• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Kala Soekarno Bicara Hubungan Antara Negara dan Agama

Oleh Sodikin
8 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Presiden Soekarno

Presiden RI pertama Soekarno tengah berorasi. Foto: Joss Today

1
BAGIKAN

ArtikelTerkait

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Djakarta, 8 Maret 1954–Dalam amanatnja kepada para Ulama jang hadir didalam pertemuan di Istana Bogor kemarin Presiden Sukarno menjatakan, bahwa Negara Republik Indonesia ini hanja wadah (tempat) jang harus kita sempurnakan dan didalam mana kita dapat mengembangkan agama kita sebaik-baiknja.
 
“Dapatkah kita sempurnakan air didalam gelas, kalau gelas itu retak, sekalipun terbuat dari emas?”, demikian antara lain beliau bertanja kepada hadirin.
 
Pertemuan itu diadakan berhubung dengan penutupan konperensi Ulama seluruh Indonesia  jang diadakan dari tg. 3 hingga tg. 6 Maret, dimana antara lain dibitjarakan soal2 Hukum Agama jang berhubungan dengan Hukum Negara.
 
Hadir dalam peretemuan itu selain Presiden Sukarno dengan Njonja, djuga Wakil Presiden Hatta, Perdana Menteri Ali Sastroamidjodo, Wakil P.M. I Mr. Wongsonegoro, Wakil P.M. II Zainul Arifin, Menteri Sosial R.P. Suroso, Menteri Agama K.H. Maskur, Ketua Parlemen Mr. Sartono, Sekretaris Djenderal Kementrian Agama Kafrawi dan lebih jurang 35 orang Alim-Ulama jang terkemuka dari seluruh Indonesia.
 
Pertemuan dibuka pada djam 9.30 oleh Menteri Agama K.H. Maskur jang kemudian disusul oleh pembatjaan laporan tentang keputusan2 konperensi oleh Xijai Daud Rusdi dari Palembang.
 
Habis itu Presiden tampil kemuka dan menjatakan, bahwa pertemuan para Ulama di Istana Bogor itu belum pernah terdjadi. Mengenai konperensi jang baru selesai itu beliau menjatakan, bahwa putusan2 konperensi itu mempunjai arti jang istimewa dan penting sekali dan akan dipakai sebagai pedoman beliau sebagai Kepala Negara dimasa datang didalam menghadapi masalah2 Agama Islam dan kerohanian. 
 
Beliau persoonlijk merasa terharu, karena diantara putusan2 itu ada jang menjatakan, bahwa Presiden Republik Indonesia adalah Walijul Amri Danuri (penguasa Negara) jang wadjib ditaati.
 
Sesudah mentjeritakan riwajat pendidikan beliau didalam ke-Islaman, maka Presiden  menerangkan, bahwa ditindjau dari alam politik maka suatu bangsa jang ingin merdeka ialah harus mempersatukan semua golongan, terutama golongan agama dan nasional.
 
“Dan perdjuangan kita meniadakan pendjadjahan baik politik dan ekonomis kini belum selesai dan tidak akan berhasil djika kita terus-menerus bertengkar antara kita sama kita”. Demikian Presiden, jang selandjutnja menambahkan, bahwa persatuan antara kaum Agama dan kaum Nasionalis adalah sjarat mutlak untuk mentjapai kemenangan dalam perdjuangan itu.
 
“Tetapi itu tidak berarti, bahwa Islam harus tunduk kepada jang bukan Islam, melainkan persatuan itu adalah sekedar perkawinan, koordinasi didalam perdjuangan menjempurnakan negara kita ini. Negara Republik Indonesia hanjalah sekedar wadah (tempat) jang harus kita sempurnakan dan didalam mana kita dapat mengembangkan agama kita sebaik-baiknja. 
 
“Dapatkah kita sempurnakan air didalam gelas, kalau gelas itu retak, sekalipun dibuat dari emas?”, demikian Presiden Sukarno.
 
Pertemuan itu ditutup oleh Menteri Agama K.H. Maskur pada djam  11.00 siang dan kemudian para Ulama melihat-lihat Istana Bogor.
Selesai itu rombongan Presiden dan para Ulama mendju ke Istana Tjipanas dimana diadakan djamuan makan siang dan ramah-tamah sampai djam 15.00. []

Sumber: Antara
Tags: agamaNegaraPresiden RIsoekarno
Share2169SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Surga yang Luput dari Kita

Next Post

5 Jurus Hebat Pikat Bidadari Dunia-Akhirat

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Selingkuh dalam Islam, khilafiyah, perbuatan zalim, pacaran, zina

7 Cara Anak Muda agar Tak Terjerumus kepada Perilaku Zina

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
9 April 2021
0

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0
Makmum, Shalat,

Perbedaan antara shalat jamak dan shalat qashar terletak pada tujuan, cara pelaksanaan, dan kondisi dibolehkannya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.