• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Kala Soekarno Bicara Hubungan Antara Negara dan Agama

Oleh Sodikin
8 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Presiden Soekarno

Presiden RI pertama Soekarno tengah berorasi. Foto: Joss Today

2.2k
BAGIKAN

ArtikelTerkait

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

Djakarta, 8 Maret 1954–Dalam amanatnja kepada para Ulama jang hadir didalam pertemuan di Istana Bogor kemarin Presiden Sukarno menjatakan, bahwa Negara Republik Indonesia ini hanja wadah (tempat) jang harus kita sempurnakan dan didalam mana kita dapat mengembangkan agama kita sebaik-baiknja.
 
“Dapatkah kita sempurnakan air didalam gelas, kalau gelas itu retak, sekalipun terbuat dari emas?”, demikian antara lain beliau bertanja kepada hadirin.
 
Pertemuan itu diadakan berhubung dengan penutupan konperensi Ulama seluruh Indonesia  jang diadakan dari tg. 3 hingga tg. 6 Maret, dimana antara lain dibitjarakan soal2 Hukum Agama jang berhubungan dengan Hukum Negara.
 
Hadir dalam peretemuan itu selain Presiden Sukarno dengan Njonja, djuga Wakil Presiden Hatta, Perdana Menteri Ali Sastroamidjodo, Wakil P.M. I Mr. Wongsonegoro, Wakil P.M. II Zainul Arifin, Menteri Sosial R.P. Suroso, Menteri Agama K.H. Maskur, Ketua Parlemen Mr. Sartono, Sekretaris Djenderal Kementrian Agama Kafrawi dan lebih jurang 35 orang Alim-Ulama jang terkemuka dari seluruh Indonesia.
 
Pertemuan dibuka pada djam 9.30 oleh Menteri Agama K.H. Maskur jang kemudian disusul oleh pembatjaan laporan tentang keputusan2 konperensi oleh Xijai Daud Rusdi dari Palembang.
 
Habis itu Presiden tampil kemuka dan menjatakan, bahwa pertemuan para Ulama di Istana Bogor itu belum pernah terdjadi. Mengenai konperensi jang baru selesai itu beliau menjatakan, bahwa putusan2 konperensi itu mempunjai arti jang istimewa dan penting sekali dan akan dipakai sebagai pedoman beliau sebagai Kepala Negara dimasa datang didalam menghadapi masalah2 Agama Islam dan kerohanian. 
 
Beliau persoonlijk merasa terharu, karena diantara putusan2 itu ada jang menjatakan, bahwa Presiden Republik Indonesia adalah Walijul Amri Danuri (penguasa Negara) jang wadjib ditaati.
 
Sesudah mentjeritakan riwajat pendidikan beliau didalam ke-Islaman, maka Presiden  menerangkan, bahwa ditindjau dari alam politik maka suatu bangsa jang ingin merdeka ialah harus mempersatukan semua golongan, terutama golongan agama dan nasional.
 
“Dan perdjuangan kita meniadakan pendjadjahan baik politik dan ekonomis kini belum selesai dan tidak akan berhasil djika kita terus-menerus bertengkar antara kita sama kita”. Demikian Presiden, jang selandjutnja menambahkan, bahwa persatuan antara kaum Agama dan kaum Nasionalis adalah sjarat mutlak untuk mentjapai kemenangan dalam perdjuangan itu.
 
“Tetapi itu tidak berarti, bahwa Islam harus tunduk kepada jang bukan Islam, melainkan persatuan itu adalah sekedar perkawinan, koordinasi didalam perdjuangan menjempurnakan negara kita ini. Negara Republik Indonesia hanjalah sekedar wadah (tempat) jang harus kita sempurnakan dan didalam mana kita dapat mengembangkan agama kita sebaik-baiknja. 
 
“Dapatkah kita sempurnakan air didalam gelas, kalau gelas itu retak, sekalipun dibuat dari emas?”, demikian Presiden Sukarno.
 
Pertemuan itu ditutup oleh Menteri Agama K.H. Maskur pada djam  11.00 siang dan kemudian para Ulama melihat-lihat Istana Bogor.
Selesai itu rombongan Presiden dan para Ulama mendju ke Istana Tjipanas dimana diadakan djamuan makan siang dan ramah-tamah sampai djam 15.00. []

Sumber: Antara
Tags: agamaNegaraPresiden RIsoekarno
Share2169SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Surga yang Luput dari Kita

Next Post

5 Jurus Hebat Pikat Bidadari Dunia-Akhirat

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Presiden Soekarno

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ï·º dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.