ingin makan ternyata beras yang di tanam pakai pestisida, saat ingin makan buah-buahan, buahnyapun pakai pestisida, ketika ingin makan ayam eh ternyata ayamnya disuntik antibiotik dan bahan kimia lainnya agar cepat tumbuh dewasa. Karena itu saya bingung bagaimana bisa saya sehat? Mohon penjelasannya. Jazakallah.

                                                                                        BAPAK KUSNADI/HP. 0877796090XXX

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Kusnadi yang baik, kegelisahan yang bapak alami sebetulnya mewakili orang-orang yang benar-benar ingin sehat. Ya memang seperti itu keadaannya bahwa kita saat ini dikelilingi oleh hal hal yang tidak menyehatkan mulai dari makanan hingga lingkungan.

BACA JUGA: Jeruk Nipis, Ini Seabreg Khasiatnya bagi Kesehatan

Jika kita amati saat menanam tanaman pertanian, bahan-bahan kimia pertanian kerap digunakan untuk mencegah kerusakan tanaman oleh hama. Namun, serangga perusak hanyalah istilah yang diciptakan oleh manusia. Dalam dunia yang alami, tidak ada serangga yang menyebabkan kerusakan.

Manusia tidak suka jika serangga hinggap pada tanaman pertanian mereka. Kenyataanya, entah merusak ataupun membantu, serangga menambahkan suatu nutrisi tertentu pada tanaman saat mereka hinggap di atasnya. Nutrisi tersebut adalah kitin-kitosan.

Kitin-kitosan terdapat pada kulit kepiting dan udang, tetapi cangkrang keras yang melindungi tubuh serangga juga terbentuk dan kitin-kitosan. Saat serangga hinggap pada daun atau tanaman panen, enzim-enzim seperti kitonase dan kitinase disekresikan dari daun. Enzim-enzim ini menyebabkan tanaman dapat menyerap secuil kitin, sekitar satu nanogram banyaknyam dari tubuh, tangan, dan kaki sang serangga, dan menggunakannya sebagai nutrisi bagi dirinya sendiri.

Dengan cara ini, nutrisi yang diserap oleh tanaman dari serangga memberikan kontribusi kepada kehidupan hewan yang memakan tanaman itu.

Namun, rantai nutrisi ini diputus oleh bahan kimia pertanian. Bukannya kitin-kitosan dari serangga, tanaman dan sayuran malah menyerap bahan-bahan kimia pertanian yang digunakan untuk mengusir serangga dan pada akhirnya menimbulkan kerugian besar pada manusia yang menyantap tanaman itu.

Terlebih lagi, bahan kimia pertanian merenggut kehidupan makhluk hidup di dalam  tanah. Makhluk-makhluk hidup ini adalah sumber energi bagi tanaman pertanian. Tanah pertanian yang selalu disemprot dengan bahan kimia bahkan tidak memiliki cacing maupun bakteri tanah yang baik. Oleh karena tanaman tidak dapat tumbuh pada tanah steril yang tidak memiliki energi kehidupan, pupuk kimia pun harus digunakan.

Tanaman dapat ditumbuhkan dengan pupuk kimia seperti ini, tetapi tanaman dapat itu menjadi kekurangan rasa dan nilai nutrisi. Inilah sebabnya nutrisi yang terdapat pada tanaman pertanian terus menurun setiap tahunnya.

Sebuah bahaya lain dihasilkan oleh irigasi tanaman. Air  yang digunakan untuk pertanian tidak disterilisasi dengan menggunakan klorin seperti halnya air ledeng. Padahal, air itu terpolusi oleh bahan-bahan kimia pertanian, polusi sungai, dan hasil buangan manusia. Banyak air yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman.

Racun yang memasuki tubuh manusia, hingga tingkat tertentu, dikeluarkan dari tubuh dengan cara meminum air. Hal yang sama juga terjadi pada tumbuhan. Namun, karena air yang seharusnya mengekresikan racun dari tanaman itu sendiri terpolusi, tanpa dapat dihindari racun pun terakumulasi di dalam tanaman

Masalah selanjutnya adalah penanaman rumah kaca. Tujuan penggunaan rumah kaca adalah mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh serangga dan untuk mengontrol suhu udara. Namun, kerugiannya walaupun tidak banyak diketahui sinar matahari terhalang oleh atap vinil.

Loading...

Tumbuhan tidak dapat bergerak seperti halnya hewan. Karena alasan inilah, tumbuhan terkena sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Sinar ultraviolet dari matahari menyebabkan hewan dan tumbuhan mengumpulkan  radikal bebas dan teroksidasi. Agar tumbuhan dapat mempertahankan diri dari hal ini, mereka memiliki suatu mekanisme sehingga mereka dapat memproduksi zat-zat antioksidan dalam jumlah besar.

Zat-zat antioksidan ini termasuk di antaranya vitamin A, C, dan E, serta polifenol seperti  flavonoid, isoflavon, dan katekin. Semua ini ditemukan dalam jumlah cukup banyak di dalam tumbuhan.

BACA JUGA: Hati-Hati Patah Hati, Ini 4 Efeknya pada Kesehatan

Zat-zat antioksidan ini diproduksi pada saat tumbuhan terkena sinar ultraviolet. Dengan kata lain, jika menghalangi sinar matahari dengan vinil, intensitas sinar ultraviolet yang menyinari tanaman pun berkurang. Sebagai akibatnya, tanaman tersebut memproduksi lebih sedikit zat-zat antioksidan seperti vitamin dan polifenol.

Dalam industri pertanian masa kini, prioriatas yang diutamakan adalah memproduksi makanan yang memiliki nilai nutrisi. Sayur-mayur yang tumbuh secara alami berlubang-lubang pada daunnya karena serangga, atau bentuknya mungkin tidak teratur. Terus terang, sayuran itu tidak terlalu sedap dipandang. Namun, sayuran ini memiliki jauh lebih baik banyak energi kehidupan.

Oleh karena mendapatkan energi dari makanan yang anda makan, jika memakan itu sendiri tidak mengandung energi kehidupan  sama sekali, Anda tidak akan menjadi sehat betapapun banyaknnya anda makan. Seseorang yang tidak mengonsumsi makanan yang ditanam secara alami tidak dapat berharap memiliki kehidupan yang sehat dan di alam.

Makanan yang disantap setiap harinya menopang hidup Anda dan kriteria yang Anda gunakan untuk memilih makanan itu menentukan kondisi kesehatan Anda. Kabar baiknya adalah kini semakin banyak orang yang mulai menggunakan pupuk organik dan metode pertanian organik. Harga produk-produk ini tentu saja lebih mahal daripada harga produk biasa.

Kalau boleh saya berpendapat, hidup sehat memang mahal, tetapi masih jauh lebih murah daripada jatuh sakit.

Hidup hanya dapat ditopang oleh makanan yang mengandung energi kehidupan. Tanaman yang mengandung energi kehidupan hanya dapat diproduksi dari tanah yang memiliki energi kehidupan. Jika bakteri tanahnya sehat, sayuran dan buah-buahannya pun akan tumbuh dengan sehat. Makanan yang ditumbuhkan dengan cara yang sehat akan membuat bakteri usus manusia menjadi sehat

Kita semua kadang kurang memperhatikan berbagai keterkaitan penting karena hanya memusatkan perhatian pada satu hal. Contohnya, jika hanya melihat setiap organ di tubuh satu demi satu,kita mengabaikan bagian yang tak terpisahkan dari tubuh, yaitu pikiran dan jiwa.

BACA JUGA: Ini 10 Teladan Pola Makan Sehat a la Rasulullah

Saat mengalami tekanan mental, dengan cepat tubuh akan didominasi oleh saraf-saraf simpatetik. Sebaliknya, saat merasa benar-benar bahagia, tubuh didominasi berpindah ke saraf parasimpatik. Pada malam hari saat tidur, tubuh pulih karena dominasi berpindah ke saraf parasimpatik

Seseorang yang setiap harinya merasa stres secara mental dan terlalu sibuk untuk makan dengan benar akan mengalami ketidakseimbangan fisik. Ada lebih dari satu faktor yang membawa pada penyakit. Segalanya saling terkait. Faktor mental, faktor fisik, faktor lingkungan. Anda jatuh sakit saat semua faktor ini menjadi satu dan membentuk sebuah siklus yang buruk. []

Tags: antibiotikcara bisa sehatpestisidaSehat
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Perut Saya Buncit, Bagaimana Mengatasinya?

Perut Saya Buncit, Bagaimana Mengatasinya?

10 Desember 2020

Ustadz, Apa Hukumnya Shalat Berjamaah untuk Wanita?

10 Desember 2020
Makan Petai atau Jengkol, Apa Hukumnya dalam Islam?

Tadz, Benarkah Makan Jengkol, Haram?

26 November 2020
Hai Anak Jagoanku yang Kini Sudah Menikah

Mau Minta Cerai Gara-gara Suami Tidak Memberi Nafkah?

10 November 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Menyikapi Wabah dengan Tawakkal dan Ikhtiar yang Benar

Masker Yuk!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Anak Menangis? Jangan Biarkan, Bunda Segera Lakukan Ini
Parenting

Anak Menangis? Jangan Biarkan, Bunda Segera Lakukan Ini

Redaktur Dini Koswarini
29 menit ago
Robert Salah Jadi Muslim Pertama yang Terpilih sebagai Pelatih New York Jets NFL,
Muslimbiz

Robert Salah Jadi Muslim Pertama yang Terpilih sebagai Pelatih New York Jets NFL,

Redaktur Eneng Susanti
59 menit ago
Perbuatan Dosa karena Kebodohan, Apakah Termaafkan?
Keluarga

Cara Menghadapi Suami yang Kasar

Redaktur Yudi
1 jam ago
Nabi Musa Bertemu Nabi Khidir, Dimana?
Kisah Nabi

Nabi Musa pun Menginginkan Umat Nabi Muhammad ﷺ

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add