• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Apakah Imam Mahdi Berpangkat Kenabian?

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Microsoft Store

Ilustrasi. Foto: Microsoft Store

0
BAGIKAN

TANYA: Di akhir zaman akan turun Imam Mahdi yang dipercaya sebagai penegak keadilan dan penghancur semua kezaliman di muka bumi sebelum datang hari kiamat. Apakah Imam Mahdi berpangkat kenabian?

JAWAB: Dikutip dari rumahfiqih disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, tidak ada nabi sepeninggal beliau. Bahkan Isa as pun ketika nanti kembali turun ke muka bumi, status kenabiannya pun lepas. Beliau hanya berstatus orang biasa, tidak lagi berstatus nabi. Apalagi imam Al-Mahdi, tentunya beliau pun bukan nabi, beliau hanya seorang anak manusia biasa yang nanti akan diberikan keutamaan dan kemenangan bersama dengan umat Islam.

BACA JUGA: Dari Tempat Inilah Imam Mahdi Bakal Muncul

Justru kalau kita mengatakan bahwa Imam Mahdi itu nabi, maka otomatis kita pun menjadi kafir kepada kenabian Muhammad SAW. Sebab bunyi dua kalimat syahadat kita adalah pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa nabi Muhamad adalah utusan Allah.

ArtikelTerkait

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Apakah Pengantin Wanita Boleh Menggunakan Gaun Warna Putih di Hari Pernikahan?

Pengakuan bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah tidak berhenti sampai di situ. Bukan sekadar percaya kenabian Muhammad SAW saja, melainkan tidak menjadi siapapun selain dia sebagai nabi yang diikuti dan dijalankan syariatnya.

Nabi yang terdahulu kita akui kenabiannya, tetapi kenabiannya hanya untuk kaumnya masing-masing, sedangkan kita tidak bernabi kepada mereka. Dan setelah wafatnya nabi Muhammad SAW, kita tidak pernah mengakui adanya kenabian lain. Termasuk Al-Mahdi yang nanti akan datang, kita tidak menjadikannya nabi.

Sosok Al-Mahdi bukan sumber hukum agama, bukan pembawa syariah, juga tidak ada jaminan kemakshuman sebagaimana nabi. Bahkan dia pun juga tidak punya mukjizat sebagaimana para nabi dan rasul.

Imam Al-Mahdi hanya manusia biasa, bukan nabi apalagi rasul. Dia boleh jadi memang orang yang pandai, baik dan punya kelebihan yang Allah tidak berikan kepada kita. Boleh jadi dia memang akan memimpin dunia Islam nantinya serta akan menghabisi para angkara murka, seperti sosok Dajjal dan seterusnya. Namun biar bagaimana pun dia tetap bukan nabi.

Dan posisi kita bukan nihilis apalagi apatis dengan realitas fitnah di zaman ini. Kita tidak diperintah Rasulullah SAW untuk hanya sekadar duduk diam termenung merutuki nasib, sambil menunggu-nunggu kedatangan imam Al-Mahdi. Hari ini buat kita, dengan atau tanpa Al-Mahdi di tengah kita, kita tetap wajib berjihad, berjuang dan berdakwah melawan kebatilan.

Rasulullah SAW ketika banyak bercerita tentang kedatangan pemimpin akhir zaman itu tidak berpesan kepada umat Islam untuk sekedar menunggu-nunggu saja sambil berpangku tangan. Tidak demikian.

Dan tentunya tema besar umat Islam di akhir zaman juga bukan semata-mata mengunggu kedatangan Al-Mahdi. Dia mau datang sekarang atau kapan-kapan nanti, itu urusan Allah. Dan kita tidak perlu ribut dan sibuk berdebat dengan hal yang masih ghaib itu.

Yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah beramal, berdakwah dan mengajak orang untuk kembali kepada ajaran Islam.

Tentunya dengan diawali oleh diri kita sendiri dulu. Sebagai da’i, sudah sejauh mana ilmu dan bekal kita dalam dakwah. Apakah kita sudah belajar lebih dalam ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu ushul fiqih, ilmu fiqih dan tentunya bahasa Arab?

Sebab bagaimana kita mau membangun umat, peradaban dan syariah, kalau kita malah awam dan bodoh terhadap syariah kita sendiri? Dan bagaimana kita mungkin kita bicara hadits nabi tentang akhir zaman, kalau ilmu naqd (kritik) hadits saja tidak pernah kita pelajari? Apakah kita mau menyebarkan hadits palsu dan dhaif? Tentu tidak, bukan?

BACA JUGA: Sebab-sebab Munculnya Imam Mahdi

Bagaimana kita mau menerangkan isi Al-Quran kalau kita tidak mengerti ilmu tafsir? Bagaimana kita mau bicara tegaknya syariah kalau justru ilmu syariah malah tidak kita kuasai? Dan bagaimana semua ilmu itu kita kuasai tanpa kita melek bahasa Arab?

Jadi mari pelajari ilmu-ilmu keIslaman ini, lalu kita berdakwah dan mengajak umat kembali ke jalan yang benar sambil merapatkan barisan dan membangun potensi umat. Itu jauh lebih baik daripada hanya bengong menghayal menunggu-nunggu, meramal dan menghitung-hitung datangnya Imam Mahdi. []

Tags: Imam Mahdi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Ekor Singa

Next Post

Seperti Buih

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Hukum Gelatin pada Cangkang Kapsul, Haid, Hukum Istri Gunakan Pil Pencegah Kehamilan tanpa Izin Suami, Haidh

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

11 Juni 2025
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

11 Juni 2025
Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

29 Mei 2025
Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Apakah Pengantin Wanita Boleh Menggunakan Gaun Warna Putih di Hari Pernikahan?

28 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Umar bin Abdul Aziz

10 Ciri Orang yang Ga Mau Bayar Utang!

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

Pemuda Sering Istimta’, Bagaimana Menghentikannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2022
0
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri Anda, hendaknya Anda jauhi.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.