• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Negeri Tanpa Musibah, Adakah?

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Jpost

Ilustrasi. Foto: Jpost

1
BAGIKAN

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)

AYAT di atas menjelaskan tentang janji Allah akan berkah dan musibah. Siapapun yang beriman dan bertakwa berarti mengundang berkah. Namun, bagi orang-orang yang ingkar dan maksiat berarti mengundang musibah. Iman dan Takwa itu adalah kunci keberkahan di dunia dan akhirat. Sedangkan ingkar dan maksiat itu adalah kunci musibah di dunia maupun akhirat.

Allah tidak pernah berbuat zalim pada hamba-hamba-Nya. Karena sesungguhnya orang yang ditimpa musibah – atau mungkin azab – itu adalah hasil dari perbuatan dirinya sendiri. Allah berfirman:

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa: 79).

ArtikelTerkait

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Sungai di Zaman Nabi Daud

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

BACA JUGA: 6 Cara agar Musibah Terasa Ringan

Karena itu, jika dilihat dari kacamata ‘negeri yang bebas dari musibah’ maka adalah hal yang tidak mungkin terjadi pada saat ini.

Kerap kita lihat banyaknya musibah yang menimpa penduduk di berbagai negara, mungkin hal itu adalah peringatan agar para penduduk negeri itu taat kepada Allah dan meninggalkan perbuatan maksiat.

Adapun saat Allah menimpakan musibah pada suatu kaum, maka tak akan ada yang lolos satupun dari takdir-Nya, kecuali jika Allah mengizinkan seseorang untuk selamat dari musibah tersebut. Entah itu pemabuk, pelacur, penjudi, guru, bayi, anak-anak, tukang cukur, pedagang, dan sebagainya akan menjadi korban musibah yang Allah timpakan kepada kaum yang ingkar.

Hal ini berbeda dengan kondisi pada zaman di saat hukum Islam ditegakkan, seperti pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khalifah Bani Umayyah.

Dikisahkan pada hari kedua dilantik menjadi khalifah, beliau menyampaikan khutbah umum. Dihujung khutbahnya, Umar berkata “Wahai manusia, tiada Nabi selepas Muhammad SAW dan tiada kitab selepas al-Quran. Aku bukan penentu hukum, aku hanya pelaksana hukum Allah, aku bukan ahli bid’ah malah aku seorang yang mengikut sunnah, aku bukan orang yang paling baik dikalangan kamu sedangkan aku cuma orang yang paling berat tanggungannya dikalangan kamu, aku mengucapkan ucapan ini sedangkan aku tahu aku adalah orang yang paling banyak dosa di sisi Allah.”

Beliau kemudian duduk dan menangis “Alangkah besarnya ujian Allah kepadaku,” sambung Umar bin Abdul Aziz.

BACA JUGA: Keutamaan Sabar Menghadapi Musibah

Advertisements

Begitupun saat beliau pulang ke rumah dan menangis sehingga ditegur isterinya. “Apa yang Amirul Mukminin tangiskan?” Beliau menjawab “Wahai isteriku, aku telah diuji oleh Allah dengan jabatan ini dan aku tengah teringat pada orang-orang miskin, ibu-ibu janda, anaknya banyak, rezekinya sedikit. Aku teringat orang-orang dalam tawanan, para fuqara’ kaum Muslimin. Aku tahu mereka semua ini akan mendakwaku di akhirat kelak dan aku bimbang aku tidak dapat jawab hujjah-hujjah mereka. Karena sebagai khalifah aku tahu, yang menjadi pembela di pihak mereka adalah Rasulullah.’’ Isterinya pun turut mengalir air mata.

Umar bin Abdul Aziz mulai memeritah pada usia 36 tahun selama 2 tahun 5 bulan 5 hari. Dan atas izin Allah, pemerintahan beliau amat menakjubkan. Pada waktu inilah dikatakan tak ada seorangpun umat Islam yang layak menerima zakat, hingga harta zakat yang menggunung itu terpaksa ditabung sebagai biaya bagi orang yang tak punya biaya menikah dan hal lainnya. []

Tags: azabkeberkahannegeri tanpa musibahtakwa
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Nikmat Apa yang akan Ditanyakan kepada Manusia di Akhirat Kelak?

Next Post

Buku, Safari Hati dan Otak

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

10 Juni 2025
Nabi Musa, Nabi Daud

Sungai di Zaman Nabi Daud

27 Mei 2025
Hal yang Bisa Jadi Kita Sedekahkan, Keutamaan Sedekah

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

20 Mei 2025
Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

16 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Selingkuh dalam Islam, khilafiyah, perbuatan zalim, pacaran, zina

7 Cara Anak Muda agar Tak Terjerumus kepada Perilaku Zina

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Sunnah, Marah, Pagi Hari

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Rajin Sholat Tapi Maksiat Masih Jalan, Apa yang Salah?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
3 Kali Tidak Shalat Jumat saat Pandemi, doa iftitah, keutamaan shalat berjamaah, shalat berjamaah, sholat, shalat, imam, masbuk

Justru ketika seseorang belum bisa meninggalkan maksiat, maka kewajiban sholat itu semakin dia butuhkan.

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Sebab Nabi Muhammad Diutus di Arab, Bukti Kenabian Muhammad

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails

Apakah Di Usia 40 Tahun Gairah Seksual Suami Istri Menurun?

Oleh Yudi
2 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Salah satu alasan utama yang sering dikaitkan dengan penurunan hasrat seksual di usia 40-an adalah perubahan hormon.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.