• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 8 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Nasional

Soal Muslim Uighur, Ini Harapan MUI terhadap Pemerintah China

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Nasional
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Fakta unik muslim Uighur

Ilustrasi. Foto: DW

0
BAGIKAN

JAKARTA — Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaedi menyampaikan harapannya agar pemerintah Cina dapat memberikan kesempatan bagi Muslim Uighur untuk dapat menjalankan kegiatan ibadah karena hak ini termasuk dalam hak asasi manusia yang telah diakui secara internasional.

“Itulah yang kita harapkan. Meskipun, memang sampai saat ini kami belum sampaikan langsung kesana dan baru melalui media,” ujar Muhyiddin.

Adapun tindak lanjut MUI dapat menyikapi keterbatasan beragama di Cina adalah membentuk tim untuk menyampaikan saran kepada Kedutaan Besar Cina edan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia.

BACA JUGA: Permintaan Warga Uighur kepada Pemerintah Cina: Tunjukan jika Ayah-Ibu Saya Masih Hidup

ArtikelTerkait

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

Muhyiddin menjelasakan, berdasarkan hasil kunjungan delegasi MUI ke Xinjiang, Cina, pada pekan lalu, dirinya menilai ada kesenjangan yang dialami suku Uighur. Menurutnya, hal itu terkait kurangnya kualitas SDM suku Uighur.

“Karena Uighur ini Muslim dan kebanyakan dari mereka mungkin masih sakit hati dan mengganggap kalau Cina adalah penjajah dan sebagainya, makanya mereka (Uighur) tidak mempelajari bahasa nasional Tiongkok (Mandarin),” jelas Muhyiddin di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Menurutnya, Pemberontakan dan penolakan memperlajari bahasa nasional Republik Rakyat Tiongkok (RRT) membuat suku Uighur tidak memahami hukum dan regulasi negara. Pendidikan yang tertinggal juga menjadi alasan ketertinggalan Uighur dibandingkan suku Hans yang merupakan suku mayoritas di Cina.

“Karena tidak bisa bersaing dan komunikasi yang tersumbat, maka terjadilah kesalahpahaman. Dan karena dianggap tidak sejalan dengan konstitusi Cina, maka mereka dimasukkan ke kamp-kamp pendidikan atau ke balai latihan kerja,” jelas Muhyiddin.

Namun, selama dilatih, dalam kurun waktu enam hingga sepuluh bulan, para Muslim Uighur tidak diperbolehkan melakukan shalat. Sebab, kamp tersebut merupakan ruang publik yang terkena aturan tidak boleh terkontaminasi dengan aspek keagamaan. Maka pemerintah Cina, kata Muhyiddin, mengizinkan para peserta kamp untuk pulang sepekan sekali untuk melunasi hak beragamanya.

“Jadi, kalau ada yang ingin shlat maka dia harus ke masjid atau rumah. Maka, mereka hanya bisa shalat ketika pulang ke rumah, pada Sabtu dan Ahad,” jelas Muhyiddin, “Ini yang menimbulkan persepsi yang aneh karena ketika mereka bekerja atau berada di pusat pelatihan maka mereka tidak bisa shalat dan hanya saat mereka di rumah saja,” lanjutnya.

BACA JUGA: Turki Desak Cina Tutup Kamp Detensi Muslim Uighur

Bukan hanya di kamp pelatihan, sekolah-sekolah khusus Muslim dan masjid juga dibatasi penggunaannya. Meski terdapat sekitar 24 ribu masjid di Uighur, hanya dapat digunakan oleh warga yang tidak bekerja, seperti orang-orang tua atau pensiunan. Sementara, orang yang masih bekerja, dilarang melakukan ibadah di masjid saat jam-jam kerja.

Advertisements

“Maka, jarang ditemui anak-anak muda di masjid karena mereka kerja dan tidak boleh leluasa pergi ke masjid. Suara azan juga tidak boleh keluar dari masjid karena di luar itu adalah ruang publik,” ujar Muhyiddin. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: MUIMuslim UighurPemerintah China
Share47SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Foto e-KTP Warga Asing Bikin Heboh, Ini Kata KPU

Next Post

Persiapan untuk Ramadhan, Penting kah?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Mam Fifi, JISc

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

18 Mei 2025
Israel

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

9 April 2025
Depok

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

28 Maret 2025
Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan 1 muslim Uighur

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

20 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Akibat Bangun Pagi, Ciri Tubuh yang Sehat, Tidur Siang

Durasi Tidur Siang yang Ideal, Berapa Lama Ya?

Oleh Dini Koswarini
8 Juni 2025
0

Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
8 Juni 2025
0

Lari Malam Hari, Jam Malam

Jam Malam untuk Pelajar, Baguskah?

Oleh Haura Nurbani
7 Juni 2025
0

PKS

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Keunggulan Pendidikan di Arab Saudi!, Arab Saudi

10 Kebiasaan Aneh di Arab Saudi

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Makanan Sehat, Makanan

Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya gak dimakan saat malam hari, karena bisa mengganggu kualitas tidur, bikin berat badan naik,...

Lihat LebihDetails

Muslimah, Utamakan Ketentuan Syar’i Dulu sebelum Gaya dalam Berjilbab

Oleh Eneng Susanti
4 Februari 2018
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Adam/Islampos.

Ketentuan syar’i lah yang harusnya jadi standar dalam pilihan fashion seorang muslimah, termasuk dalam berjilbab.

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0
PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengumumkan kepengurusan baru. Di pusat dan sepertinya segera diikuti oleh tingkat provinsi dan kabupaten.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.