• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Imam Abu Hanifah Rahimahullah, Alim dari Negeri Kufah (2-Habis)

Oleh Haura Nurbani
1 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Imam asy-Syafi'i, Nasihat Imam Al-Ghazali, Sosok Qutaibah bin Sa'id, Abu Zayd Hunayn, Ibnu Khaldun, Perbedaan Habib dan Syekh, Keistimewaan Ibnu Taimiyah,Imam Malik, Imam Syafi’i, Abu Hanifah, , Masruq bin Al-Ajda, Imam Ahmad bin Hanbal

Foto: lumajang.jatimnetwork.com

1
BAGIKAN

SETIBANYA di rumah laki-laki itu, beliau pun mengatakan, “Maksud kedatanganku adalah melamar putrimu untuk salah seorang temanku.” Ia pun berkata, “Marhaban atas kedatangan anda wahai Abu Hanifah. Sungguh sulit untuk menolak keinginan anda. Jika boleh tahu, siapa teman anda tersebut?”

Beliau pun menjawab, “Dia adalah seorang laki-laki yang ditokohkan dan sangat kaya raya. Ia orang yang sangat dermawan, hafal Al-Qur’an, dan menghabiskan malam-malamnya untuk qiyamul lail. Sering meneteskan air mata karena rasa takutnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Namun, ada satu hal yang harus anda perhatikan.” “Apakah itu?” Orang itu bertanya. Beliau menjawab, “Dia adalah seorang Yahudi!”

Imam Abu Hanifah Rahimahullah, Alim dari Negeri Kufah (1)

Orang itu pun terperanjat. Lantas mengatakan, “Dia orang Yahudi?! Apakah anda ingin putriku menikah dengan orang Yahudi! Demi Allah, aku tidak sudi menikahkan putriku dengan orang Yahudi, meskipun dia memiliki segala-galanya.”

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

BACA JUGA:  Fakta Imam Abu Hanifah; Menuntut Ilmu kepada 4.000 Guru

Di saat itulah beliau mengatakan, “Engkau tidak mau menikahkan anak perempuanmu dengan orang Yahudi. Bahkan menolaknya dengan keras. Namun, engkau dengan lancangnya berani mengatakan di hadapan orang-orang bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menikahkan kedua putrinya dengan orang Yahudi?!” Orang itu pun langsung beristigfar. Ia segera memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas tuduhan dusta tersebut.

Begitulah Abu Hanifah rahimahullah. Dengan kecerdasannya, beliau membela kebenaran dan mendakwahkan agama Allah. Begitu banyak pengusung kebatilan yang mati kutu dan diam seribu bahasa di hadapan beliau. Kekuatan argumen dan hujjah yang beliau miliki telah diakui oleh para ulama, bahkan musuh-musuh beliau sekalipun. Yahya bin Sa’id Al-Qaththan pernah mengatakan, “Sungguh, kami tidak mendustakan Allah subhanahu wa ta’ala. Tidaklah kami pernah mendengar pendapat yang lebih baik dari pendapatnya Abu Hanifah. Begitu banyak orang yang mengambil pendapatnya.”

Imam Syafii Nasihat Imam Ghazali Masuk Syurga karena Mengucapkan Kalimat Tauhid Kekuatan Ilmu, Imam Ahmad, Sirriy Siqthy, Imam Ahmad, Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Rimtsah, Imam Syafi'i, Fudhail bin Iyadh, Abu Hanifah, Imam Malik,,Ibnu Taimiyah, perbedaan habib dan syekh, Imam Ibnu Rajab, Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Hanifah
Foto: Pinterest

Demikianlah Abu Hanifah. Memang, sejak usia muda, beliau telah tersibukkan dengan ilmu agama. Dan bahkan melakukan rihlah, safar ke negeri lain, untuk menimba ilmu agama.

Setelah menguasai berbagai disiplin ilmu, beliau sangat giat mendakwahkannya. Mengajarkan Ad Dinul Islam kepada kaum muslimin. Gigih berjuang menumpas kebatilan dan membantah para pengusungnya. Sebagaimana kisahnya kita saksikan di atas.

Namun, tidak banyak hadits yang diriwayatkan dari beliau. Salah satu sebabnya, sebagaimana telah disebutkan, karena beliau sangat selektif dan ekstra hati-hati dalam meriwayatkan hadits. Yang demikian ini dikarenakan begitu banyaknya hadits palsu dan lemah yang beredar di tengah-tengah kaum muslimin saat itu.

Abu Hanifah, adalah seorang figur yang tidak menyukai gemerlap dan kemewahan dunia. Meskipun sebenarnya beliau mampu untuk mendapatkannya. Yazid bin Hubairah, yang saat itu menjabat sebagai gubernur wilayah Irak, pernah meminta beliau agar menjadi qadhi (hakim agung) di Kufah. Yazid adalah salah satu punggawa Marwan yang merupakan salah satu raja dinasti Bani Umayah. Namun, permintaan itu beliau tolak dengan tegas tanpa pikir panjang. Penolakan tersebut membuat beliau mendapat hukuman cambuk. Namun, beliau tetap bergeming dan tetap dalam pendiriannya.

Kemudian berikutnya adalah Al-Manshur Al-Abbasi yang menginginkan beliau menduduki jabatan tersebut. Bahkan, Al-Manshur bersumpah agar beliau mau menerimanya. Tatkala Abu Hanifah menolaknya, beliau pun dijebloskan ke dalam penjara sampai akhir hayatnya. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, beliau lebih memilih bekerja sendiri tanpa terlibat dalam dunia kehakiman atau pemerintahan.

Advertisements

Meskipun dikenal sebagai ulama yang banyak menggunakan qiyas dan ra’yi, namun beliau sangat lantang menyuarakan kewajiban mengikuti sunnah dan meninggalkan pendapat-pendapat yang menyelisihinya. Beliau sangat mencela sifat taklid buta (mengekor, tidak mau tahu landasan dalilnya) terhadap pendapat ulama yang menyelisihi hadits. Inilah keteladanan beliau yang patut dicontoh oleh kaum muslimin. Padahal, beliau memiliki ketenaran dan pengikut yang sangat banyak. Namun, itu semua tidak menghalanginya untuk bersikap adil dan rendah hati dalam menerima dan mengamalkan sunnah.

Dalam sebuah riwayat, beliau rahimahullah pernah mengatakan, “Apabila saya menyampaikan suatu pendapat yang menyelisihi Al-Qur’an dan Hadits Rasul yang shahih, maka tinggalkanlah pendapatku.” Bahkan dalam riwayat yang lain, Abu Hanifah menyatakan bahwa tidak dihalalkan bagi seseorang untuk mengambil pendapat beliau, jika ia tidak mengetahui apa dalilnya beliau mengambil pendapat tersebut.

Sehingga, barang siapa menisbatkan diri kepada madzhab hanafi, maka hendaknya ia membuang jauh-jauh sikap taklid atau fanatik buta terhadap beliau. Abu Hanifah sendiri sangat mengecam sikap tersebut. Beliau selalu mengarahkan supaya menjadikan Al-Qur’an dan Al-Hadits yang shahih sebagai rujukan. Dalam kesempatan yang lain, beliau menyatakan, “Jika aku mengemukakan suatu pendapat yang menyelisihi Kitabullah dan hadits Rasulullah yang shahih, maka tinggalkan pendapatku.”

Pembaca, rahimakumullah. Sikap yang demikian ini menunjukkan ketawadhuan beliau. Ketundukan beliau terhadap dalil. Bahwa beliau adalah seorang ulama ahlus sunnah wal jama’ah. Sebagaimana hal ini juga tersirat dari ucapan beliau tentang sifat-sifat Allah.

Dalam karya tulisnya yang berjudul Al-Fiqhu Al-Akbar beliau mengatakan, “Allah mempunyai tangan dan wajah, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an. Semua itu adalah sifat bagi Allah subhanahu wa ta’ala tanpa mempertanyakan bagaimana wujudnya. Tidak boleh ditafsirkan bahwa tangan Allah subhanahu wa ta’ala adalah kekuasaan-Nya. Karena yang demikian itu termasuk menafikan sifat. Sebagaimana ucapan orang-orang Qadariyah dan Mu’tazilah.”

Syaikh Keturunan Syarif dan Syarifah, Atheis, Hasan Al-Bashri, Imam Syafi'i, Syekh, Abu Hanifah, Abu Hanifah, Imam Malik
Foto hanya ilustrasi. Foto: Pinterest

Dalam kesempatan yang lain beliau mengatakan, “Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyerupai makhluk-Nya. Dan sebaliknya, tidak ada satu pun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala akan senantiasa dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.” Demikianlah akidah beliau dalam hal nama-nama dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga, tidak benar tuduhan yang menyatakan bahwa beliau berpendapat Al-Qur’an adalah makhluk. Bahkan, telah beliau jelaskan dalam beberapa riwayat bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah.

BACA JUGA:  Abu Hanifah Merasa Sangat Takut saat Mendengar Surah Al-Zalzalah

Pembaca, sebagai manusia biasa yang bisa salah dan lupa, demikian pula beliau. Beliau juga tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Namun, tidak semestinya hal itu dijadikan sebagai celah untuk mencela dan merendahkan beliau. Sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang jahil yang sangat antipati terhadap madzhab hanafi. Namun, mestinya mencarikan udzur dan berhusnuzhan kepada beliau.

Demikian pula sebaliknya, tidak sepantasnya berlebih-lebihan dan fanatik kepada beliau, seolah beliau ma’shum yang selalu benar. Sebagaimana klaim sebagian pengikut madzhab hanafi. Mereka pun berlebihan dalam memuji beliau, bahkan menghina siapa saja yang menyelisihinya. Andaikan Abu Hanifah masih hidup dan mengetahuinya, niscaya beliau tidak akan rela diperlakukan seperti itu.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmati Abu Hanifah, dan membalas jasa-jasanya terhadap Islam dan kaum muslimin. []

HABIS | SUMBER:  ISMAIL IBNU ISA

Sumber: Majalah Qudwah edisi 6 vol.1 1434H/2013M rubrik Ulama’.

Tags: Kisah Imam Abu Hanifah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Imam Abu Hanifah Rahimahullah, Alim dari Negeri Kufah (1)

Next Post

Umur Kedua

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Itikaf, Lapar

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Kesalahan Besar Orangtua Muslim, Hal Sepele yang Tak Boleh Orangtua Lakukan pada Anak, Fase Belajar Anak, Cara Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Cara Meminang Hati Anak, Ayah

Kenangan Bersama Ayah

Oleh Dini Koswarini
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam

Oleh Laras Setiani
22 April 2020
0
Begini Hubungan Ayah dan Anak Tiri Menurut Islam 1 Abu Hanifah

Seorang suami juga harus mengetahui bahwa termasuk menggauli istrinya dengan baik adalah dengan berlaku baik kepada anak perempuan bawaan istrinya....

Lihat LebihDetails

Apa yang Terjadi Kalau Manusia Dewasa Tidur Malam Kurang dari 6 Jam?

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Jika manusia dewasa tidur malam kurang dari 6 jam secara konsisten, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi, baik jangka...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Pertanyaan tentang berapa lama umur dunia sering muncul dalam kajian-kajian Islam, terutama yang membahas akhir zaman.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.