• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 3 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Dunia dan Manusia Ibarat Pepatah ‘Ada Gula Ada Semut’

Redaktur Rifki M Firdaus
4 tahun ago
in Renungan
Reading Time: 2min read
0
Mencari Rezeki, Belajarlah dari Semut

Foto: caters news agency

 

DUNIA itu ibarat gula; manis. Ia akan mengundang siapa saja yang ingin mereguknya. Hanya dengan jalan kesabaran, keindahan dunia terasa indah. Seperti dalam firman-Nya:

“Dan tiadalah ia dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar yang mempunyai keberuntungan besar,” (QS. Fushshilat [41] : 35).

Berbicara tentang gula, gula itu selalu manis. Pasti manisnya gula selalu mengundang semut untuk mendekat dan menjamahnya sehingga ada pepatah yang mengatakan, ada gula ada semut.

Keberadaan gula dengan semut menjadi identik. Gula yang manis, apabila tidak terbungkus rapi, mudah dijamah semut. Wajar kiranya jika ada yang berpesan kepada ‘orang manis’ untuk berhati-hati agar tidak kehilangan manisnya.

Layaknya garam, gula juga menjadi teman sehari-hari manusia. Seakan tiada hari tanpa gula dan garam. Begitulah gula, ia hanyalah satu dari sekian ayat keberadaan Allah, Tuhan Yang Agung. Lihatlah, bagaimana gula bisa saling melengkapi keindahan rasa, berpacu dengan garam dan bumbu-bumbu dapur lainnya,’berkorban’ demi apa yang dinamakan kepuasan rasa manusia.

Luqman suka sekali minum teh manis. Menurut penelitian yang pernah didengar Luqman, satu sendok kecil gula yang dicampur dengan teh panas akan mampu merangsang badan hingga mencapai kesegaran. Apabila diminum pada pagi hari, teh akan mengawali kecerahan, dan apabila diminum pada sore hari, teh manis akan mengembalikan kesegraan setelah kepenatan bekerja.

“De…de… teh manisnya mana?”, tanya Luqman kepada istrinya, Maemunah.

“Tehnya sudah dari tadi saya taruh di meja,” ujar Maemunah.

“Wah…., kok nggak bilang dari tadi?”

“Saya tadi udah bilang. Masnya aja yang terlalu asyik baca Koran!” sahut Maemunah.

Luqman beringsut, melangkah ke meja.

“Waduuh…!” tiba-tiba Luqman berteriak kecil. Ia tertegun.

“Ada apa mas?”, Tanya Maemunah kaget, sambil melangkah mendekat.

Loading...

“Disemutin!,” ujar Luqman.

Ternyata teh tersebut dikerebungi semut. Hal biasa, seolah merefleksikan ungkapan ‘di mana ada gula di situ ada semut’. Rupanya, semut-semut itu ‘mendahului’ Luqman menyeruput teh manis yang ada di atas meja itu. Ya sudah, Luqman mengalah. Ia meminta sang istri membuatkan teh manis yang baru.

Satu hal yang membuat Luqman tertegun adalah ketika ia pandangi kerumunan semut itu. Semut yang ‘mendahului’ Luqman mencicipi teh manis semuanya mati. Tidak ada yang tersisa. Benar-benar tidak ada yang tersisa!.

Semut-semut itu ada yang mati di pinggir cangkir, ada yang mati di pinggir tatakan cangkir, dan yang terbanyak mati di tengah cangkir. Mengembang di atas air teh manis tersebut.

Tiba-tiba ia merasa ada getaran hikmah yang hadir di hatinya. Kesia-siaan. Itulah hikmah yang tersembunyi dari pemandangan pagi itu. Bagi para semut itu, alih-alih mendapatkan makanan, alih-alih merasakan nikmatnya gula, malah kematian yang didapat.

Semut mau mendatangi teh manis karena ‘undangan tidak tertulis’ dari manisnya gula. Mereka memandangnya sebagai sebuah kenikmatan dan makanan bagi kehidupan mereka; mengabaikan pertimbangan akal, lagipula memang semut tidak mempunyai akal.

Luqman pun merasakan adanya petikan hikmah yang mampu menghujam relung-relung hatinya. Ia sampai pada suatu simpulan bahwa demikian pulalah nasib yang akan dialami oleh orang-orang yang mengejar keindahan dunia tanpa mempertimbnagkan kehadiran akan keberadaan Allah sebagai pengawasnya. Apabila kalau mengejarnya dilakukan secara instan dengan cara memotong kompas. Semakin di kayuh lekas pula terempas.[]

Sumber: Kaya Lewat Jalan Tol (Kaya Hati, Kaya Rasa, kaya Raya). Ustadz Yusuf Mansur. Bandung: PT. Salamadani Pustaka Semesta

Tags: DuniaGulamanusiasemut
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Wabah dan Depresi Massal

Wolak Walik

1 Maret 2021

Tidak Usah Mengeluh karena Rezeki yang Sedikit

28 Februari 2021
Akhlak Nabi ﷺ terhadap Munafik

Tentang Benar dan Salah

26 Februari 2021
Dari Tanah kembali ke Tanah

Pesan Kematian

22 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Dengan Seutas Tali, Pria Ini Berjalan ke Masjid Setiap Pukul 3 Pagi

Urusan Cerai, Apakah Boleh Shalat Istikhorokh?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?
Syi'ar

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?

Redaktur Yudi
27 menit ago
Tayangan Iklan Ternyata Sebabkan Gizi Buruk
Kesehatan

Lima Kebiasaan Ini Memicu Penuaan Dini Kulit

Redaktur Dini Koswarini
56 menit ago
Hidup Di Era Menjelang Hadirnya Puncak Fitnah
Keajaiban Sedekah

Berdirilah Wahai Singa, 1 Suapan dengan 1 Suapan

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Balas Dendam Itu Dilarang, Ini 5 Alasannya
Tahukah Anda

Balas Dendam Itu Dilarang, Ini 5 Alasannya

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add