• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 27 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Negeri Tanpa Musibah, Adakah?

Redaktur Sodikin
1 bulan ago
in Ibrah
Reading Time: 2min read
0
Rayu Wisatawan Muslim Berkunjung, Korea Siap Perbanyak Restoran Halal

Ilustrasi. Foto: Jpost

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)

AYAT di atas menjelaskan tentang janji Allah akan berkah dan musibah. Siapapun yang beriman dan bertakwa berarti mengundang berkah. Namun, bagi orang-orang yang ingkar dan maksiat berarti mengundang musibah. Iman dan Takwa itu adalah kunci keberkahan di dunia dan akhirat. Sedangkan ingkar dan maksiat itu adalah kunci musibah di dunia maupun akhirat.

Allah tidak pernah berbuat zalim pada hamba-hamba-Nya. Karena sesungguhnya orang yang ditimpa musibah – atau mungkin azab – itu adalah hasil dari perbuatan dirinya sendiri. Allah berfirman:

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa: 79).

BACA JUGA: 6 Cara agar Musibah Terasa Ringan

Karena itu, jika dilihat dari kacamata ‘negeri yang bebas dari musibah’ maka adalah hal yang tidak mungkin terjadi pada saat ini.

Kerap kita lihat banyaknya musibah yang menimpa penduduk di berbagai negara, mungkin hal itu adalah peringatan agar para penduduk negeri itu taat kepada Allah dan meninggalkan perbuatan maksiat.

Adapun saat Allah menimpakan musibah pada suatu kaum, maka tak akan ada yang lolos satupun dari takdir-Nya, kecuali jika Allah mengizinkan seseorang untuk selamat dari musibah tersebut. Entah itu pemabuk, pelacur, penjudi, guru, bayi, anak-anak, tukang cukur, pedagang, dan sebagainya akan menjadi korban musibah yang Allah timpakan kepada kaum yang ingkar.

Hal ini berbeda dengan kondisi pada zaman di saat hukum Islam ditegakkan, seperti pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khalifah Bani Umayyah.

Dikisahkan pada hari kedua dilantik menjadi khalifah, beliau menyampaikan khutbah umum. Dihujung khutbahnya, Umar berkata “Wahai manusia, tiada Nabi selepas Muhammad SAW dan tiada kitab selepas al-Quran. Aku bukan penentu hukum, aku hanya pelaksana hukum Allah, aku bukan ahli bid’ah malah aku seorang yang mengikut sunnah, aku bukan orang yang paling baik dikalangan kamu sedangkan aku cuma orang yang paling berat tanggungannya dikalangan kamu, aku mengucapkan ucapan ini sedangkan aku tahu aku adalah orang yang paling banyak dosa di sisi Allah.”

Beliau kemudian duduk dan menangis “Alangkah besarnya ujian Allah kepadaku,” sambung Umar bin Abdul Aziz.

BACA JUGA: Keutamaan Sabar Menghadapi Musibah

Begitupun saat beliau pulang ke rumah dan menangis sehingga ditegur isterinya. “Apa yang Amirul Mukminin tangiskan?” Beliau menjawab “Wahai isteriku, aku telah diuji oleh Allah dengan jabatan ini dan aku tengah teringat pada orang-orang miskin, ibu-ibu janda, anaknya banyak, rezekinya sedikit. Aku teringat orang-orang dalam tawanan, para fuqara’ kaum Muslimin. Aku tahu mereka semua ini akan mendakwaku di akhirat kelak dan aku bimbang aku tidak dapat jawab hujjah-hujjah mereka. Karena sebagai khalifah aku tahu, yang menjadi pembela di pihak mereka adalah Rasulullah.’’ Isterinya pun turut mengalir air mata.

Umar bin Abdul Aziz mulai memeritah pada usia 36 tahun selama 2 tahun 5 bulan 5 hari. Dan atas izin Allah, pemerintahan beliau amat menakjubkan. Pada waktu inilah dikatakan tak ada seorangpun umat Islam yang layak menerima zakat, hingga harta zakat yang menggunung itu terpaksa ditabung sebagai biaya bagi orang yang tak punya biaya menikah dan hal lainnya. []

Tags: azabkeberkahannegeri tanpa musibahtakwa
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Curhat Guru Ngaji

Akibat Paku yang Tertancap di Pagar Kayu

27 Februari 2021
Muslimah Berobat pada Dokter Pria, Bagaimana?

Kenapa Dokter Itu Begitu Sombong?

27 Februari 2021
Ketika Abu Thalhah Wakafkan Kebun yang Dicintainya

Ketika Abu Thalhah Wakafkan Kebun yang Dicintainya

27 Februari 2021
Golongan yang Berhak Menerima Zakat

Dahsyatnya Memberi kepada Orang Lain (2-Habis)

27 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
8 Langkah Mudah agar Anak Anda Gemar Membaca (1)

Buku, Safari Hati dan Otak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Puasa Wajib Hukumnya bagi Orang Tua yang Masih Mampu Berpuasa
Ramadhan

Puasa Wajib Hukumnya bagi Orang Tua yang Masih Mampu Berpuasa

Redaktur Yudi
8 menit ago
Curhat Guru Ngaji
Ibrah

Akibat Paku yang Tertancap di Pagar Kayu

Redaktur Dini Koswarini
38 menit ago
Ini Hadits-Hadits Dhaif Seputar Ramadhan
Ramadhan

4 Hadits Dhaif Seputar Ramadhan

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Cara Rasulullah SAW Membaca Alquran
Islam 4 Beginner

Baca Ayat Kursi di 3 Waktu Ini

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add