• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Belajar Hikmah dari Syaikh Abdurrahman as-Sudais

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
pengunjung masjidil haram

Kepala Presidensi Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi, Sheikh Abdulrahman Al-Sudais. Foto/Sputnik International

2
BAGIKAN

ADA hal menarik dalam beberapa kunjugan Syaikh Sudais (imam Masjidil Haram – Mekah) ke Indonesia sekitar tahun 2000-an. Beliau menjadi imam shalat yang dikeraskan bacaannya seperti Maghrib, Isya’, dan Shubuh, beliau selalu membaca surat Al-Fatihah dengan mengeraskan bacaan “basmalah”nya. Di kunjungan yang lain, pada tanggal 31 Oktober 2014, beliau sempat mengimami shalat Jum’at di Masjid Istiqlal – Jakarta, dengan menjahrkan (mengeraskan) basmalah para surat Al-Fatihah. Padahal beliau adalah seorang ulama yang bermadzhab Hanbali yang merupakan madzhab mayoritas penduduk Saudi Arabia. Dimana dalam madzhab Hanbali, “basmalah” dibaca sirr (dilirihkan).

Belajar Hikmah dari Syaikh Abdurrahman as-Sudais 1 belajar,hikmah

Bahkan menurut informasi sebagian ustadz yang menyertai beliau, syaikh Sudais pernah mengimami shalat Shubuh dan beliau melakukan qunut Shubuh di rekaat kedua. Padahal dalam pandangan madzhab Hanbali yang beliau anut, Qunut Shubuh tidak disyari’atkan. Beliau juga meletakkan tangan beliau saat berdiri dalam shalat di atas pusar dan di bawah dada, sesuai dengan madzhab Syafi’i.

BACA JUGA: Doa Ibu, di Balik Syeikh Sudais

ArtikelTerkait

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Semua ini membuktikan, bahwa beliau sangat mengerti jika mayoritas penduduk Indonesia bermadzhab Syafi’i. Sehingga beliau memandang perlu untuk melapangkan dada serta mengalah dalam masail khilafiyyah dengan mengamalkan sebagian pendapat penduduk negeri yang beliau kunjungi dalam rangka untuk merealisasikan kemaslahatan serta meminimalisir kerusakan atau fitnah yang mungkin akan terjadi. Persatuan serta kondisi yang kondusif yang telah ada harus dijaga, jangan sampai dihancurkan hanya karena issue-issue khilafiyyah seperti ini.

Sangat mungkin Syaikh telah membaca apa yang dinyatakan oleh Imam Ibnu Qayyim – rahimahullah- tentang bagaimana beliau menyikapi masalah Qunut Shubuh :

وَيَقُولُونَ: فِعْلُهُ سُنَّةٌ وَتَرْكُهُ سُنَّةٌ، وَمَعَ هَذَا فَلَا يُنْكِرُونَ عَلَى مَنْ دَاوَمَ عَلَيْهِ، وَلَا يَكْرَهُونَ فِعْلَهُ، وَلَا يَرَوْنَهُ بِدْعَةً، وَلَا فَاعِلَهُ مُخَالِفًا لِلسُّنَّةِ، كَمَا لَا يُنْكِرُونَ عَلَى مَنْ أَنْكَرَهُ عِنْدَ النَّوَازِلِ، وَلَا يَرَوْنَ تَرْكَهُ بِدْعَةً، وَلَا تَارِكَهُ مُخَالِفًا لِلسُّنَّةِ، بَلْ مَنْ قَنَتَ فَقَدْ أَحْسَنَ، وَمَنْ تَرَكَهُ فَقَدْ أَحْسَنَ

“Mereka (ahli hadits) mengatakan : bahwa melakukannya (qunut Shubuh) adalah perbuatan sunnah, dan meninggalkannya juga perbuatan sunnah. Maka, mereka tidak mengingkari orang yang mendawamkan (terus-menerus/membiasakan) qunut Shubuh, tidak benci untuk melakukannya, tidak menganggap bid’ah, dan juga tidak menganggap orang yang melakukannya termasuk menyelisihi sunnah, begitu juga sebaliknya. Bahkan orang yang qunut itu bagus, dan yang meninggalkannya juga bagus.” [Zadul Ma’ad : 1/266]

Hal ini juga menunjukkan akan pentingnya hikmah dalam menerapkan sebuah ilmu di tengah masyarakat. Terkadang, ada suatu ilmu yang kita yakini, akan tetapi mungkin kita tidak bisa atau belum bisa mengamalkannya. Karena dalam pegamalan ilmu – khususnya dalam masalah khilafiyyah – perlu untuk menimbang kemaslahatan serta kerusakan yang akan timbul serta memperhatikan situasi dan kondisi di mana ilmu itu akan diterapkan.

BACA JUGA: Kemarahan Ibu terhadap Syeikh Abdurrahman AsSudais

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami –rahimahullah- pernah bermakmum di belakang orang yang beda madzhab. Lalu ada seorang yang bertanya : “Wahai Imam ! anda berfatwa makruhnya seorang bermakmum kepada imam yang beda madzhab, tapi anda melakukannya ?”. Maka beliau menjawab : “Itu ilmu(ku), dan ini amal(ku).”

Jika Syaikh Sudais saja yang berkewargaan Saudi dan bermadzhab Hanbali bisa menghormati dan mengambil sikap yang demikian sejuk dan penuh hikmah, seharusnya kita sebagai penduduk negeri ini harus lebih bisa lagi. Semoga Allah membalas syaikh Sudais dengan kebaikan yang melimpah. Aamiin. []

Facebook: Abdullah Al-Jirani

Tags: Abdurrahman as-SudaisHikmah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Seperti Inilah Ibadah di Balik Ilmu Para Ulama

Next Post

Ambil Baiknya Buang Buruknya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Israel, Hamas

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

24 Juni 2025
Antisemit, Yahudi, Israel, Israel, Bani Israil

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

22 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

21 Juni 2025
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

19 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.