• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Kurang Piknik dan Aku Tak Tahu

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Page Salim A Fillah

Foto: Page Salim A Fillah

700
BAGIKAN

Kurang piknik tak selalu tak baik. Seperti keagungan Imam Malik.
Dibanding para Imam Ahlis Sunnah lainnya, barangkali beliaulah yang tersedikit melakukan rihlah ‘ilmiyah, mencukupkan diri dengan ilmu dan atsar dari guru-gurunya di Madinah. Tapi justru karena kurang piknik, nyaris tak pernah keluar dari Madinah sepanjang hidupnya selain untuk berhaji, beliaulah rujukan tepercaya sebagai Imam Daril Hijrah.

Dikatakan bahwa ilmu para sahabat Rasulillah ﷺ tersebar pada 7 Tabi’in Fuqaha’ Madinah; Al Qasim ibn Muhammad ibn Abi Bakr Ash Shiddiq, Salim ibn ‘Abdillah ibn ‘Umar Al Faruq, ‘Urwah ibn Zubair ibn Al ‘Awwam, Abu Salamah ibn ‘Abdirrahman ibn ‘Auf, Kharijah ibn Zaid ibn Tsabit, Sulaiman ibn Yasar, dan Sa’id ibn Al Musayyib. Dan ilmu ketujuh beliau nantinya berhimpun kembali dalam diri Imam Malik.

Cintanya pada bumi berkah di mana Rasulullah ﷺ mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar ini amat dalam. Bahkan beliau mendasarkan fiqihnya salah satunya dengan ‘Perbuatan Penduduk Madinah’. Salah satu konsekuensinya, hadits yang shahih dari sahabat Rasulillah namun tak diamalkan penduduk Madinah dapat menjadi batal kehujjahannya di sisi beliau rahimahuLlah, seperti dalam soal puasa 6 hari di Bulan Syawal semisal.

Kurang Piknik dan Aku Tak Tahu 1 Ilmu

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

Tapi kita mesti tahu, wibawa orang kurang piknik ini membuat para Khalifah merunduk. Suatu ketika Harun Ar Rasyid mengundangnya untuk membacakan hadits-hadits Rasulillah bagi dirinya dan putra-putranya. Jawaban sang Imam menghentak, “Ilmu itu didatangi. Bukan mendatangi.”

Maka Harun Ar Rasyid beserta putranya hadir ke majelis beliau yang mulia, itupun dengan diperingatkan, “Hendaknya duduk di manapun tempat tersedia, jangan lancang melangkahi pundak orang-orang.” Maka Imam Malik yang untuk membacakan hadits Rasulillah ﷺ selalu memakai pakaian terbaik, bersurban indah, berwangian harum, berada dalam keadaan wudhu’, terlihat lebih megah melebihi sang Khalifah.

Watak fiqih atsari beliau yang tawadhu’ juga terbentuk dari sini. Beliau mencukupkan diri dengan riwayat lalu selebihnya berkata, “Aku tidak tahu”, yang ucapan ini disebutnya sepertiga ilmu. Seorang utusan dari Maroko pernah amat kecewa, 40 pertanyaan titipan diajukan tapi hanya 8 yang dijawab. “Tiga bulan perjalanan kutempuh untuk menjumpaimu dengan pertanyaan dari kaumku”, ujarnya, “Apa yang nanti harus kukatakan pada mereka?”

“Katakan saja”, ujar Sang Imam penuh wibawa, “Bahwa Malik tidak tahu.”

Hal menarik terjadi ketika Imam Muhammad ibn Hasan Asy Syaibani, salah satu murid utama Imam Abu Hanifah mengunjungi Imam Malik dengan tak dikenali. “Bagaimana hukumnya”, tanya Muhammad ibn Hasan, “Jika seorang lelaki yang sedang junub mendengar adzan. Tapi dia tak menemukan air untuk mandi, sedangkan dia tahu bahwa di dalam Masjid ada air.”

“Orang junub tidak boleh masuk Masjid”, jawab Imam Malik.
“Tapi dia mendengar adzan dan sudah seharusnya ikut shalat berjama’ah bukan?”
“Ya, tapi dia tidak boleh masuk Masjid sebelum bersuci.”
“Jadi apa yang harus dia lakukan?”, desak Imam Muhammad ibn Hasan.
“Aku tidak tahu”, jawab Imam Malik.

Imam Muhammad ibn Hasan menghela nafas lalu berkata, “Seharusnya lelaki itu bersuci dengan tayammum dulu untuk masuk Masjid. Lalu dia mengambil air dari dalam Masjid kemudian keluar untuk mandi. Lalu masuk Masjid lagi untuk shalat.” Sang penanya ini lalu mohon diri.

“Siapakah engkau ini?”, tanya Imam Malik.
“Saya ‘Abdullah, hamba Allah.”
“Dan dari manakah?”
“Asal saya dari tanah”, jawab Muhammad ibn Hasan lalu beranjak tanpa menoleh lagi.
Seorang murid yang sedari tadi memperhatikan bincang keduanya pun bertanya, “Benarkah Anda tidak mengenal orang itu ya Imam?”
“Siapa dia rupanya?”
“Dialah Muhammad ibn Hasan Asy Syaibani yang termasyhur, sahabat Abu Hanifah.”
“Celaka, dia menipuku dengan mengatakan namanya ‘Abdullah.”
“Tapi kan memang benar dia itu hamba Allah?”
“Aku tetap tidak suka hal semacam itu.”

Advertisements

Kisah ini adalah salah satu penanda ketegangan yang sering terjadi antara Madrasah Ahlil Atsar yang dipimpin Imam Malik dan para Ahli Hadits di Hijjaz dengan Madrasah Ahlir Ra’yi yang berpusat di ‘Iraq dalam generasi murid-murid Imam Abu Hanifah seperti Al Qadhi Abu Yusuf dan Muhammad ibn Hasan.

Watak Fiqih ‘Iraq yang karena sedikitnya hadits tersampai harus mengembangkan berbagai kaidah penyimpulan hukum menghadapi persoalan masyarakat yang lebih rumit menjadikan mereka terampil berlogika, berdebat, dan mendiskusikan berbagai persoalan yang tak terbayangkan di Hijjaz. Dua madrasah yang sebenarnya saling melengkapi ini, di kalangan para murid sering berolok satu sama lain.

Hingga akhirnya datanglah Al Imam Asy Syafi’i, murid terhebat Imam Malik tapi sekaligus juga murid terdahsyat Muhammad ibn Hasan Asy Syaibani. Pada beliau, kedua madrasah berpadu menjadi Ilmu Fiqih yang kokoh dalilnya sekaligus kuat metodologinya.

“Dulu Ahli Hadits tertidur”, simpul Imam Ahmad ibn Hanbal, “Hingga Imam Asy Syafi’i datang membangunkan mereka; memahamkan mana umum mana khusus, mana nasikh mana mansukh, serta mana yang mujmal dan mana yang memerinci.”

Mari senantiasa belajar dari mereka, terutama atas kalimat “Aku tak tahu.” Tiada aib atas ungkapan itu, sebab dengannya Allah lah yang kan jadi guru, mengajarkan segala yang bermanfaat di dunia hingga akhir waktu.

Seperti Imam Malik yang sering mengatakannya, suatu hari di musim dingin beliau berpeluh. Maka bertanyalah Imam penduduk Mesir, Al Laits ibn Sa’d, “Apa yang membuatmu berkeringat?”

“Abu Hanifah”, jawab Imam Malik. “Betapa pandainya orang itu.” Lalu ketika Al Laits menyampaikan pujian Malik ini pada Abu Hanifah, begini jawab sang Imamul A’zham sembari mengambil nafas berat, “Malik, orang yang mendapatkan bagian terbanyak dari warisan Rasulillah ﷺ.”
Rahimahumullahu ajma’in.

Gambar: menadah ilmu dan menyimak adab dari Abuya Sayyid Ahmad ibn Muhammad ‘Alawy Al Malaki Al Hasani, di Rusaifah, Makkah. []

Tags: ilmuimam ahmadimam malikNotePiknikSalim A Fillah
Share700SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Hukum Tinggalkan Shalat Jumat

Next Post

Bertetangga itu Perlu Adab

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Selingkuh dalam Islam, khilafiyah, perbuatan zalim, pacaran, zina

7 Cara Anak Muda agar Tak Terjerumus kepada Perilaku Zina

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Sunnah, Marah, Pagi Hari

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Sebab Nabi Muhammad Diutus di Arab, Bukti Kenabian Muhammad

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails

Rajin Sholat Tapi Maksiat Masih Jalan, Apa yang Salah?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
3 Kali Tidak Shalat Jumat saat Pandemi, doa iftitah, keutamaan shalat berjamaah, shalat berjamaah, sholat, shalat, imam, masbuk

Justru ketika seseorang belum bisa meninggalkan maksiat, maka kewajiban sholat itu semakin dia butuhkan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.