• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 10 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Bangga Berbuat Dosa Sama Artinya dengan…

Oleh Sodikin
8 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Adam/islampos

Foto: Adam/islampos

438
BAGIKAN

BANGGA lantaran telah melakukan sebuah dosa adalah sebuah ‘pernyataan langsung’ bahwa seseorang berani menantang Allah SWT. Suatu hari, Rasulullah SAW mengingatkan, “Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali  orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa.”

Dan kini di kota-kota besar, di tempat-tempat umum, di media-media sosial, bahkan hingga ke kampung-kampung tampak orang-orang dengan terang-terangan berbuat dosa. Mereka tidak malu-malu lagi berbuat maksiat. Bahkan seolah bangga menikmatinya, lalu menceritakannya dan malah mengajak teman-temannya.

Tempat-tempat maksiat secara pun tanpa malu dan ragu bebas berdiri dan beroperasi di mana-mana. Bahkan transaksi maksiat pun di-online-kan, berbuat dosa pun bersama-sama.

Padahal, dengan terang-terangan berbuat dosa itu, sama saja dengan menantang hukum Allah. Dan itu akan mempercepat turunnnya azab Allah.

ArtikelTerkait

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

10 Akibat Makan Uang Haram

“Tidaklah perbuatan zina dan riba itu telah tampak secara terang-terangan di suatu kaum, kecuali mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka sendiri.” (HR Ahmad).

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatannya, maka dia telah menyebabkan Tuhannya marah kepadanya. Ini yang menyebabkan pelaku perbuatan ini telah mengharamkan bagi dirinya sendiri ampunan Allah SWT.

Di samping itu, terang-terangan dalam kemaksiatan juga akan menyebabkan tersebarnya kemungkaran di antara manusia.

Sebagai orang beriman, seperti dikatakan sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud ra “Hendaklah seseorang elihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung besar, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang suka berbuat dosa, dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.”

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting, sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.”  (HR Ahmad).

Untuk itu, agar kemungkaran tidak merajalela, agar dosa tidak melebar dan paling tidak untuk mencegah azab Allah. Tidak ada jalan kecuali meninggalkan perbuatan dosa itu.

Menjauhi tempat-tempat yang haram, penuh dosa dan kemaksiatan adalah sebuah keharusan keimanan. Sebab mendekati tempat kemaksiatan hanya akan menimbulkan gejolak syahwat, keguncangan dan kegelisahan jiwa, serta berpeluang ikut terjatuh kepada lembah kemaksiatan.

Juga hal itu dapat menimbulkan prasangka buruk orang lain, melemahkan iman dan kehilangan kebencian kepada kemaksiatan serta terancam meninggal dalam su’ul khatimah (akhir kematian yang jelek).

Sementara bagi mereka yang mengetahui adanya kemaksiatan di sekitarnya, berkewajiban menjauhinya, tidak ikut di dalamnya, serta berusaha mencegahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menegaskan:

”Barangsiapa melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika dia tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, dan jika dia tidak mampu, ubahlah dengan hatinya.”  (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).

Selanjutnya, agar tidak terjebak kembali ke dalam kubangan maksiat, maka perkuatlah dengan banyak bergaul dengan orang-orang shalih. Walaupun mungkin tidak akan dapat mencapai kedudukan mereka dalam amal shaleh. Namun paling tidak dapat kecipratan kebaikan-kebaikannya. []

Sumber: http://www.mirajnews.com/2017/11/terang-terangan-berbuat-dosa.html

Tags: azabberbuat dosa
Share438SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Kabar Gembira dari Rasulullah untuk Umatnya

Next Post

Adzab bagi Orang yang Menyuap

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Pekerjaan Haram, Uang Haram

10 Akibat Makan Uang Haram

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0

rumah tangga, suami, istri

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

pemimpin, fanatik

Apa Saja Dampak Buruk Terlalu Fanatik Terhadap Pemimpin?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

Terpopuler

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Jarang Diketahui Muslim, 5 Hewan Ini Ternyata Tidak Boleh Dipelihara

Oleh Yudi
18 Juni 2024
0
HEWAN, tikus

Pada dasarnya seorang Muslim boleh saja memelihara hewan, tetapi tentu saja yang dibolehkan berdasarkan syariat.

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Berikut adalah ciri-ciri darah yang sudah ‘rusak’ atau tidak sehat yang bisa secara umum dikenali oleh diri sendiri.

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Oleh Haura Nurbani
9 Juli 2025
0
Kerja

Pertanyaan: Apa hukum memalsukan absen di tempat kerja dalam pandangan Islam?

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.