• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 26 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Muslimah, Tunjukkan Identitas Kita

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: BBC

Foto: BBC

0
BAGIKAN

Oleh: Nur Aini
Guru, tinggal di Pare, Kediri, Jawa Timur.

PRIHATIN dengan polemik yang menyertai kematian seorang artis di negeri ini, sebelum jenazahnya dimakamkan sempat terjadi perdebatan agama sang pesohor itu. Ibunya bersikeras anaknya Nasrani, namun sang ayah dengan tegas ingin mengebumikan anaknya secara Islam. Sungguh jalan berliku yang harus dilalui.

Ketidakjelasan identitas agama, berimbas hingga kematian datang. Hikmah bagi yang masih hidup, perjelaslah identitas agama kita. Agar ada orang yang menjadi saksi bahwa kita adalah muslimah, sehingga di saat akhir hayat nanti saudara kita bisa melaksanakan kewajibannya sebagai sesama muslim, dan kita pun juga bisa mendapatkan hak sebagai seorang muslim.

Memperjelas identitas agama bukan berarti memamerkan siapa diri kita atau riya’ dengan amal, hanya sebatas agar orang lain lain bisa menilai kita secara dhahir. Ada beberapa hal yang saat ini bisa dilakukan seorang muslimah untuk memperjelas identitas sebagai muslim.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Identitas ini sangat penting, agar di saat opini kebebasan dan toleransi akhir-akhir ini mencuat, dan opini tersebut malah cenderung pada dianggap tidak pentingnya identitas keagamaan. Apa-apa yang mengedapankan syariat, dianggap sebagai sikap intoleran. Dan sikap untuk mengabaikan syariat dianggap sebagai bagian dari kebebasan.

Pertama, pakaian.

Pakaian adalah identitas terluar yang sangat mudah diindera. Pakaian muslimah yang disyariatkan Allah SWT adalah menutup aurat, yaitu dengan menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Sebagaimana perintah Allah dalam Surah Annur Ayat 31, muslimah wajib mengenakan kerudung sebagai penutup aurat, dan disempurnakan dengan perintah baju jilbab dalam surah Al Ahzab ayat 59.

Dengan berkerudung dan berjilbab orang lain akan mudah mengetahui bahwa kita seorang muslimah. Pakaian ini sangat membantu orang lain mengidentifikasi agama kita saat ini.

Bagi yang belum berkerudung menutup aurat, pertimbangkanlah. Jika suatu saat berada di daerah yang jauh dari tempat tinggal, tidak semua orang mengenal kita. Kita berkendara sendiri dan terjadi kecelakaan hingga tidak sadar atau bahkan meninggal. Kemungkinan terburuk menjadi mayat tak dikenal, maka petugas rumah sakit yang menjadi tempat bersemayam jenazah tidak bingung, dan bisa memenuhi kewajiban terhadap seorang muslim, yaitu mengurus jenazahnya sesuai syariah.

Kedua, salat berjamaah.

Syarat minimal jumlah orang dalam salat jamaah adalah dua orang. Jika kita menjadi makmum, setidaknya ada satu saksi bahwa kita adalah seorang muslim, dan tanda terpenting bagi seorang muslim adalah mengerjakan salat.

Lebih baik lagi jika berjamaah di masjid di sekitar tempat tinggal. Sekali lagi bukan karena pamer, namun untuk memperlihatkan bahwa kita adalah muslim yang masih salat, karena salat adalah pembeda antara iman dan kafir. Maka kelak ketika meninggal kita masih layak untuk disalatkan.

Ketiga, mendatangi majelis taklim atau pengajian.

Memang tidak sekadar datang, namun juga berinteraksi dengan peserta majelis taklim yang lain. Berbagi cerita, saling menasehati, saling mengenal, saling mengunjungi untuk menjalin ukhuwah islamiyah.

Dengan cara ini insya Allah saudara seakidah tidak akan berdiam diri ketika kita membutuhkan bantuan. Meski membantu sesama manusia dalam hal kebaikan tidaklah memerlukan informasi identitas agama, namun ketika kita saling tahu tentang identitas agama maka ikatan dan keinginan untuk meringankan akan semakin kuat. Karena memang ada perbedaan dan persamaan dalah hal hak dan kewajiban saat berinteraksi dengan muslim maupun nonmuslim.

Itulah tiga identitas yang bisa kita tunjukkan di tengah masyarakat. Sekali lagi, bukan untuk pamer tetapi untuk memudahkan tertunaikannya hak dan kewajiban yang memang sudah diatur dalam Islam.

Memang tantangan saat ini sangat besar, seorang muslim yang berkeinginan kuat untuk taat dengan syariat terkadang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Istiqamah menutup aurat dicap sebagai orang fanatik bahkan diidentikkan dengan pendukung teroris. Atau bahkan ada yang tidak mau menutup aurat karena terpengaruh pemikiran liberal sekuler.

Menolak menutup aurat karena menutup aurat dianggap sebagai bentuk pengekangan, mempunyai seribu alasan menunda berpakaian syar’i. Begitu pula dengan salat jamaah, kesibukan duniawi seringkali membuat lalai. Salat jamaah pun dianggap bukan prioritas, meramaikan masjid di saat salat juga terbaikan.

Apalagi dengan majelis taklim, fakta membuktikan seringkali peserta majelis taklim lebih sedikit daripada acara sia-sia tak berguna semacam menonton konser musik. Semangat mendatangi majelis taklim juga belum berimbang jika dibandingkan dengan mendatangi arisan, mendatangi promo barang baru atau hanya sekadar meramaikan car free day.

Acara-acara tersebut meski berbayar atau malah gratis lebih menjadi prioritas jika dibandingkan dengan majelis taklim yang jarang sekali berbayar. Belum lagi jika sudah terpengaruh dengan opini radikalisme, tuduhan majelis taklim yang kaffah seringkali memunculkan sikap radikal semakin membuat ciut nyali sebagian umat Islam. Lebih baik dicap sekular dan liberal daripada dianggap sebagai muslim fanatik, apalagi radikal. Sungguh cap yang sangat mengerikan.

Terakhir, memang yang terpenting adalah ketakwaan yang tak perlu dipamerkan. Cukup dijalani saja. Tidak perlu banyak kata, taat syariat tanpa syarat, kita mendengar dan kita taat. Namun tidak ada salahnya identitas kita sebagai seorang muslimah kita tunjukkan, dengan diiringi niat ikhlas. Berpakaian menutup aurat, salat jamaah dan menuntut ilmu semata karena Allah SWT. Wallahu a’lam bishawab. []

Tags: agamaDiriIdentitasmuslimah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

AQL Tawarkan Berbagai Program Ramadhan Berbasis Qur’an

Next Post

Ratusan Muslim Amerika Buka Puasa di depan Trump Tower, Ada Apa?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Buka Puasa, Mie Instan

Apa Akibat Makan Mi Instan Tiap Hari?

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0

sykes-picot

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0

Raja Faisal

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0

Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0

poligami

7 Nasihat untuk Suami yang Ingin Poligami Tapi Tak Mampu Secara Finansial

Oleh Yudi
25 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

Pemuda Sering Istimta’, Bagaimana Menghentikannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2022
0
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri Anda, hendaknya Anda jauhi.

Lihat LebihDetails

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0
Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Hal ini menimbulkan pertanyaan: apa rahasia di balik kemudahan rezeki yang mereka alami.

Lihat LebihDetails

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0
Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

Di antara tanda-tanda akhir zaman yang disampaikan Rasulullah ﷺ adalah munculnya berbagai perilaku aneh dan menyimpang dari fitrah manusia.

Lihat LebihDetails

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0
fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Kemunculan kedai kopi modern seperti Starbucks, Dunkin’, hingga tren third wave coffee menjadikan kopi sebagai gaya hidup global.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.