• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 24 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Terlambat Menikah, Apakah terkait dengan Qada dan Qadar?

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
macam dosa,

Ilustrasi. Foto: Harvard Health - Harvard University

0
BAGIKAN

TANYA: Apakah keterlambatan menikah berkaitan dengan qadha dan qadar Allah?

Jawab:

Al Qur’an, Sunnah yang shahih dan ijama’ generasi ulama salaf telah menunjukkan akan kewajiban beriman dengan takdir baik dan buruk, hal tersebut sudah menjadi bagian dari rukun iman yang enam dan tidak dianggap sempurna keimanan seorang hamba kecuali dengan beriman kepada keenam rukun iman tersebut.

Allah SWT berfirman:

ArtikelTerkait

Apa Ukuran Bisa Mendapatkan (Satu) Rakaat Shalat?

Apa Mandi Besar Cukup dengan Mengalirkan Air ke Seluruh Badan?

Hukum Lelaki Suka Mendatangi Tukang Pijat Wanita, tapi Sudah Tua

Mengakhirkan Shalat, Kapankan Itu?

( مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأَرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ ) الحديد/22

”Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al Hadid: 22)

Allah SWT juga berfirman:

( إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ ) القمر/49 .

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. al Qamar: 49)

Dari Umar bin Khathab, Nabi SAW bersabda untuk mengajarkan iman:

( أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره ) رواه مسلم (8 (

“Hendaknya kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat dan hendaknya beriman kepada takdir-Nya yang baik dan buruk”. (HR. Muslim: 8)

Advertisements

Semua hal yang terjadi di jagat ini adalah karena takdir Allah SWT, dan wajib bagi yang beriman dengan takdir agar percaya bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu sebelum terjadinya, kemudian menuliskan ilmu tersebut di lauhil mahfudz, lalu Allah menghendaki untuk mewujudkannya, kemudian menciptakannya, inilah tahapan takdir yang empat yang sudah tidak asing lagi, dan setiap tahapan tersebut terdapat dalam banyak dalil.

Majunya atau mundurnya waktu pernikahan, mudah dan sulitnya semua itu berdasarkan takdir Allah SWT. Hal itu bukan berarti bahwa seorang muslim tidak melakukan sebab-sebab yang dengan itu Allah SWT akan mewujudkan musababnya, melakukan sebab itu tidak menafikan sesuatu yang telah ditakdirkan pada zaman azali, karena seseorang tidak mengetahui apa yang telah ditetapkan baginya, maka dari itu dia diperintah untuk melakukan sebab-sebabnya.

Semua musibah yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT kepada seorang hamba, akan menjadi baik bagi seorang mukmin jika dia bersabar dengan musibah itu dan mengambil pelajaran, sebagaimana sabda Nabi SAW:

( عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ ، وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلا لِلْمُؤْمِنِ ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ) رواه مسلم (2999(

“Urusan orang mukmin itu menakjubkan, sungguh semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin, jika dia sedang berbahagia dia bersyukur, maka hal itu lebih baik baginya, dan jika dia tertimpa musibah dia bersabar, maka hal itu lebih baik baginya”. (HR. Muslim: 2999)

Musibah yang terjadi bisa jadi sebagai akibat dari maksiat yang telah dilakukan, namun hal tersebut tidak menjadi sebuah keharusan, bisa jadi untuk meninggikan derajat seorang mukmin, dan menambah kebaikannya jika dia bersabar dan ridho… atau ada banyak lagi hikmah yang agung dibalik musibah tersebut.

Syeikh Abdul Aziz bin Baaz  pernah ditanya:

“Jika seseorang sedang diuji dengan penyakit atau musibah yang buruk pada jiwa dan harta, bagaimana cara mengenali bahwa hal itu ujian atau murka dari Allah?”

Beliau menjawab:

“Allah SWT menguji hamba-hamba-Nya dengan kebahagiaan dan kesedihan, dengan kesulitan dan kemudahan, bisa jadi Dia menguji mereka untuk mengangkat derajat mereka dan melipatgandakan kebaikan mereka, sebagaimana yang Dia lakukan kepada para Nabi dan Rasul dan kepada orang-orang sholeh dari hamba-Nya, sebagaimana sabda Nabi SAW:

( أشد الناس بلاء الأنبياء ، ثم الأمثل فالأمثل )

“Manusia yang paling keras bala’nya (ujiannya) adalah para Nabi, kemudian yang serupa dengan mereka, demikian seterusnya”.

Kadang kala Dia melakukannya disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa, dan mensegerakan hukuman-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya:

( وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفو عن كثير )

“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30)

Jika pada umumnya seorang manusia tidak maksimal dalam menjalankan kewajiban, maka apa yang menimpanya disebabkan karena dosa-dosanya dan kelalaiannya akan perintah Allah, dan jika salah seorang dari hamba Allah yang sholeh diuji dengan penyakit atau semacamnya, maka hal ini termasuk sejenis dengan ujian yang menimpa para Nabi dan Rasul untuk mengangkat derajat, mengagungkan pahalanya, dan agar menjadi teladan bagi yang lain dalam hal kesabaran dan pengharapan.

Jadi, mungkin bala’ (ujian) itu mengangkat derajat, dan mengagungkan pahala, sebagaimana yang Allah lakukan kepada para Nabi dan para hamba-hamba pilihan-Nya, bisa juga untuk menghapuskan dosa, sebagaimana dalam firman-Nya:

من يعمل سوءً يُجز به

“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu”. (QS. An Nisa’: 123)

Dan berdasarkan sabda Nabi SAW:

( ما أصاب المسلم من همٍّ ولا غم ولا نصب ولا وصب ولا حزن ولا أذى إلا كفَّر الله به من خطاياه حتى الشوكة يشاكها )

“Tidaklah ada yang menimpa seorang muslim dari mulai kerisauan, kegundahan, keburukan, penyakit, kesedihan dan duka kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai duri yang menancap sekalipun”.

Sabda Nabi SAW yang lain:

 من يرد الله به خيراً يُصِب منه

“Barang siapa yang Allah menginginkannya baik , maka dia akan melakukannya”.

Namun bisa jadi juga kejadian itu merupakan hukuman yang disegerakan karena disebabkan oleh maksiat dan tidak segera bertaubat, sebagaimana dalam hadits Nabi SAW :

( إذا أراد الله بعبده الخير عجَّل له العقوبة في الدنيا ، وإذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافيه به يوم القيامة ) خرجه الترمذي وحسنه

“Jika Allah menginginkan kepada hamba-Nya sebuah kebaikan maka Dia akan mensegerakan hukumannya di dunia, dan jika mengingikan keburukan kepada hamba-Nya maka Allah akan menahan hukuman-Nya dengan dosanya hingga akan dilaksanakan pada hari kiamat”. (HR. Tirmidzi dan dihasankan olehnya)

Selama anda menolak para peminang anda karena Allah dan disebabkan karena mereka tidak istiqamah dalam agama, maka Allah SWT akan menggantikan dengan yang lebih baik dari mereka, Allah SWT berfirman:

( وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ ) الطلاق/2 ، 3 (

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (QS. ath Thalaq: 2-3)

Nabi SAW brsabda:

( إنك لن تدع شيئاً لله عز وجل إلا بدَّلك الله به ما هو خير لك منه ) رواه الإمام أحمد ، وصححه الألباني في ” حجاب المرأة المسلمة ” ( 47(

“Tidaklah anda meninggalkan sesuatu karena Allah –‘Azza wa Jalla- kecuali Allah akan menggantikan yang lebih baik bagi anda”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh al Baani dalam Hijab Mar’ah al Muslimah: 47)

Maka anda harus segera mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdo’a dan beribadah, dan janganlah mengeluh serta ketahuilah bahwa rahmat Allah begitu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: jodohNikahqadha qadarTakdir
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Aku Berlepas Diri dari Bid’ah-bid’ah yang Kalian Buat

Next Post

Mereka Membangun Koalisi untuk Mendustakan Nabi

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Shalat

Apa Ukuran Bisa Mendapatkan (Satu) Rakaat Shalat?

18 Mei 2025
Mandi Wajib, Mandi Haid, Mandi Besar

Apa Mandi Besar Cukup dengan Mengalirkan Air ke Seluruh Badan?

17 Mei 2025
Pijat

Hukum Lelaki Suka Mendatangi Tukang Pijat Wanita, tapi Sudah Tua

5 Mei 2025
Shalat, Keutamaan Shalat Dhuha, Shalat yang Tidak Diterima oleh Allah SWT, Hukum Shalat tanpa Peci, shalat

Mengakhirkan Shalat, Kapankan Itu?

5 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami

Kuis Ilmu Pengetahuan Islami 30 Pertanyaan untuk Pemula, Kamu Level Mana?

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2025
0

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Berhubungan Sebelum Mandi Wajib Haid, berhubungan suami istri dalam Islam, Membayangkan Orang Lain saat Berhubungan, suami, istri, zina, jima, intim, suami istri, hubungan intim, ranjang, pernikahan, suami, istri, ranjang

Bagaimana Cara Istri Menghadapi Suami yang Kasar di Ranjang?

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0

Terpopuler

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0
Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

Berikut adalah 10 kebiasaan di malam hari yang bisa merusak tubuhmu, dan nomor 5 paling sering dilakukan oleh banyak orang. 

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
uban, usia 40

Kalau usia 20-an dipenuhi ego, maka usia 40 adalah saatnya menjadi penengah, penyayang, dan pembimbing.

Lihat LebihDetails

Wanita Suka 5 Hobi Ini, Jangan Dinikahi!

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2017
2
Ciri Kanker Payudara,, Sifat Buruk yang Harus Dijauhi oleh Seorang Istri

Sebab, keharmonisan rumah tangga akan tercapai jika seseorang memiliki istri yang berakhlak mulia.

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.