• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Bolehkah Mengikuti Pendapat Ulama Selain Empat Madzhab

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
taqlid, Menguasai As-Sunnah, talqin, khalifah

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

SAAT berbicara tentang perbedaan pendapat ulama, apakah ia terbatas hanya pada ulama empat madzhab saja, yaitu Abu Hanifah, Malik bin Anas, Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal, semoga Allah meridhai dan merahmati mereka semua, atau juga untuk ulama-ulama lainnya?

Sebelum kita masuk dalam bahasan ini, perlu kita beri catatan bahwa mengikuti salah satu madzhab dari madzhab yang empat, bukanlah sebuah kesalahan, apalagi dianggap bid’ah.

pendapat ulama

Mengikuti atau taqlid kepada pendapat ulama yang memiliki kemampuan berijtihad, wajib hukumnya, baik bagi kalangan awam yang belum pernah belajar berbagai cabang ilmu Syariat, maupun bagi pelajar ilmu syar’i yang telah mempelajari banyak cabang ilmu Syariat namun belum mampu berijtihad. Dan taqlid kepada salah satu dari imam madzhab yang empat, tidak keluar dari kewajiban ini.

ArtikelTerkait

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Selain itu, tradisi belajar para ulama dari generasi ke generasi, dari berbagai penjuru dunia, sejak munculnya empat madzhab Fiqih sampai sekarang, adalah mengikuti tradisi belajar madzhab. Dan fakta ini tak diingkari oleh para ulama, kecuali segelintir dari mereka saja.

BACA JUGA: Wajibkah Bermadzhab?

Silakan baca bahasan ini, pada muqaddimah kitab “Al-Madzahib Al-Fiqhiyyah Al-Arba’ah”, karya kumpulan ulama, yang diterbitkan oleh Idaratul Ifta, negara Kuwait. Bahasan ini juga diulas oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya yang masyhur, “Ar-Radd ‘Ala Man Ittaba’a Ghayr Al-Madzahib Al-Arba’ah.”

Ringkasnya, belajar Fiqih mengikuti tradisi salah satu (pendapat ulama) madzhab Fiqih, serta bertaqlid dan menisbatkan diri pada salah satu madzhab Fiqih, boleh hukumnya, bahkan dianjurkan oleh banyak ulama. Pihak-pihak yang menolak empat madzhab Fiqih secara mutlak, atau mengharamkan taqlid kepada mereka secara mutlak, telah jatuh pada kesalahan, dan pendapatnya tak layak diikuti.

Bahkan, sebagian ulama menyatakan bahwa kita hanya boleh mengikuti salah satu madzhab dari empat madzhab Fiqih yang ada, dan tidak boleh beralih kepada selain mereka. Salah satu alasan yang dikemukakan adalah, selain madzhab yang empat, pendapat-pendapat mereka tidak tersebar luas dan tidak dipastikan kevalidannya.

Kadang ada satu pendapat yang disandarkan atau dinisbatkan kepada mereka, ternyata tidak benar. Dan hal ini tidak terjadi pada madzhab yang empat. Madzhab mereka tersebar luas dan kevalidannya bisa dipastikan, karena melalui penelitian dalam waktu yang cukup panjang. (Baca: “Ar-Radd ‘Ala Man Ittaba’a Ghayr Al-Madzhahib Al-Arba’ah”, hlm. 32, Markaz Al-Murabbi)

Wahbah Az-Zuhaili dalam “Ushul Al-Fiqh Al-Islami” (2/419-420, Dar Al-Fikr) menyatakan ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal ini.

pendapat ulama
Foto: himmatunayat.org

1. Kebanyakan ulama mutaakhkhirin berpendapat tidak boleh taqlid kepada selain imam empat madzhab. Dengan alasan seperti yang dikemukakan Ibnu Rajab di atas.

Catatan: Istilah mutaakhkhirin diberikan pada ulama yang hidup setelah era imam empat madzhab dan murid-muridnya, agak sulit diberi batasan waktu, karena berbeda-beda tergantung madzhab atau bidang yang dibahas.

2. Sebagian ulama mutaakhkhirin membolehkan taqlid pada ulama selain empat imam madzhab untuk diamalkan secara pribadi, bukan untuk difatwakan, juga bukan untuk dijadikan standar dalam peradilan. Al-Bujairimi berkata: “Tidak boleh taqlid kepada selain imam yang empat untuk fatwa dan qadha (peradilan).”

3. Pendapat Al-‘Izz bin ‘Abdis Salam, bahwa yang menjadi bahasan adalah kevalidan pendapat yang dikutip dari seorang ulama mujtahid. Jika ia cukup yakin atau menduga kuat bahwa kutipan pendapat ulama tersebut tepat, maka boleh taqlid kepada ulama tersebut, meski ia di luar madzhab yang empat.

Az-Zuhaili juga mengutip Al-‘Iraqi, yang menyatakan bahwa ulama sepakat setiap muslim boleh taqlid kepada pendapat ulama manapun. Mereka tidak diberi batasan.

Para Shahabat ridhwanullahi ‘alaihim ajma’in juga bersepakat bahwa siapapun yang meminta fatwa kepada Abu Bakr dan ‘Umar dan taqlid kepada keduanya, tetap boleh taqlid kepada Abu Hurairah, Mu’adz bin Jabal, atau yang lain, dan mengamalkan pendapat mereka, tanpa ada pengingkaran dari siapapun.

BACA JUGA: Syarat Sah Jual Beli Menurut Imam Madzhab

Inilah pendapat yang condong dipilih oleh Az-Zuhaili. Boleh taqlid dan mengikuti pendapat ulama manapun, baik imam empat madzhab atau selain mereka, selama pendapat mereka tersebut kita terima secara valid.

Beliau juga menyebutkan pendapat sebagian ahli Hadits, bahwa bagi orang yang mampu melakukan penelitian terhadap pendapat-pendapat yang ada, jika ia mendapatkan pendapat selain empat madzhab lebih kuat secara dalil dibandingkan pendapat empat madzhab, maka ia perlu mengikuti pendapat yang lebih kuat secara dalil tersebut.

Adapun bagi kalangan awam, mengikuti pendapat sebagian ahli Hadits di atas, bukan tempat mereka untuk ikut bahasan ini. Tugas mereka hanyalah bertanya pada ulama yang memberikan fatwa kepadanya dan mengamalkannya. Madzhab mereka adalah madzhab mufti mereka.

Wallahu a’lam bish shawab. []

Facebook: Muhammad Abduh Negara

Tags: pendapat ulamaUlamaulama 4 madzhabulama madzhab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pengertian Tawakal dan 4 Keutamannya

Next Post

5 Karakter Muslim yang Harus Ada dalam Dirimu

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Israel, Hamas

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

24 Juni 2025
Antisemit, Yahudi, Israel, Israel, Bani Israil

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

22 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

21 Juni 2025
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

19 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

Pemuda Sering Istimta’, Bagaimana Menghentikannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2022
0
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri Anda, hendaknya Anda jauhi.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.