• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Puasa, Puncak Kebahagiaan Tertinggi Manusia

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Puasa Nabi Daud, Puasa Senin Kamis, Manfaat Puasa Sunnah Senin dan Kamis, Keutamaan Amalan di Bulan Rajab, Aturan Puasa Qadha Ramadhan, Manfaat Puasa, Keutamaan Shaum Sunnah Senin Kamis

Ilustrasi: Pexels

0
BAGIKAN

Oleh: Arbar Wijaya
Kabid Kemahasiswaan HMJ BSA UIN Jakarta dan Bidang P3A HMI KOFAH Cabang Ciputat
ar.baruwaa@gmail.com

SEBAGAI Sebagai bagian dari rukun Islam, maka seyogyanya bagi kalangan umat Islam, puasa merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Sebagaimana yang difirmankan oleh-Nya dalam Surat al-Baqarah ayat 183 yang mewajibkan orang-orang beriman untuk berpuasa, sebagaimana ‘orang-orang terdahulu’ yang telah diperintahkan oleh Tuhan untuk berpuasa, dengan tujuan agar puasa menjadikan orang-orang yang melakukannya tergolong sebagai orang-orang yang bertakwa.

Takwa menurut Nurcholis Madjid adalah semangat atau rasa ketuhanan pada diri seorang manusia beriman. Sikap apresiatif kepada Tuhan merupakan inti pengalaman keagamaan seseorang dan sikap itulah yang disebut sebagai takwa. Maka perintah berpuasa adalah untuk orang-orang yang beriman, bukan hanya sekadar berislam.

BACA JUGA: Jangan Kaget, Ini Status Hadis tentang ‘Tidurnya Orang Puasa Berpahala’

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

Puasa menjadi sebuah bentuk apresiasi hamba kepada Tuhannya sebagai bentuk kerinduan, sebagaimana hadits qudsi yang menyatakan “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung”.

Surat al-Baqarah ayat 183 menjelaskan bahwa perintah puasa tidak hanya untuk kalangan umat Islam saja melainkan Tuhan juga memberikan sebuah perintah kepada umat-umat sebelum Islam untuk berpuasa agar mereka bisa masuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa.

Istilah yang paling umum dari perintah berpuasa selalu berupa ibadah yang dilakukan dengan berupaya untuk menahan diri dari makan, minum, memasukkan sesuatu ke rongga badan, dan menahan seksualitas pada waktu yang sudah ditentukan, yakni sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Islam, Bukan Satu-satunya Umat yang Berpuasa

Cak Nur (sapaan akrab Nurcholis Madjid) dalam bukunya yang berjudul Kontektualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah, menjelaskan bahwa terdapat ibadah puasa yang berbeda dengan pengertian di atas dan itu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.

Maryam misalnya, ibunda dari Nabi Isa as. Tuhan memerintahkannya untuk melaksanakan puasa yang berbeda dari istilah puasa pada umumnya, yakni puasa dalam hal berbicara. Kisahnya yang sangat fenomenal tentang kelahiran Nabi Isa as yang dilahirkan tanpa seorang bapak, menjadikan kisah tersebut sebagai latar belakang bunda Maryam menjalankan ibadah puasa berbicara ini. Bahkan hal ini diabadikan dalam surat Maryam ayat 26 :
“… Lantaran itu, makanlah dan minumlah (wahai Maryam), serta tenangkanlah dirimu. Dan jika terjadi engkau melihat seseorang maka katakan kepadanya, “Sesungguhnya aku berjanji (nazar) untuk melakukan puasa (shawm) kepada Yang Maha Pengasih. Karena itu hari ini aku tidak akan berbicara kepada siapa pun jua,” (QS. 19:26)

BACA JUGA: Puasa Sebagai Terapi Fisik dan Mental

Puasa berupa penahanan diri dari berbicara ini dituturkan dalam al-Quran dan pernah dijalankan oleh Maryam, ibunda Nabi Isa as, karena terancam akan diejek oleh masyarakatnya bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan keji (sebab ia telah melahirkan seorang putra tanpa ayah).

Maka Allah Swt. memerintahkannya untuk melakukan puasa (shawm) dengan tidak berbicara kepada siapa pun. Dan hal ini dilakukan oleh Maryam selama tiga hari tiga malam lamanya, hingga kemudian Isa kecil, yang masih seumur bayi yang baru lahir, menampilkan kemukjizatannya, yakni berbicara dan memberikan penjelasan tentang kehamilan ibundanya.

Terdapat pula perbedaan waktu berpuasa pada umat sebelum Islam dengan umat Islam sekarang ini. Umat sebelum Islam (khususnya Yahudi dan Nasrani saat itu) melaksanakan puasa dengan durasi waktu hanya untuk sebagian siang, atau seluruh siang, atau bahkan siang dan malam sekaligus.

Adapula yang menjalankan ibadah puasa hanya untuk malam hari. Namun pada akhinya, Islam menyempurnakan dan menetapkan durasi waktu untuk melaksanakan ibadah puasa ini, yakni dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Al-Jurjawi berpandangan bahwa puasa dengan durasi waktu ini jauh lebih utama (afdhol) dibandingkan dengan berpuasa yang hanya dilakukan di malam hari dikarenakan ibadah puasa di siang hari, lebih menantang dan benar-benar penuh dengan cobaan dibandingkan dengan berpuasa di malam hari. Al-Jurjawi merujuk keutamaan ini kepada sebuah hadits Nabi yang mengatakan bahwa “Ibadah yang paling utama adalah ibadah yang paling menggigit”.

Terdapat pula model-model berpuasa yang dilakukan oleh berbagai umat di dunia (baik sebelum Islam, ataupun sekarang ini). Nabi Musa as. pernah melaksanakan puasa selama 40 hari sebelum ia berkeinginan untuk menjumpai Tuhannya di bukit Thursina; Nabi Daud as yang menghabiskan seumur hidupnya untuk melakukan puasa dengan sehari berpuasa dan sehari berbuka; Sidharta Gautama yang melakukan puasa bertahun-tahun di bawah pohon Bodi sebelum ia mencapai Nibbana (puncak kebahagiaan abadi dalam ajaran Budha); Mahatma Gandhi yang berjanji untuk melakukan puasa dengan cara mogok makan sejak 13 Januari 1948 sampai umat Hindu di India dan umat Islam di India melakukan perdamaian di New Delhi yang berdurasi 121 jam 30 menit; Kemudian ajaran Kong Hu Chu yang melakukan puasa pada tanggal 1 dan 15 pada bulan Imlek, dan sebagainya.

Bahagia adalah Kesuksesan Berpuasa

Berbagai model puasa dilakukan oleh berbagai kalangan umat manusia. Hal ini merupakan bentuk kountinuitas dari adanya puasa yang dilaksanakan oleh umat-umat terdahulu sebelum Islam, dan masih berlangsung hingga saat ini. Puasa bukan hanya sebagai ibadah yang hanya dilaksanakan oleh umat Islam saja. Berbagai umat juga melakukan puasa demi tercapainya sebuah kebahagiaan tertinggi dari setiap kepercayaannya.

Ajaran Islampun demikian, bulan Ramadhan merupakan momentum untuk menjadikan manusia kembali kepada fitrahnya, yakni dilahirkan dalam kesucian. Nabi Muhammad saw bersabda bahwa setiap anak cucu Adam, yaitu seluruh manusia ini, adalah pembuat kesalahan; namun sebaik-baiknya orang yang salah ialah mereka yang bertobat.

BACA JUGA: 4 Tips Atasi Bibir Kering Saat Puasa

Walaupun pertaubatan dapat dilakukan kapan saja, akan tetapi Allah Swt menfasilitasi umat Islam dengan menghadirkan bulan Ramadhan agar dapat kembali suci sebagai bentuk Maha Pengampun dan Maha Penyayang karena Allah Swt memahami hamba-hambanya.

Jika kita kembali kepada hadits qudsi “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung”, maka kembalinya manusia kepada keadaan suci sebagaimana manusia dilahirkan yang tak mengenal dosa adalah bentuk jawaban dari ganjaran yang diberikan Tuhan secara langsung kepada umatnya yang menjalankan puasa. []

Tags: Puasapuasa puncak kebahagiaanRamadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah di Balik Sekantung Risol

Next Post

Mengapa Allah Tidurkan Ashabul Kahfi di Dalam Gua? Ini Jawabannya

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

dajjal, pengikut dajjal

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

kebijakan, pedagang

Kenapa Sekarang Banyak Pedagang yang Berbohong saat Berjualan?

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Penyebab Istri Durhaka, Wangi Parfum Favorit Rasulullah,, Hukum Memakai Wewangian pada Bulan Ramadhan, Jilbab Punuk Unta

Apa Itu Jilbab Punuk Unta dan Kenapa Dilarang oleh Rasulullah ﷺ?

Oleh Dini Koswarini
24 Juni 2025
0

Israel, Hamas

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.