• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Senin, 23 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Bangga Berbuat Dosa Sama Artinya dengan…

by Sodikin
5 tahun ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 2 mins read
0
Foto: Adam/islampos

Foto: Adam/islampos

BANGGA lantaran telah melakukan sebuah dosa adalah sebuah ‘pernyataan langsung’ bahwa seseorang berani menantang Allah SWT. Suatu hari, Rasulullah SAW mengingatkan, “Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali  orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa.”

Dan kini di kota-kota besar, di tempat-tempat umum, di media-media sosial, bahkan hingga ke kampung-kampung tampak orang-orang dengan terang-terangan berbuat dosa. Mereka tidak malu-malu lagi berbuat maksiat. Bahkan seolah bangga menikmatinya, lalu menceritakannya dan malah mengajak teman-temannya.

Tempat-tempat maksiat secara pun tanpa malu dan ragu bebas berdiri dan beroperasi di mana-mana. Bahkan transaksi maksiat pun di-online-kan, berbuat dosa pun bersama-sama.

Padahal, dengan terang-terangan berbuat dosa itu, sama saja dengan menantang hukum Allah. Dan itu akan mempercepat turunnnya azab Allah.

“Tidaklah perbuatan zina dan riba itu telah tampak secara terang-terangan di suatu kaum, kecuali mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka sendiri.” (HR Ahmad).

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatannya, maka dia telah menyebabkan Tuhannya marah kepadanya. Ini yang menyebabkan pelaku perbuatan ini telah mengharamkan bagi dirinya sendiri ampunan Allah SWT.

Di samping itu, terang-terangan dalam kemaksiatan juga akan menyebabkan tersebarnya kemungkaran di antara manusia.

Sebagai orang beriman, seperti dikatakan sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud ra “Hendaklah seseorang elihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung besar, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang suka berbuat dosa, dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.”

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting, sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.”  (HR Ahmad).

Untuk itu, agar kemungkaran tidak merajalela, agar dosa tidak melebar dan paling tidak untuk mencegah azab Allah. Tidak ada jalan kecuali meninggalkan perbuatan dosa itu.

Menjauhi tempat-tempat yang haram, penuh dosa dan kemaksiatan adalah sebuah keharusan keimanan. Sebab mendekati tempat kemaksiatan hanya akan menimbulkan gejolak syahwat, keguncangan dan kegelisahan jiwa, serta berpeluang ikut terjatuh kepada lembah kemaksiatan.

Juga hal itu dapat menimbulkan prasangka buruk orang lain, melemahkan iman dan kehilangan kebencian kepada kemaksiatan serta terancam meninggal dalam su’ul khatimah (akhir kematian yang jelek).

Sementara bagi mereka yang mengetahui adanya kemaksiatan di sekitarnya, berkewajiban menjauhinya, tidak ikut di dalamnya, serta berusaha mencegahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menegaskan:

Loading...

”Barangsiapa melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika dia tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, dan jika dia tidak mampu, ubahlah dengan hatinya.”  (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).

Selanjutnya, agar tidak terjebak kembali ke dalam kubangan maksiat, maka perkuatlah dengan banyak bergaul dengan orang-orang shalih. Walaupun mungkin tidak akan dapat mencapai kedudukan mereka dalam amal shaleh. Namun paling tidak dapat kecipratan kebaikan-kebaikannya. []

Sumber: http://www.mirajnews.com/2017/11/terang-terangan-berbuat-dosa.html

Tags: azabberbuat dosa
Share438SendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

3 Kabar Gembira dari Rasulullah untuk Umatnya

Next Post

Adzab bagi Orang yang Menyuap

Sodikin

Sodikin

Related Posts

Dunia tanpa Islam Karakter Muslim Tangguh, Waktu Terlarang Shalat Dhuha

Waktu Terlarang Shalat Dhuha

23 Mei 2022
keutamaan sujud

4 Keutamaan Sujud

23 Mei 2022
Nafsu Syahwat

5 Cara Kendalikan Nafsu Syahwat

21 Mei 2022
Keajaiban Sedekah amal sahabat, Sifat Tercela, Manusia Bodoh, Pemberian Allah, Takdir

Pasrah kepada Takdir, Apa Artinya?

20 Mei 2022
Please login to join discussion
Advertisements shopee ramadhan

Ramadhan

Zakat, Hukum Shalat dan Puasa tapi Tidak Zakat

Inilah Akibat Enggan Menunaikan Zakat

by Eva F Hasan
6:23 am
0

...

lailatul qadar

Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan

by Ari Cahya Pujianto
7:20 am
0

...

doa nabi, Cara Meruqyah Diri Sendiri, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Keistimewaan Mengulang-ulang Doa, Waktu Mustajab Doa di Bulan Ramadhan

Niat Puasa Wajib di Siang Hari, Sahkah?

by Adam
12:45 am
0

...

Foto: Abu Umar/Islampos

Saat Sahur Terdengar Adzan Shubuh, Bagaimana Hukum Puasanya?

by Adam
6:20 pm
0

...

Foto: Unsplash

Apa Saja Tanda-tanda Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya

by Yudi
8:30 am
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.