• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 19 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Tawadhu mengantarkan pada Kemuliaan

Oleh Laras Setiani
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Humairoh

Foto: Humairoh

0
BAGIKAN

TANAMLAH dirimu dalam tanah kerendahan, Karena tiap sesuatu yang tumbuh tapi tidak ditanam maka tidak akan sempurna hasil buahnya. Salah satu sifat Rasulullah SAW yang perlu kita teladani adalah ketawadhuan atau kerendahan hati beliau.

Tiada Satupun dari sifat-sifat Rasulullah SAW kecuali kemuliaan, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak meneladaninya. Pohon yang akarnya Menghujam ke dalam tanah akan berdiri kokoh dan kuat. Jikalau dihempas angin bahkan diterjang badai sekalipun ia akan tetap berdiri.

BACA JUGA: 3 Keutamaan Tawadhu’

Iya tidak hanya menjadi kokoh untuk dirinya sendiri tapi karena akarnya kuat ke dalam bumi maka ia pun menjadi tumbuh rimbun dan menjadi tempat berteduh makhluk lainnya. Ia menjadi tempat bersarang yang nyaman bagi burung burung berdaun lebat berbuah manis manusiapun nyaman berada di dekatnya.

ArtikelTerkait

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

10 Pilih Mana Dulu?

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Inilah perumpamaan mengenai orang yang berhasil menanamkan dirinya pada bumi ketawadhuan. Orang yang tawadhu akan ajeg dan mantap hidupnya. Iya sudah kuat sejak dari hatinya. Ia sudah mantap sejak dari jiwanya.

Pribadinya Kokoh sejak sebelum bergabung dengan lingkungannya titik karena apa? Karena ia memiliki kerendahan hati, ia tak memerlukan Sanjungan dan pujian orang lain, meski jabatan tinggi dimilikinya, harta kekayaan yang berlimpah ada di rumahnya gelar berderet di depan dan belakang namanya.

Orang yang tawadhu memiliki pembawaan yang tenang, disebabkan ketenangan hati yang memancar menyinari setiap tutur kata dan perilakunya. Ia tidak akan sibuk mencari penghargaan orang lain.

Sebaliknya, ia justru akan sibuk menghargai keadaan orang lain, bagaimanapun keadaan orang itu. Orang yang tawadhu cenderung lebih mudah diterima masyarakat karena apapun pasti menyukai orang yang rendah hati titik siapapun yang berada di dekatnya akan merasa aman dan nyaman karena orang yang tawadhu itu terampil menjaga hatinya ucapannya dan perbuatannya.

Tutur kata dan tindak tanduknya jauh dari menyakiti orang lain. Akibatnya, orang yang tawadhu akan lebih mudah bertambah teman bahkan sahabat mudah menjalin silaturahmi. Dan pada waktu yang sama ia akan sangat jarang mengundang orang untuk bermusuh dengannya.

Masya Allah sungguh ini sungguh indah buah dari sikap tawadhu. Besar sekali hikmah dari sifat tawadhu. Selain disukai Allah SWT dan rasulnya juga tentunya disukai oleh manusia.

Allah SWT berfirman,

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-furqon: 63)

Advertisements

Tawadhu atau rendah hati bukanlah wujud kelemahan seseorang melainkan justru bukti kekuatan. Seseorang yang memiliki ketawadhuan sama sekali tidak menjadikan dirinya rendah dan lemah. seorang yang pemaaf adalah hakikat nya sosok yang memiliki kekuatan besar di dalam dirinya sehingga ia bisa mengalahkan bisikan syaitan yang mengajaknya untuk marah dan dendam.

Seorang yang hidup secara sederhana padahal Ia mampu untuk bermewah-mewahan justru adalah orang yang hakikatnya nya kaya raya Karena ia memiliki kekayaan hati yang menghindarkannya dari kemubaziran.

Lihatlah sosok manusia paling mulia Kekasih Allah SWT Rasulullah SAW beliau adalah sosok pemaaf yang ketika pribadinya dihina dan disakiti seperti apapun beliau senantiasa memaafkan dan mendoakan pelakunya supaya bertaubat dan mendapat Hidayah.

Beliau tinggal di rumah yang sederhana padahal posisinya lebih agung dari para Kaisar dan raja. Beliau menjahit sendiri sandalnya dan tak pernah segan membantu pekerjaan istrinya di rumah Masya Allah. Rasulullah SAW bersabda, “sedekah tidak mengurangi harta titik tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikan nya.” (HR. Muslim)

Demikianlah ciri dari pribadi yang mulia sejati. Pribadi tawadu Mulia tanpa meminta dimuliakan, terhormat tanpa meminta untuk dihormati karena Allah SWT yang memuliakannya dihadapan makhluk-makhluknya. Imam Asy Syafi’i ra pernah menasehatkan, “orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah menampakan kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah menampakan kemuliaan-nya.”

Orang yang rendah hati memiliki pembawaan yang tenang disebabkan ketenangan hati yang memancar menyinari setiap tutur kata dan perilakunya. Ia tidak akan sibuk mencari penghargaan orang lain.

Sebaliknya, ia justru akan sibuk menghargai keadaan orang lain bagaimanapun keadaannya. Inilah karakter baik yang penting untuk kita miliki. Lawan dari tawadhu adalah takabur atau sombong. Ini adalah sifat yang sangat berbahaya. Sesuai Hadis Rasulullah SAW bahwa ciri orang yang sombong itu ada 2, “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim)

Orang yang sombong adalah orang yang tidak suka pada hal-hal yang terkait dengan ilmu agama tidak suka mendengar nasihat, tidak mau menerima kebenaran, gengsi jika dikoreksi, dan anti terhadap kritik.

Orang yang sombong pun selalu melihat orang lain lebih rendah dari dirinya. Oleh karena itu Bagi siapapun yang mendambakan punya karakter yang baik, milikilah ketawadhuan dan jauhilah kesombongan.

Langkah untuk menjadi orang yang tawadhu cobalah untuk memandang orang lain dari sisi kelebihan dan keunggulannya. Jikalau melihat anak kecil, maka pandanglah ia sebagai sosok yang dosanya masih sedikit dan jika melihat orang yang lebih tua maka pandanglah ia sebagai orang yang punya pahala lebih banyak dari kita.

Jika melihat orang yang melakukan perbuatan dosa, maka pandanglah Ah boleh jadi Ia meluk melakukan karena belum tahu ilmunya melihat seorang non-muslim maka pandanglah dengan pandangan boleh jadi esok atau lusa Allah SWT memudahkan Hidayah baginya sehingga menjadi seorang muslim yang taat dan lebih baik daripada kita.

Semakin kita tidak merendahkan orang lain semakin kita tidak memerlukan orang lain mengangkat kita, maka hidup kita akan nyaman. Dan bila kita merasa nyaman maka orang lain pun akan nyaman bersama kita titik orang yang rendah hati akan sangat cepat mendapatkan kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu baik berkenaan dengan pribadinya, pekerjaannya, ataupun urusan lainnya.

Mengapa? Karena ia selalu senang mendengarkan nasihat masukan, bahkan hingga kritikan. Ia tidak pernah gengsi mengakui kekurangan dan kesalahannya sehingga ia pun bersegera memperbaiki dan melengkapi kekurangannya. Sedangkan orang yang sombong atau dekat sekali dengan kehancuran Iya akan dengan mudah sekali mengalami ketertinggalan.

Karena ia selalu merasa lebih tinggi dan lebih mulia dari orang lain sehingga ia terlena. Orang sombong pun tidak akan bahagia, karena ia selalu cemas dan gelisah mencari-cari penilaian dan pujian manusia.

BACA JUGA: Tanda Kerasnya Hati

Padahal ketawadhuan justru akan mengangkat derajat kemuliaan seseorang baik dihadapan Allah SWT maupun di hadapan makhlukNya.

Tidak ada kenyamanan kecuali dengan kerendahan hati, tidak ada kemuliaan kecuali dengan kerendahan hati titik Semoga kita digolongkan sebagai orang orang tawadhu lillahita’ala. []

Tags: hatikemuliaanMuliaRenday hatisombongtawadhu
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kapankah Waktu Mustajab di Hari Jumat?

Next Post

Merenggangkan Shaf Shalat saat Pandemi

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim, Wudhu

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

19 Juni 2025
kunci rezeki, rezeki yang halal, REZEKI,

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

18 Juni 2025
Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

16 Juni 2025
buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

16 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

suami, istri, seksual, perawan

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

kopi, teh

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim, Wudhu

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

Oleh Dini Koswarini
19 Juni 2025
0

Shalahuddin Al-Ayyubi,

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Terpopuler

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Perut Buncit

Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Jumlah tabungan minimal yang ideal di zaman sekarang sangat tergantung pada gaya hidup, penghasilan, tanggungan, dan tujuan keuangan seseorang.

Lihat LebihDetails

Gejala-gejala Hiptertensi yang Sering Diabaikan

Oleh Dini Koswarini
18 Juni 2025
0
Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun, Hiptertensi

Berikut adalah gejala-gejala hipertensi (tekanan darah tinggi) yang sering diabaikan oleh banyak orang karena sifatnya yang ringan atau samar.

Lihat LebihDetails

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, berdiri sebuah kekhalifahan besar di Mesir: Daulah Fathimiyah, beraliran Syiah Ismailiyah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.