• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 25 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Surga yang Luput dari Kita

Oleh Eva F Hasan
6 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Ilustrasi. Foto: Pixabay

3.8k
BAGIKAN

Oleh: Ratna Dewi Idrus
Penulis, Ibu Rumah Tangga

SUATU hari saya hendak mengambil helm di laundry. Sesaat setelah memberikan nota yang sudah dibayarkan pada karyawan, perhatian saya tertuju pada seorang anak laki-laki kecil yang berusia kurang lebih tiga tahun. Wajahnya putih dengan rambut sedikit ikal. Di samping anak itu berdiri seorang wanita yang sedang sibuk menyetrika.

Bocah laki-laki kecil itu saya pandangi wajahnya. Memandang wajah anak-anak selalu membuat hati bahagia, menyejukkan dan memberi kedamaian, membuat kita selalu tersenyum melihat tingkah polahnya.

“Ada uang logam di mulutnya, Bu!” ucap saya pada wanita itu.

ArtikelTerkait

Beramal Secara Ihsan

Pesan dalam Luka dan Kematian

Ketika Dunia Melalaikanku

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

Kontan ibu itu mengambil paksa uang logam yang ada dalam mulut sang anak hingga anaknya meringis kesakitan.

Ya Allah, wajah bocah kecil itu mencebik, ekspresi hendak menangis menahan kesakitan, sedang air mata sudah menggenang di pelupuk matanya. Melihat pemandangan itu saya tak tega, entahlah, mengapa saya sensitif sekali.

“Nggak apa-apa ya, sayang. Jangan nangis ya, Ibu kan nggak sengaja…” hibur saya pada anak itu, sembari melihat ekspresi wajahnya yang tak kunjung hilang, masih mencebik menahan sakit.

“Ibu, tolong anaknya jangan dikasari, kasihan… ” ucap saya, buru-buru berlalu setelah mengucap terima kasih pada karyawan yang mengambilkan helm saya. Tak tahan menahan air mata yang mau tumpah, sekelebat saja saya teringat Yahya, anak lelaki saya yang berusia hampir dua tahun. Apakah ini namanya naluri keibuan yang Allah ilhamkan kepada setiap perempuan?

Sahabatku mungkin pernah mengalami dan merasakan hal yang sama seperti saya. Pun demikian pula ibu sang anak, jika beliau melihat ekspresi wajah anaknya tadi. Pasti beliau menyesal telah memperlakukan anaknya seperti itu.

Dan saya pun, juga bukanlah ibu yang sempurna dalam bersikap terhadap anak, pernah khilaf, ibarat menonton kembali adegan film yang kita mainkan tidak dengan penuh penjiwaan menurut skenario Allah. Andai waktu bisa diputar, tentunya kita ingin mengubah dan memperbaiki sikap kita padanya. Apalagi saat adegan film itu dikisahkan kembali oleh anak, penyesalan itu tentunya semakin tak berujung.

“Bagaimanakah menghilangkan kekeruhan dalam jiwa anak akibat renggutanmu yang kasar?” tanya Rasul pada Ummu al-Fadhl, ketika bayinya yang digendong Rasulullah, tiba-tiba buang air kecil dan mengenai pakaian Rasul.

Baca Juga: Bangun Hidup Baru, Pemuda Suriah Buka Restoran Kecil di Gaza

Segera Ummu al-Fadhl merenggut secara kasar bayinya dari gendongan Rasul. Melihat hal itu, Rasul menegurnya, “Pakaian yang basah ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi bagaimana menghilangkan kekeruhan dalam jiwa anak akibat renggutanmu yang kasar?”

Seakan hadits ini menyindir kita, jika berani bersikap kasar pada anak, maka orang yang paling membela anak kita dan menegur kita adalah Rasulullah Saw sendiri. Rasulullah begitu penyayang, hatinya lebih lembut dari perempuan, beliau sangat menghargai anak kecil.

Suatu ketika Rasulullah diberi air minum. Di samping kanan beliau ada anak kecil bernama al-Fadhl bin al-Abbas, dan di samping kiri beliau ada orang-orang dewasa. Jika bergiliran, secara adab harus dilakukan dari sebelah kanan terlebih dahulu. Maka, Rasulullah bertanya pada anak kecil yang berada di sebelah kanannya. “Apakah engkau mengizinkan saya memberi minum mereka terlebih dahulu?”
Tanpa terduga anak kecil itu menjawab, “Tidak, wahai Rasulullah.” Kata anak kecil itu, “Aku tidak akan mengutamakan siapa pun sebelum aku mendapat bagianku darimu.” Rasulullah pun menyerahkan air minum itu padanya.

Kisah-kisah itu menyadarkan kita untuk bersikap baik dan menghargai anak-anak.

Setiap perempuan, pastilah sangat menyayangi anak-anaknya. Bukankah Allah ciptakan rahim dan dominan perasaan pada dirinya agar ia punya rasa kasih sayang? Jikalau rasa sayang itu terkalahkan dengan amarah atau sikap yang tidak semestinya pada anak-anak, boleh jadi saat itu perempuan atau ibu sedang lelah, lelah bekerja mencari tambahan uang untuk kebutuhan dapur dan anak-anak, lelah berfikir karena beragam persoalan dan aktivitas kesibukan, ataupun jenuh yang melanda karena rutinitas yang dihadapi sehari-hari.

Namun jikalau kita lebih teliti menyadari, di manakah letak surga itu? Yang membuat hati selalu bahagia, menggairahkan jiwa hingga membangkitkan semangat untuk hidup? Ya, saat-saat kita masuk ke dalam dunia anak-anak, melihat wajah-wajah polos mereka dengan segala tingkah polahnya. Mereka adalah surga yang terkadang luput dari kita.

Tulisan ini sungguh pertama-tama untuk mengingatkan pada diri saya sendiri; sebenarnya apa tujuan Allah menciptakan kita sebagai perempuan? Dan pada akhirnya sebutan ‘ibu’-lah jabatan tertinggi untuk kita.

Jikalau Allah telah memuliakan kita dengan mengabadikan nama kita “perempuan” dalam salah satu surat-Nya, “An-Nisaa.” Jikalau Rasul telah bersabda kita adalah sebaik-baik perhiasan di dunia ini dan sekolah terbaik untuk anak-anak, seakan semua pernyataan itu telah membentuk kepribadian kita bagaimana seharusnya kita bersikap.

Jikalau alasan kita kurang memperhatikan anak-anak karena harus bekerja mencari tambahan penghasilan untuk keluarga, apalah arti kita dibandingkan bunda Hajar yang harus berjuang seorang diri menghidupi buah hatinya Ismail yang kelak menjadi Nabi? Demikian pula perjuangan Bunda Fathimah, yang telah melahirkan imam Syafi’i, yang banyak berjasa meletakkan dasar-dasar ushul-fiqih, padahal mereka hidup dalam kemiskinan, namun hatinya dan bunda-bunda hebat itu tak pernah miskin dalam mendidik anak-anak hingga tumbuhlah anak-anak yang cemerlang, begitu baik akhlaknya dan sangat menghargai orang lain khususnya kaum perempuan.

Saat ini, jikalau kita dapati ada laki-laki yang tidak menghargai perempuan, di mana mereka bersikap tidak santun dalam berakhlak ataupun bertutur kata, bahkan ada yang tanpa malu-malu melampaui batas, menganggap perempuan bisa dipermainkan. Mungkin, ada yang salah dalam sikap kita, lebih memperhatikan kecantikan wajah daripada kecantikan hati kita sendiri, lebih memilih dunia daripada akhirat kita untuk menjadi pendidik, yang seutuhnya sudah dibentuk menjadi perempuan atau ibu yang patut dihargai dengan kedudukan yang begitu tinggi di bumi ini.

Akhir kata, banyak yang berharap pada kita untuk menjadi baik, karena baik buruknya dunia ini tergantung pada kita, perempuan! []

 

Tags: Hidupip renunganKehidupanRatna Dewi Idrussurga
Share3826SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Lagi, Muhammad Ali Jr. Kembali Dicekal Pihak Bandara

Next Post

Kala Soekarno Bicara Hubungan Antara Negara dan Agama

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Keutamaan Berdoa, doa Nabi Musa, Waktu Doa yang Mustajab, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat,, Adab Berdoa, adab berdoa, Hukum Ulang Tahun bagi Seorang Muslim, ihsan

Beramal Secara Ihsan

24 Maret 2023
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Pesan dalam Luka dan Kematian

18 Maret 2023
Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki, Kisah Mengagumkan Mualaf, dunia

Ketika Dunia Melalaikanku

19 Februari 2023
Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

9 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

PPATK

MAKI Bakal Laporkan PPATK ke Polisi Buntut Rp 349 T, Ini Alasannya

Oleh Yudi
25 Maret 2023
0

Boyamin menyesalkan sikap anggota DPR yang seakan tak mendukung langkah PPATK untuk membuka dugaan TPPU Rp 349 triliun.

anak

Anak Korban Gagal Ginjal Diduga Dipaksa Pulang dari RSCM, Ini Penjelasan Kemenkes RI

Oleh Yudi
25 Maret 2023
0

Anak bernama Raihan tersebut konon juga sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat namun dipaksa pulang.

PBNU

Bertemu Presiden Jokowi, Ketua Umum PBNU Bahas Solusi Perdamaian Dunia

Oleh Yudi
25 Maret 2023
0

Gus Yahya menambahkan program-program yang dimiliki oleh PBNU tidak hanya untuk nasional saja, namun juga tingkat internasional.

Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan

Yang Mana Diri Kita? Inilah 3 Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan

Oleh Haura Nurbani
25 Maret 2023
0

Tetap saja ada beberapa kelompok manusia yang tidak sesuai dengan tujuan puasa. Setidaknya ada tiga jenis orang Muslim di bulan...

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Inilah 10 Nama Bulan Ramadhan dalam Al Qur’an dan Hadits

Oleh Amang Dede
15 Juni 2017
0
Keutamaan Ramadhan

Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications