• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 8 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Dunia dan Manusia Ibarat Pepatah ‘Ada Gula Ada Semut’

Oleh Mila
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: caters news agency

Foto: caters news agency

0
BAGIKAN

 

DUNIA itu ibarat gula; manis. Ia akan mengundang siapa saja yang ingin mereguknya. Hanya dengan jalan kesabaran, keindahan dunia terasa indah. Seperti dalam firman-Nya:

“Dan tiadalah ia dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar yang mempunyai keberuntungan besar,” (QS. Fushshilat [41] : 35).

Berbicara tentang gula, gula itu selalu manis. Pasti manisnya gula selalu mengundang semut untuk mendekat dan menjamahnya sehingga ada pepatah yang mengatakan, ada gula ada semut.

ArtikelTerkait

Target Hari Ini Apa?

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Kenapa Sih Orang Indonesia Suka Telat?

Kenapa Aku Enggan Berqurban, Padahal Aku Mampu?

Keberadaan gula dengan semut menjadi identik. Gula yang manis, apabila tidak terbungkus rapi, mudah dijamah semut. Wajar kiranya jika ada yang berpesan kepada ‘orang manis’ untuk berhati-hati agar tidak kehilangan manisnya.

Layaknya garam, gula juga menjadi teman sehari-hari manusia. Seakan tiada hari tanpa gula dan garam. Begitulah gula, ia hanyalah satu dari sekian ayat keberadaan Allah, Tuhan Yang Agung. Lihatlah, bagaimana gula bisa saling melengkapi keindahan rasa, berpacu dengan garam dan bumbu-bumbu dapur lainnya,’berkorban’ demi apa yang dinamakan kepuasan rasa manusia.

Luqman suka sekali minum teh manis. Menurut penelitian yang pernah didengar Luqman, satu sendok kecil gula yang dicampur dengan teh panas akan mampu merangsang badan hingga mencapai kesegaran. Apabila diminum pada pagi hari, teh akan mengawali kecerahan, dan apabila diminum pada sore hari, teh manis akan mengembalikan kesegraan setelah kepenatan bekerja.

“De…de… teh manisnya mana?”, tanya Luqman kepada istrinya, Maemunah.

“Tehnya sudah dari tadi saya taruh di meja,” ujar Maemunah.

“Wah…., kok nggak bilang dari tadi?”

“Saya tadi udah bilang. Masnya aja yang terlalu asyik baca Koran!” sahut Maemunah.

Luqman beringsut, melangkah ke meja.

Advertisements

“Waduuh…!” tiba-tiba Luqman berteriak kecil. Ia tertegun.

“Ada apa mas?”, Tanya Maemunah kaget, sambil melangkah mendekat.

“Disemutin!,” ujar Luqman.

Ternyata teh tersebut dikerebungi semut. Hal biasa, seolah merefleksikan ungkapan ‘di mana ada gula di situ ada semut’. Rupanya, semut-semut itu ‘mendahului’ Luqman menyeruput teh manis yang ada di atas meja itu. Ya sudah, Luqman mengalah. Ia meminta sang istri membuatkan teh manis yang baru.

Satu hal yang membuat Luqman tertegun adalah ketika ia pandangi kerumunan semut itu. Semut yang ‘mendahului’ Luqman mencicipi teh manis semuanya mati. Tidak ada yang tersisa. Benar-benar tidak ada yang tersisa!.

Semut-semut itu ada yang mati di pinggir cangkir, ada yang mati di pinggir tatakan cangkir, dan yang terbanyak mati di tengah cangkir. Mengembang di atas air teh manis tersebut.

Tiba-tiba ia merasa ada getaran hikmah yang hadir di hatinya. Kesia-siaan. Itulah hikmah yang tersembunyi dari pemandangan pagi itu. Bagi para semut itu, alih-alih mendapatkan makanan, alih-alih merasakan nikmatnya gula, malah kematian yang didapat.

Semut mau mendatangi teh manis karena ‘undangan tidak tertulis’ dari manisnya gula. Mereka memandangnya sebagai sebuah kenikmatan dan makanan bagi kehidupan mereka; mengabaikan pertimbangan akal, lagipula memang semut tidak mempunyai akal.

Luqman pun merasakan adanya petikan hikmah yang mampu menghujam relung-relung hatinya. Ia sampai pada suatu simpulan bahwa demikian pulalah nasib yang akan dialami oleh orang-orang yang mengejar keindahan dunia tanpa mempertimbnagkan kehadiran akan keberadaan Allah sebagai pengawasnya. Apabila kalau mengejarnya dilakukan secara instan dengan cara memotong kompas. Semakin di kayuh lekas pula terempas.[]

Sumber: Kaya Lewat Jalan Tol (Kaya Hati, Kaya Rasa, kaya Raya). Ustadz Yusuf Mansur. Bandung: PT. Salamadani Pustaka Semesta

Tags: DuniaGulamanusiasemut
Share936SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

TGH Muhammad Zainul Majdi: Jangan Sampai Kemarahan Mendorong pada Kemaksiatan

Next Post

Urusan Cerai, Apakah Boleh Shalat Istikhorokh?

Mila

Mila

Terkait Posts

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target

Target Hari Ini Apa?

7 Juni 2025
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

6 Juni 2025
Fudhail bin Iyadh, Telat

Kenapa Sih Orang Indonesia Suka Telat?

6 Juni 2025
sejarah idul adha, Usia Hewan Kurban, Hewan Kurban, Hukum Aqiqah, Berqurban

Kenapa Aku Enggan Berqurban, Padahal Aku Mampu?

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB

Apa Akibat Menahan BAB?

Oleh Haura Nurbani
8 Juni 2025
0

Akibat Bangun Pagi, Ciri Tubuh yang Sehat, Tidur Siang

Durasi Tidur Siang yang Ideal, Berapa Lama Ya?

Oleh Dini Koswarini
8 Juni 2025
0

Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
8 Juni 2025
0

Lari Malam Hari, Jam Malam

Jam Malam untuk Pelajar, Baguskah?

Oleh Haura Nurbani
7 Juni 2025
0

PKS

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Makanan Sehat, Makanan

Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya gak dimakan saat malam hari, karena bisa mengganggu kualitas tidur, bikin berat badan naik,...

Lihat LebihDetails

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0
PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengumumkan kepengurusan baru. Di pusat dan sepertinya segera diikuti oleh tingkat provinsi dan kabupaten.

Lihat LebihDetails

Apa Benar Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk?

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Bahaya Tubuh yang Gemuk, Sarapan

Ada yang bilang sarapan penting agar tidak gemuk, benarkah?

Lihat LebihDetails

Muslimah, Utamakan Ketentuan Syar’i Dulu sebelum Gaya dalam Berjilbab

Oleh Eneng Susanti
4 Februari 2018
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Adam/Islampos.

Ketentuan syar’i lah yang harusnya jadi standar dalam pilihan fashion seorang muslimah, termasuk dalam berjilbab.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.