• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 31 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda

Setelah Tsunami, Apa?

Oleh Adam
4 tahun lalu
in Dari Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Hardi Ansyah/JITU

Foto: Hardi Ansyah/JITU

33
BAGIKAN

Oleh: Imam Nawawi
Ketua Umum [PENA] Penulis Muda Indonesia
[email protected]

SATU fakta yang kerap kita temukan tatkala musibah telah berlalu adalah saling tuding, saling lempar tanggung jawab, pada saat yang sama saling menyalahkan juga terus terjadi. Tentu saja respon yang demikian setelah musibah terjadi merupakan hal yang tidak elok untuk dilakukan apalagi dipertontonkan. Disini memang diperlukan mindset tentang bagaimana menyikapi musibah dengan cara segera melakukan upaya-upaya konstruktif guna menghadirkan solusi dan mengakhiri ketidakbaikan semakin meluas terjadi.

Secara saintifik setiap musibah seperti tsunami, gempa bumi, dan erupsi memiliki penjelasan empiris. Akan tetapi pada kenyataannya semua itu juga belum menjadikan sisi pencegahan berjalan dengan baik, terlebih ketika diketahui ternyata alat yang semestinya ada dan berfungsi menjadi tidak dapat diandalkan sehingga tsunami yang terjadi terakhir ini memakan korban begitu banyak karena tidak terdeteksi.

BACA JUGA: Pakar Dunia: Jepang Pun belum tentu bisa Deteksi Tsunami Selat Sunda

ArtikelTerkait

Mengeruk Keuntungan dari Konten Kiamat

Gulai Otak

Beramal Secara Ihsan

Jelang Ramadhan, Balai Asuh Yatim dan Dhuafa (BAYD) Hunian Purwakarta Santuni 15 Anak Yatim

Tentu kita tidak ingin kejadian semacam ini kembali terulang di masa depan. Tsunami selat Sunda mesti menjadikan semua pihak dapat memperbaiki diri menjalankan tugas dengan nilai-nilai pengabdian yang tulus kepada ilahi robbi agar semua keterbatasan yang ada tidak mendorong diri kehilangan semangat dan kreativitas dalam menjalankan amanah. Sekalipun secara politis kita berharap kebijakan kebijakan anggaran yang memadai untuk menunjang kinerja lebih baik dari lembaga yang mengurusi masalah alam yang berkaitan dengan potensi musibah yang menimpa rakyat dapat benar-benar diwujudkan.

Pada saat yang sama penting juga kita melihat sisi teologis dari sebab datangnya sebuah musibah. Karena pada dasarnya alam adalah makhluk Allah yang diciptakan sebagai lahan manusia melakukan kebaikan-kebaikan. Oleh karena itu alam tidak memiliki kehendak seperti manusia sekalipun Tuhan telah memberikan ketetapan perihal bagaimana alam mesti hidup berkembang dan terus menjalankan fungsinya sebagai tempat manusia menjalani kehidupan.

Dengan kata lain alam tidak memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan tindakan destruktif atas inisiatif dirinya. Sebab alam hanya tunduk pada kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mari kita lihat, ketika bencana banjir menimpa suatu daerah misalnya, apakah itu kehendak sungai? Tentu saja bukan! Artinya kerapkali sebuah bencana terjadi dikarenakan alam diperlakukan secara tidak tepat, tidak benar, bahkan tidak jarang diperlakukan secara tidak beradab oleh manusia itu sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya musibah juga berkorelasi kuat dengan perilaku umat manusia. Ketika manusia mendahulukan keserakahan di atas kemaslahatan maka hutan akan digunduli demi alasan ekonomi. Perlahan-lahan kerusakan terjadi. Pada pada saat tiba musim hujan, air yang tadinya diserap oleh akar pepohonan menjadi tidak tertahan sehingga melibas konstruk tanah yang sudah labil kemudian membesar dan bergelombang menghantam apapun yang ada di depannya itulah yang kita sebut dengan musibah banjir.

Demikian pula halnya dengan musibah-musibah lainnya. Syekh Ali Jaber dalam satu atau syiar yang begitu viral di media sosial menjelaskan bahwa dalam satu hari air laut memohon izin kepada Allah Subhanahu wa ta’ala untuk membunuh anak manusia. Namun Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencegahnya. Dan, ketika memberikan izin kepada air laut pun Allah membatasi agar tidak semua dimusnahkan. Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya musibah sangat berkorelasi kuat dengan perilaku umat manusia.

Dengan demikian segenap pihak di negeri ini mesti merespon musibah secara menyeluruh sehingga perbaikan yang dilakukan bukan sebatas pada dimensi fisik dan material serta ekonomi warga tetapi juga religiusitas dan adab mereka. Hal ini sangat penting agar musibah dapat Allah cegah dan tidak menimpa kita. andai pun musibah kembali terjadi disaat upaya untuk memperbaiki terus diupayakan maka sungguh itu adalah benar-benar kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tentunya akan diikuti oleh limpahan rahmat dan berkah dari sisi-Nya. sebab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila Allah mencintai suatu kaum maka dia akan mengujinya.”

Oleh karena itu perlu sinergi banyak pihak agar musibah ini dapat menjadikan kita semua sadar bahwa ada Allah subhanahu wa ta’ala yang mengatur kehidupan ini yang mengendalikan kehidupan ini secara mutlak sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagaimana spirit para pendiri bangsa yang mengakui rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka saat ini pun terutama ketika musibah telah terjadi kita harus mengakui bahwa kita telah bersalah dan karena itu berupaya untuk terus memperbaiki diri. Membuang segala sikap keserakahan, mengubur segala bentuk kebohongan, dan memerangi segala bentuk kemaksiatan.

BACA JUGA: Bencana Datang Bertubi-tubi, Apa Penyebabnya?

Tsunami Selat Sunda harus benar-benar menjadi pelajaran, yang disikapi dengan perilaku lebih sigap di dalam menghadapi ancaman musibah secara saintifik dan pada saat yang sama juga disikapi dengan komitmen memperbaiki diri senantiasa tunduk taat kepada titah Ilahi.

Inilah langkah strategis yang harus kita mulai untuk menjadikan Indonesia kedepan lebih baik dan lebih dekat dengan berkah dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. []

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.

Tags: BencanaMuhasabahpenanggulangan bencanaTsunami
Share33SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Memutus Siklus Hedonisme Tahun Baru

Next Post

Lewat Twitter, Militer AS Bercanda Mau Jatuhkan Bom

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

musibah Akhir Zaman, Hari Kiamat, Tanda Kiamat, Musuh Allah di Hari Kiamat, Nubuah Akhir Zaman, Bukti Kebangkitan, dosa, Hal yang Dilaknat Allah dan Malaikat-Nya

Mengeruk Keuntungan dari Konten Kiamat

27 Maret 2023
Gulai Otak

Gulai Otak

25 Maret 2023
Keutamaan Berdoa, doa Nabi Musa, Waktu Doa yang Mustajab, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat,, Adab Berdoa, adab berdoa, Hukum Ulang Tahun bagi Seorang Muslim, ihsan

Beramal Secara Ihsan

24 Maret 2023
Anak Yatim

Jelang Ramadhan, Balai Asuh Yatim dan Dhuafa (BAYD) Hunian Purwakarta Santuni 15 Anak Yatim

21 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Foto: Unsplash

Narasi Kiamat Sudah Dekat

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Pada 2003 lalu, sineas film Indonesia, Deddy Mizwar membuat film bertema religi dengan judul Kiamat Sudah Dekat.

Muhammad Zain,Kemenag

Rp73 Miliar Tunjangan Khusus 9.043 Guru Madrasah Daerah 3T Disiapkan Kemenag

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

“Kita targetkan penyaluran ini sudah bisa dilakukan pada April 2023,” ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Zain.

ponsel streaming grup WA Kecanduan Nonton Porno Pembuka Pintu Zina, Gadget, Hukum Nonton Film Porno, Hal yang Dilarang Diunggah di Medsos!, Hukum Nonton Film Porno, Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi,, Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Apa hukum melihat gambar porno saat puasa Ramadhan? 

Makanan Kesukaan Nabi, Apa Kabar Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan,

2 Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Oleh Haura Nurbani
31 Maret 2023
0

Inilah beberapa amalan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Inilah 10 Nama Bulan Ramadhan dalam Al Qur’an dan Hadits

Oleh Amang Dede
15 Juni 2017
0
Keutamaan Ramadhan, Filosofi Ramadhan

Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications