• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 29 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Anak-anak di Era Digital dan Media Sosial

Oleh Sodikin
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Cara Mendidik Anak, Peran Ayah

Foto: Love, InshAllah

0
BAGIKAN

Oleh: Rena Erlianisyah Putri, renaerlianisyah@gmail.com

ANAK adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada manusia. Ia tidak minta dilahirkan, tetapi karena orangtuanyalah ia hadir ke dunia. Anak adalah amanah yang harus dijaga dan dididik agar bisa tumbuh menjadi manusia dewasa yang membanggakan dan berhasil menjadi manusia yang ditakdirkan menjadi pemimpin dimanapun ia berada, apapun perannya.

Anak dan orangtua adalah kesatuan yang tak bisa dipisahkan, karena orangtua menjadi penentu keberhasilan anak-anaknya. Bukan hanya pendidikan, nilai-nilai yang dimiliki kedua orangtua dan ditanamkan kepada anak-anak adalah bekal bagi kehidupan mereka untuk berada di tengah-tengah masyarakat dan hidup di zaman yang semakin hari semakin penuh tantangan.

Tantangan-tantangan inilah yang harus dihadapi antara anak dan orangtua. Ada banyak hal disekitar mereka yang memiliki peran penuh manfaat tetapi sekaligus menjadi boomerang bagi mereka sendiri jika tak pandai memanfaatkannya.

ArtikelTerkait

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Kehidupan Anak-anak yang Lahir di Era Digital dan Media Sosial

Teknologi yang semakin berkembang bukan hal yang harus ditakuti atau dihindari, tetapi menjadi peluang jika bisa memanfaatkannya dengan bijak. Seperti facebook, twitter, instagram, youtube dan berbagai media sosial lainnya yang sanggup mengubah dunia hanya dalam satu kali klik.

Anak-anak yang hidup di era digital dan media sosial seperti saat ini jelas berbeda dengan anak-anak yang lahir, besar serta tumbuh tanpa teknologi. Sehingga orangtua pun harus cepat beradaptasi dan banyak belajar untuk mendidik anak-anak mereka. Kini, bukan hanya orang-orang kaya saja yang bisa memiliki dan mengaksesnya, mulai dari kalangan bawah, menengah hingga kalangan atas bebas mengaksesnya.

Berbagai kemudahan teknologi yang ada, menuntut orang-orang yang menggunakannya secara bijak. Tetapi anak-anak yang masih polos dalam berpikir dan sikapnya menjadi hal yang menakutkan jika tak ada yang bisa mengarahkan mereka. Maka peran orantua disini sangat penting, agar bisa mengarahkan dan mendidik anak-anaknya yang hidup di era digital dan media sosial.

Anak-anak hari ini dihadapkan dengan sejumlah permasalahan yang sangat serius, seperti pelecehan seksual pada anak-anak di bawah umur baik laki-laki maupun perempuan, kasus sodomi, dan pornografi. Ini sungguh meresahkan. Bisa dibilang bahwa anak-anak Indonesia sedang mengalami darurat seksual.

881 Kasus Pelecehan Seksual Setiap Harinya

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat pada tahun 2015 terdapat 321.752 kasus kekerasan terhadap perempuan, berarti sekitar 881 kasus setiap hari. Angka tersebut didapatkan dari pengadilan agama sejumlah 305.535 kasus dan lembaga mitra Komnas Perempuan sejumlah 16.217 kasus. Menurut pengamatan mereka, angka kekerasan terhadap perempuan meningkat 9% dari tahun sebelumnya.

Menurut Catatan Tahunan 2016 Komnas Perempuan, dari kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual berada di peringkat kedua, dengan jumlah kasus mencapai 2.399 kasus (72%), pencabulan mencapai 601 kasus (18% dan sementara pelecehan seksual mencapai 166 kasus (5%).

Advertisements

Dengan banyaknya kasus pelecehan seksual tersebut, tentu Orangtua harus melek dan waspada serta mempersiapkan segalanya agar anak-anak tidak lantass ikut-ikutan menjadi korban.

Tentu kita tidak lupa dengan kasus Yuyun (14 Th), siswa SMP di Bengkulu. Ia diperkosa secara bergilir oleh belasan remaja yang sedang mabuk minuman keras, lalu dibunuh. Pelakunya adalah remaja lelaki, kebanyakan masih remaja dan berstatus pelajar. Selang beberapa minggu kemudian, kembali muncul kasus pelecehan seksual lainnya yang dialami anak-anak perempuan berumur belasan tahun. Sungguh miris, karena korbannya adalah anak-anak berusia sekolah yang justru masa-masa sedang bermain dan belajar.

Pengaruh Digital dan Media Sosial pada Anak

Maraknya kasus pelecehan seksual tidak terlepas dari tanggung jawab anak itu sendiri, orangtua, masyarakat sekitar, pemerintah bahkan peranan media digital dan media sosial. Semuanya memilki peranan masing-masing. Selain karena ketidaktahuan si anak itu sendiri, anak yang lepas dari pengawasan orangtua ketika memainkan gadget dan media sosialnya menjadi salah satu penyebab yang lebih dominan. Mereka jadi sangat mudah mengakses apapun yang diinginkan, tanpa ada yang melarang dan mengawasi. Dengan berbagai kebebasan tersebut, anak-anak jadi hilang kendali bahkan bisa melakukan lebih jauh dari apa yang dibayangkan. Hal itu terbukti ketika banyak anak-anak yang juga seorang pelajar menjadi pelaku kejahatan seksual tersendiri.

Media televisi pun tak luput dari perhatian. Akibat sering memberitakan terus menerus tentang pelecehan seksual, alih-alih membuat masyarakat waspada, yang terjadi justru kebalikannya, masyarakat jadi lebih trauma dan ketakutan. Bahkan menjadi contoh sehingga banyak masyarakat yang jadi ikut-ikutan melakukan hal serupa.

Disinilah pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang lebih serius. Selain memberikan hukuman yang layak, pemerintah juga harus memperhatikan sisi lainnya. Jika dengan adanya pemberitaan malah membuat masyarakat semakin resah dan berdampak negatif, maka harus segera diberi tindakan agar tidak lagi ada korban yang berjatuhan.

Page 1 of 2
12Next
Tags: anak-anakDigitalmedia sosial
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Selonjoran ke Arah Kiblat, Haram?

Next Post

Tiga Standar AAOIFI dalam Audit Syariah

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

kurban

Akibat Orang Kaya Tapi Tidak Mau Berkurban: Tinjauan Hukum dan Etika Islam

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0

suami istri bosan berhubungan intim, jima'

7 Dampak Medis dan Psikologis Jika Suami Istri Lama Tidak Berjima’

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0

Perilaku Aneh, Overthinking

KUIS: Apakah Saya Orang Overthinking?

Oleh Dini Koswarini
29 Mei 2025
0

suami

Wahai Para Suami, Ingatlah Ini … Jika Engkau Perlakukan Istrimu dengan Kasih Sayang

Oleh Dini Koswarini
29 Mei 2025
0

Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2025
0

Terpopuler

Apakah Sering Minum Kopi Bisa Merusak Ginjal?

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2025
0
Akibat Menahan Buang Air Kecil, Tempat Kerja, Kopi

Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak, karena tergantung pada jumlah konsumsi,kopi kondisi kesehatan individu, dan gaya hidup secara keseluruhan.

Lihat LebihDetails

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

Oleh Yudi
28 Mei 2025
0
10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, haji, haji mabrur, Dzulhijjah

Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, hari yang sangat mulia di mana doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Penyebab Perempuan Terkena Kista di Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0
kista

Namun, pada usia mendekati menopause, risiko kista berubah menjadi jenis yang lebih kompleks dan berpotensi ganas juga meningkat.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Spesial

Oleh Haura Nurbani
21 Juni 2023
0
10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Mengapa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sangat spesial? Para ulama mengarahkan kita untuk meningkatkan amal ibadah kita di hari-hari ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.