• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Dunia Ghaib

Muslim Waspada, Inilah Sebab-Sebab Su’ul Khatimah (2-Habis)

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Dunia Ghaib
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Hal yang Bermanfaat Nasihat Rasulullah ﷺ , komunitas pemakaman muslim

Ilustrasi. Foto: muslimfreeburial

0
BAGIKAN

BERIKUT penjelasan selengkapnya terkait hal-hal yang menyebabkan su’ul khatimah.

BACA JUGA: Muslim Harus Waspada, Inilah Sebab-Sebab Su’ul Khatimah (1)

Jika seorang mukmin ingin menghindarinya, hal-hal ini harus diwaspadai:

1 Tidak istiqamah

Sungguh seorang yang istikamah pada awalnya, lalu berubah dan menyimpang dari awalnya bisa menjadi penyebab ia mendapat su’ul khatimah, seperti iblis yang pada mulanya merupakan pemimpin dan guru malaikat serta malaikat yang paling giat beribadah, tapi kemudian tatkala ia diperintahkan sujud kepada Adam, ia membangkang dan menyombongkan diri, sehingga ia termasuk golongan kafir. Juga seperti Bal’am ibn Ba’ur yang telah sampai kepadanya ayat-ayat Allah lalu Allah menurunkannya ke dunia. Ia menuruti hawa nafsunya dan termasuk orang-orang yang sesat.

ArtikelTerkait

Benarkah Hantu Itu Tidak Ada? Apa Buktinya?

Yang Membuat Setan Menangis

Wujud Asli Iblis, Seperti Apa?

Adakah Binatang yang Bisa Melihat Hantu atau Jin?

Juga sepeati Barsisha, seorang abid yang setan berkata kepadanya, “Kafirlah”, dan tatkala ia kafir, setan berkata, “Aku bebas darimu, Aku sungguh takut kepada Allah Tuhan Penguasa alam.”

Setan memperdayai dirinya agar kufur dan tatkala ia kafir, setan lepas tangan khawatir ikut diazab bersamanya, padahal itu sia-sia.

Allah berfirman, “Maka akibat bagi keduanya, adalah bahwa keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang lalim.” (QS Al-Hasyr: 17)

BACA JUGA: Lemah Iman Penyebab Su’ul Khatimah

2 Iman yang lemah

Iman yang lemah dapat melemahkan cinta kepada Allah dan menguatkan cinta dunia dalam hatinya, dan bahkan lemahnya iman itu dapat menguasai dan mendominasi dirinya sehingga tidak tersisa dalam hatinya tempat untuk cinta kepada Allah kecuali sedikit bisikan jiwa, sehingga pengaruhnya tidak tampak dalam melawan jiwa dan menahan maksiat serta menganjurkan berbuat baik.

Akibatnya ia terperosok ke dalam lembah nafsu syahwat dan perbuatan maksiat, sehingga noda hitam dosa menumpuk di dalam hati dan akhirnya memadamkan cahaya iman yang lemah dalam hati. Dan ketika sakaratul maut datang, cinta Allah semakin melemah manakala ia melihat ia akan berpisah dengan dunia yang dicintainya. Kecintaannya pada dunia sangat kuat, sehingga ia tidak rela meninggalkannya dan tak kuasa berpisah dengannya.

Pada saat yang sama timbul rasa khawair dalam dirinya bahwa Allah murka dan tidak mencintainya. Cina Allah ia mati dalam kondisi iman yang seperti ini, maka ua mendapat su’ul khatimah dan sengsara selamanya.

Sebab yang melahirkan su’ul khatimah ini adalah cinta dan cenderung kepada dunia disertai iman yang lemah yang pada gilirannya mengakibatkan lemahnya cinta kepada Allah. Cinta dunia adalah penyakit yang umumnya menimpa kebanyakan manusia. Jadi, orang yang pada saat mati, hatinya didominasi oleh urusan dunia, maka hal itu mengisi seluruh ruangan dalam hatinya.

Advertisements

Selanjutnya, bila dalam kondisi seperti itu roh keluar dari jasadnya maka hainya tunduk pada dunia, dan terhijab dari tuhannya.

Dihikayatkan bahwa Khalifah Sulaiman ibn Abdul Malik , saat memasuki kota Madinah untuk berziarah, berkata: “Apakah di Madinah masih ada tokoh yang pernah bertemu sahabat?”

Mereka menjawab, “Ya, masih. Namanya Abu Hazim.”

Lalu ia minta diantar ke tempat Abu Hazim. Sesampainya di depan Abu Hazim, Sulaiman berkata, “Hai Abu Hazim, kenapa kami tak suka mati?”

Abu Hazim menjawab, “Kalian memakmurkan dunia dan menghancurkan akhirat. Maka, kalian tak sudi keluar dari kemakmuran menuju kehancuran.”

Sulaiman berkata, “Benar engkau! Lalu bagaimana posisi kami di sisi Allah?”

Abu Hazim menjawab, “Cocokkan amalmu dengan Kitabullah.”

Sulaiman bertanya, “Di mana hal itu kutemukan?”

Jawab Abu Hazim, “Dalam firman Allah, Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.”

Sulaiman bertanya lagi, “Di mana rahmat Allah?”

Abu Hazim menjawab, “Rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

Sulaiman berkata, “Lalu bagaimana pengadilan di depan Allah?”

Abu Hazim menjawab, “Orang yang berbuat baik adalah seperti orang yang telah lama hilang kembali ke keluarganya, sedangkan orang yang berbuat jahat seperti budak yang melarikan diri lalu dihadapkan kepada majikannya.”

Lalu Sulaiman menangis sampai-sampai suaranya meninggi dan tangisannya menyayat hati. Kemudian ia berkata, “Berilah aku wasiat!”

Abu Hazim menjawab, “Awas! Jangan sampai Allah melihatmu pada saat Ia melarangmu atau Ia luput darimu pada saat Ia memerintahkanmu.”

BACA JUGA: Ingin Dapatkan Husnul Khatimah? Rutinkan Baca Doa-doa Ini

Shiddiq Hasan Khan menukil pandangan al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin bahwa su’ul khatimah ada dua tingkatan, dan salah satunya lebih besar dari yang lain.

Pertama, tingkatan yang sangat besar adalah bila yang mendominasi hati pada saat sakaratul maut adalah syak (keraguan) atau pengingkaran, sehingga apabila seseorang wafat dalam kondisi seperti itu maka selamanya ia akan terhijab dari Allah. Hal ini akan membuatnya jauh dari rahmat Allah dan memperoleh azab yang abadi

Kedua, yang setingkat di bawahnya, yaitu bila yang mendominasi hatinya adalah cinta pada dunia sehingga hal itu memenuhi ruangan dalam hatinya dan tidak menyisakan tempat untuk yang lain. Bila rohnya melayang dalam kondisi seperti itu, maka itu sangat membahayakan, sebab seseorang mai tergantung atas kebiasaannya selama ia hidup.

Pada saat itu kerugian yang dideritanya sangat besar. Kecuali memang jika akar iman dan cinta kepada Allah telah tertanam di dalam hai cukup lama dan diperkuat oleh amal saleh, maka hal itu dapa menghapus kondisi seperti di atas.

Selanjunya bila kualitas imannya lebih rendah, maka ia masuk neraka dalam waktu lama. Bila iman itu sebesar biji sawi, maka ia pasi akan keluar dari neraka walaupun setelah beribu-ribu tahun.

Selanjutnya, setiap yang meyakini Allah berikut sifat-sifat dan perbuatanNya dengan keliru, baik karena taklid aau dengan pikiran sendiri, maka ia berada dalam bahaya, dan zuhud serta kesalehan sekalipun tidak dapat menolah bahaya ini. Bahkan ia tidak akan selamat kecuali dengan akidah yang benar sesuai Al-Quran dan Sunnah. []

Referensi: Ensiklopedia Kiamat/Karya: Syaikh Umar Sulaiman al Asygar/Penerbit: Ikrar Mandiriabadi/Tahun: 2002

Tags: kematianSebabsu'ul khatimah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Imam Bukhari Shalat 2 Rakaat ketika Menulis Satu Hadits

Next Post

Khutbah Jumat – Makhluk Penebar Permusuhan

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Jin, Hantu

Benarkah Hantu Itu Tidak Ada? Apa Buktinya?

1 Juni 2025
Setan, Adzan

Yang Membuat Setan Menangis

9 Februari 2025
Cara Iblis Sesatkan Manusia, Makhluk Halus, Wujud Asli Iblis

Wujud Asli Iblis, Seperti Apa?

9 Februari 2025
Kucing, Binatang yang Bisa Melihat Hantu

Adakah Binatang yang Bisa Melihat Hantu atau Jin?

17 Januari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah! 1

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah!

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.