• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 20 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Sepenggal Dialog Toleransi di Warung Kopi (2)

Oleh Baehaki
6 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Tribunkaltim

Foto: Tribunkaltim

121
BAGIKAN

“TAPI pak, tadi pagi di TV saya lihat ceramah Syaikh Rojih Al-Mikawy yang membolehkan ucapan selamat natal kepada kaum nasrani. Beliau kan ulama besar.”

“Aduh Pak Karmaan, saya ini hanyalah muqallid yang masih bodoh, mbok ya jangan disamakan dengan Syaikh Rojih. Ketinggian. Beliau itu kan ulama internasional yang sudah diakui di mana-mana. Saya juga banyak mendapat pelajaran dari buku-buku dan ceramah beliau. Jadi kalo seumpamanya saya tak sependapat dengan beliaudalam sebuah masalah, bukan berarti saya selevel dengan beliau. Tidak, sama sekali tidak. Namun saya hanya memandang, pendapat ulama lain yang selevel Syaikh Rojih dalam permasalahan tersebut lebih tepat dan mengena. Oiya, emang tadi pagi apa yang beliau sampaikan?”

“Beliau tadi pagi menyampaikan, bahwa Islam itu sangat toleran kepada Ahlu Kitab, kita dibolehkan memakan hidangan dari mereka, menikah dengan mereka, dan bahkan Islam telah memberikan bagian khusus bagi mereka dari harta Zakat, sebab mereka masuk dalam golongan ‘Muallafah Qulubuhum’. Islam saja membolehkan hal-hal besar seperti itu, apalagi hanya sekedar ucapan selamat hari raya.”

Baca Juga: Kisah Toleransi Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiah

ArtikelTerkait

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Kenapa Orang yang Pinjam Uang Suka Lupa sama Utangnya?

3 Cara Allah Mengabulkan Doa

Mengapa Aku Tidak Mau Shalat Dhuha?

“Jadi begini Pak Karman, tiga hal yang bapak sebutkan tadi merupakan bukti bahwa Islam sangat toleran dalam berdakwah. Pendekatannya persuasif dan tidak frontal. Kita dibolehkan saling memberikan hidangan kepada Ahlu Kitab, yang dengan demikian dapat menjalin kedekatan. Coba saja bapak kasih saya gratisan makan di Warteg bapak ini seminggu sekali saja, pasti di lain waktu saya akan membalas kebaikan bapak, dan dengan demikian kita akan semakin guyub dan rukun. Kedua, lelaki Muslim juga dibolehkan menikahi wanita Ahlu Kitab dan tidak sebaliknya. Mengapa? Karena kepala keluarga itu dominan mempengaruhi anggota keluarganya, sedangkan istri, lebih rentan terpengaruh oleh suaminya. Pak Karman gak percaya? Lihat saja itu ibu-ibu di kampung kita, waktu Pemilu kemarin milih siapa? Rata-rata pasti pilihannya ikut suaminya. Adapun mengenai golongan ‘Muallafah Qulubuhum’ atau orang-orang yang hatinya dapat ditaklukkan dan dikukuhkan kepada Islam, mereka diberi zakat untuk menarik simpati rival-rivalnya yang non-Muslim agar mereka ikut masuk Islam juga. Mereka yang lemah kondisi ekonominya ketika kafir, dengan memberikan zakat kepada mereka tentunya akan membantu finansialnya, sehingga tumbuh di hati mereka rasa mantap bahwa Islam benar-benar Agama yang peduli terhadap kaum lemah. Di samping itu, akan menarik perhatian bagi komunitas lamanya untuk mengikuti jejaknya masuk Islam. Dengan tiga hal ini, sudah terbukti banyak non-Muslim yang akhirnya mendapat hidayah dan masuk Islam. Adapun mengucapkan selamat hari raya kepada mereka, sama sekali tidak bisa disamakan dengan satupun dari tiga hal di atas. Sekarang coba tunjukkan kepada saya satu saja non-Muslim yang masuk Islam karena lantaran diucapkan ‘selamat’ atas hari raya mereka. Kita juga sebagai orang Islam, apakah dengan diberi ucapan Selamat Idul Fitri  dari non-Muslim lantas kita terenyuh dan tertarik untuk pindah agama? Sama sekali tidak. Berbeda halnya jika seorang Muslim yang miskin diberi bantuan finansial, berobat gratis dan mie instant, tak jarang yang akhirnya takluk dan rela melepas akidahnya. Selain itu, saya paling tidak setuju apabila selamat hari natal itu dianggap sebagai sekedar ucapan. Coba saja dibalik, orang non-Muslim kita suruh mengucapkan Syahadat dengan alasan itu hanya sebuah ucapan, apa mereka mau?”

Baca Juga: Memaknai Toleransi

“Wah, masuk akal juga keterangan Pak Kamsud. Tapi kalau boleh tahu, inti kesimpulan dari keterangan bapak itu apa sebenarnya?”

“Intinya kembali ke awal. Jika bapak tanya saya tentang hukum mengucapkan selamat hari raya kepada non-Muslim saya hanya bisa mengatakan itu adalah hal yang sia-sia dan tak ada gunanya. Saya tidak berani mengatakan Halal atau Haram karena itu porsinya Mujtahid Fatwa, bukan kapasitas saya. Dan karena di balik Halal atau Haram terdapat konsekUensi panjang yang tidak sepele. Kedua, ucapan Selamat itu paling tepat disematkan kepada Rasulullah dan hamba-hamba yang saleh. Setiap kali kita Shalat di dalam doa Tahiyyat kita membaca; ‘Assalamu ‘alaika Ayyuhan-Nabiyyu’ keselamatan bagimu wahai Kanjeng Nabi. ‘Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis-Shalihin’ keselamatan bagi kita dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Ini juga selaras dengan Firman Allah; ‘Wassalamu ‘ala man ittaba’al-Huda’ dan keselamatan bagi orang yang mengikuti Hidayah, yaitu ajaran Rasulullah. Adapun yang ketiga, sekaligus ini kesimpulan yang terakhir dan terpenting, perut saya sudah benar-benar lapar Pak Karman. Saya datang ke Warteg bapak kan mau makan, lha koq tiba-tiba baru datang langsung diajak diskusi.”

“Ha ha ha… bisa aja Pak Kamsud ini. Ya sudah pak, monggo dihantam dulu makanannya. Itu pisang goreng kesukaan bapak masih anget, baru saja saya masak.”

“Okelah pak, tolong sekalian minta teh angetnya satu ya.”

Tags: toleransi
Share121SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

UBN Lepas Rombongan Uighur Kunjungi Korban Tsunami Banten

Next Post

Murid Sejati

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

19 Mei 2025
Uang Istri, sedekah, gaji, Hutang

Kenapa Orang yang Pinjam Uang Suka Lupa sama Utangnya?

18 Mei 2025
Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

3 Cara Allah Mengabulkan Doa

18 Mei 2025
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Shalat Dhuha

Mengapa Aku Tidak Mau Shalat Dhuha?

16 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Hal yang Bisa Jadi Kita Sedekahkan, Keutamaan Sedekah

Wahai Jiwa, Mengapa Engkau Enggan Sedekah?

Oleh Dini Koswarini
20 Mei 2025
0

mandi

Apa yang Terjadi Jika Kita Tidak Mandi Selama Satu Bulan? Ini 8 Dampak Seriusnya!

Oleh Yudi
20 Mei 2025
0

cicak

5 Penyakit yang Bisa Ditimbulkan Akibat Banyak Cicak di Rumah

Oleh Yudi
20 Mei 2025
0

BMKG

Bagaimana Cara BMKG Memprediksi Cuaca Esok Hari?

Oleh Dini Koswarini
20 Mei 2025
0

Abu Bakar, Berhala, puasa, puasa, adzan, Yahudi

Saat Yahudi Menanti Kedatangan Nabi Terakhir di Madinah

Oleh Saad Saefullah
20 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai saat Shalat: Panduan dari Syariat Islam

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0
wanita, shalat, pakaian

Pakaian yang tipis hingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh secara jelas tidak memenuhi syarat menutup aurat.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Jika Suami Tolak Ajakan Istri

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2022
0
Hukum Air Liur Kucing

Keduanya suami dan istri saling berkewajiban untuk melakukan hubungan.

Lihat LebihDetails

4 Raja Dunia yang Pernah Berkuasa

Oleh Yudi
20 Juni 2021
0
Foto: Unsplash

Raja dunia keempat ini bernama Bukhtanshar, raja kafir yang menjajah Bani Israil dan membunuh banyak kaum muslimin di kalangan bani...

Lihat LebihDetails

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Oleh Saad Saefullah
19 Mei 2025
0
Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

KALAU sudah berusia 30 tahun... Bukan saatnya lagi menyalahkan masa lalu. Bukan waktunya lagi menunggu keajaiban datang tanpa usaha.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.