• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

3 Nilai Birrul Walidain (Berbakti pada Orangtua)

Oleh SITI JULAEHA
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Orang yang Dicintai Malaikat Birrul Walidain, Peranan Akhlak, Akibat Membahagiakan Orangtua, Tanda Allah Menghendaki Kebaikan pada Seseorang, Adab Hormati Orang Tua, adab penting dalam Islam, Manfaat Bersyukur, Qadha dan Qadar, Akhlak Mulia, Amal Shalih, Syafaat Nabi, Umur Umat Nabi Muhammad, Adab Anak pada Kedua Orangtua, Penghambat Rezeki, orang tua, Rezeki, Hukum Mencium Kaki Orang Tua dan Orang Shalih

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Erlies Erviena SE, M.Ag.
erlieserviena@gmail.com

SUATU  ketika saya pulang dari kampus dengan menggunakan taxi on line. Awalnya supir taxi menyakan pada saya apakah saya seorang dosen karena mungkin melihat usia saya bisa dikatan sudah tidak pantas untuk disebut sebagai mahasiwi. Mungkin sepatutnya menjadi dosen.

Sang supir agak tercengang ketika saya mengatakan jika saya adalah seorang mahasiswi Ilmu Tafsir Al-Qur’an, dan ternyata dia cukup tertarik untuk bisa menjadi seorang mahasiswa juga seperti saya , hmmm…..

Selanjutnya, seperti biasa tanya jawab seputar keluarga dan anak yang pada akhirnya berujung tentang pengalamnya mempunyai pelanggan seorang wanita setengah tua yang terbilang cukup berada.

ArtikelTerkait

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Wanita yang diperkira belum lagi menginjak 70 tahun itu sudah menjadi langganan karena hampir setiap minggu untuk melakukan theraphy ke dokter orthophedi. Wanita itu memiliki putra tiga orang yang sudah di biayainya kuliah sampai ke luar negeri. Sekarang Ketiga putranya masing-masing sudah berkeluarga.

Namun, sayang menantunya tidak ada yang memiliki akhlak baik, malah anak-anak wanita itu sudah jarang mengunjungi Ibunya yang sudah tinggal sendiri dan hanya ditemani seorang tukang kebun.

Suatu ketika, wanita itu menangkap pembicaraan salah seorang menantunya yang berniat menitipkannya ke panti jompo. Tentu saja perasaan marah, kecewa berkecamuk menjadi satu dalam perasaan wanita yang sudah melewati paruh baya itu.

Terlebih lagi anak kandungnya mendukung sang istri untuk memasukkan ibunya ke sebuah panti jompo. Terbayang, tentunya tak terbendung air mata pasti mengair deras di pipi wanita yang sudah keriput dimakan usia senja itu.

BACA JUGA:  Belajar Ilmu Birrul Walidain dari Seorang Anak Murid

Singkat cerita, wanita itu menghibahkan rumahnya yang senilai 8 miliar itu kepada sebuah yayasan dan ia sudah menyerahkan semua berkasnya pada salah seorang notaris kepercayaannya tanpa sepengetahuan ketiga anak-anaknya, Masya Allah.

Saya yang mendengar kisah itu, tak terasa meneteskan air mata. Tak terbayang jika kejadian itu menimpa pada diri saya, Astaghfirullahal..

Birrul Walidain; Ibu Sendiri Dititipkan ke Panti Jompo

Ada juga juga kisah yang memilukan, seorang ibu yang sudah sepuh, mengantarkan dirinya sendiri ke panti jompo dengan alasan anak-anaknya sudah jarang mengunjunginya lagi, padahal rumah mereka berdekatan. Sangat miris sekali.

Advertisements
kebaikan Adab Seorang Anak pada Orangtua Birrul Walidain
Foto: Pixabay

Melihat kejadiannya itu, saya berpikir, alangkah mudahnya manusia melupakan jasa orang lain. Terlebih orang tersebut adalah ibu kandung sendiri.

Padahal dalam sebuah Hadits Rasullulah ﷺ, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, mengulang kata “ibu” sebanyak tiga kali untuk dipatuhi. Hadits ini menunjukkan betapa Rasulullah ﷺ menekankan manusia untuk selalu berbuat baik kepada ibunya, karena derajat kemuliaan orang tua yang harus didahulukan untuk dimuliakan adalah ibu, kemudian barulah bapak.

Hal ini disebabkan karena sang ibu telah mengalami kesulitan dan penderitaan dengan menahan rasa sakit yang luar biasa, bahkan ada yang sampai mempertaruhnya nyawa ketika melahirkan anak, menyusui dan mengasuhnya hingga membesarkannya dengan penuh kasih.

Birrul Walidain, Maling Kundang

Saya jadi teringat dengan kisah “Malin Kundang” yang durhaka kepada Ibunya dan dikutuk menjadi batu. Namun, apakah dongeng seperti itu bisa menjadi kenyataan?

Bukankah kita diwajibkan berbuat baik kepada kedua orang tua yang telah melahirkan kita?. Berbuat baik yang menurut Immanuel Kant adalah suatu yang tanpa batas?

Meminjam istilah filsasat Immanuel Kant (1724-1804), seorang filsuf berasal dari Konigsberg, yang membedakan antara akal budi (verstand) dengan rasio (vernunft). Bagi Kant, akal budilah yang selama ini difungsikan oleh manusia dalam menanggapi dan memahami sesuatu yang menjadi pengetahuan. Dorongan dari “akal budi” inilah yang memberi kewajiban berupa kebaikan dari diri sendiri, tanpa adanya motif dan dorongan dari berbagai arah.

BACA JUGA:  4 Hal soal Birrul Walidain

Masih menurut Kant, bahwa segala hal yang timbul sebagai akibat dari suatu tindakan atau perilaku tidak memperlihatkan etika yang sebenarnya, sebab masih memandang perlu adanya sebab akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Kewajiban yang menjadi dasar tindakan manusia haruslah menjadi sesuatu yang meniscaya dalam setiap perbuatannya.

poligami Birrul Walidain
Foto: About Islam

Birrul Walidain adalah perbuatan baik anak terhadap kedua orang tuanya sebagai bentuk kebaktian sehingga kedua orang tua mendapatkan kebahagiaan.

Dengan demikian, berbuat baik dilakukan dengan lapang dan dalam kebaikan (ihsan) kepada orang tua dalam hal perkataan, perbuatan, dan niat. Membuat batin kedua orang tua menjadi tentram dan merasakan kebahagiaan dimasa tua, dan selalu mendoakan kedua orang tua baik masih hidup atau sudah meninggal.

Birrul Walidain, Pengertian

Secara istilah, Birrul Walidain adalah berbakti, taat, berbuat ihsan, memelihara keduanya, memelihara dimasa tua, tidak boleh bersuara keras apalagi sampai menghardik mereka, mendoakan keduanya terlebih lagi setelah wafat, dan sebagainya, termasuk sopan santun yang semestinya terhadap kedua orangtua.

Keduanya merupakan pengaruh besar dalam perkembangan seseorang dalam menjalani kehidupan. Memberikan pengabdian dan sikap baik kepada kedua orangtua merupakan suatu keistimewaan setiap muslim.

Sebab, Islam mendorong pemeluknya untuk berbakti kepada kedua orang tua dalam nash-nash Al-Quran dan Sunah Rasulullah.

BACA JUGA: Uququl Walidaini, Pintu Neraka bagi Anak Durhaka

Pengorbanan orang tua dalam medidik anak dan merawat merupakan jasa yang tidak dapat dibalas dengan apapun. Kebaikan seorang anak terhadap orang tua pun tidak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan orang tua.

Adab Seorang Anak pada Orangtua Birrul Walidain
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Zallegiance

Untuk itu Allah SWT memerintahkan Untuk berbuat baik kepada orang tua melalui Firman-Nya pada QS. Al-Isra (17): 23, “…jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang…”

Kandungan ayat ini menunjukkan bahwa kaum muslimin memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan kebaktian yang sempurna dengan menjaga mereka sebaik mungkin hingga usia tuanya dengan sikap lemah lembut dan penuh penghormatan.

Senada dengan ayat ini adalah Surat Al-an’Âm ayat 151, yang mewajibkan seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Birrul Walidain, Sejak Usia Bayi

Transformasi akhlak Islam dalam diri manusia dimulai sejak usia bayi bahkan sedari masih dalam kandungan ibunya. Kemudian setelah lahir, tumbuh besar melewati fase anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua.

Manfaat Ibu Menyusui Bayi Birrul Walidain
Foto: Google Image

Saya pernah mendengar ceramah salah seorang Ustad di radio Islami, yang mengatakan jika bakti seorang anak (Birrul Walidain) dinilai dari tiga hal, yaitu; pertama, apabila orang tuanya sudah tua dan pikun. Kedua, apabila orang tuanya sudah tak lagi memiliki harta yang banyak. Ketiga, apabila orang tuanya menderita sakit.

BACA JUGA:  Satu Tarikan Nafas Ibu saat Melahirkanmu

Ukuran kesabaran dari ketiga hal Birrul Walidain di atas merupakan batu ujian yang harus dilewati oleh seorang anak, jika dia bisa melakukannya dengan sabar dan ikhlas, maka dia lulus.

Sebaliknya jika dia tidak sanggup untuk bertahan, maka dia gagal. Pemahaman yang masuk diakal, sebab jika orang tua masih memiliki segalanya dalam hal fisik (masih muda dan kuat), masih memiliki harta (kedudukan), kesehatan, maka tentunya seorang anak masih merasakan kenikmatan untuk tidak perlu mengurusinya, bahkan kemungkinan anak tersebut masih ditopang oleh orang tuanya karena belum mampu untuk mandiri. []

Jakarta, 7 September 2021

Tags: birrul walidain
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Tingkatan Belajar yang Harus Didahulukan

Next Post

Rupa Neraka Jahannam

SITI JULAEHA

SITI JULAEHA

Terkait Posts

Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Selingkuh dalam Islam, khilafiyah, perbuatan zalim, pacaran, zina

7 Cara Anak Muda agar Tak Terjerumus kepada Perilaku Zina

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Sunnah, Marah, Pagi Hari

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Sebab Nabi Muhammad Diutus di Arab, Bukti Kenabian Muhammad

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0
Makmum, Shalat,

Perbedaan antara shalat jamak dan shalat qashar terletak pada tujuan, cara pelaksanaan, dan kondisi dibolehkannya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.