BENCANA alam seolah tak ada hentinya melanda Tanah Air. Bahkan di tahun 2018 ini, bencana alam alam ibarat ‘maraton’ dari satu daerah ke daerah lainnya.
Baru-baru ini bencana tsunami Selat Sunda telah memporak-porandakan wilayah Banten-Lampung. Sebelumnya tsunami juga telah menerjang Palu di Sulawesi Tengah. Dan tentu ki pun masih ingat dengan gempa bumi dahsyat yang telah mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA: Siaga Gunung Anak Krakatau Disebut Berpotensi Picu Tsunami, Ini Penjelasan Ahli
Korban jiwa berjatuhan dan kerugian materi sudah tak terhitung berapa besarnya. Namun, pernahkah kita merenungi apa penyebab datangnya bala bencana ini?
Ternyata salah satu penyebab terjadinya bencana alam adalah akibat kemaksiatan yang dilakukan anak Adam. Hobi maksiat lupa ibadah kepada Allah SWT.
Maksiat dapat menyebabkan munculnya peristiwa-peristiwa seperti gempa bumi, tsunami, longsor, dan bisa menghilangkan keberkahan.
Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasulullah SAW pernah melarang kaumnya untuk melewati bekas pemukiman kaum Tsamud, kecuali dengan tangisan. Rasul juga melarang kaumnya meminum air kaum Tsamud, melarang mereka melakukan pengairan terhadap sumur-sumur mereka, dan melarang mencampur makanan hewan dengan air mereka agar tidak terkena pengaruh buruk maksiat yang mereka lakukan.
Tak hanya itu, dosa juga akan memengaruhi produktivitas buah-buahan atau menimbulkan penyakit yang ada pada tumbuhan lainnya.
BACA JUGA: Air Laut Menggeliat, Menyapu Maksiat
Imam Ahmad pernah menemukan sekarung gandum dengan sebesar biji-biji kurma di gudang Bani Umaiyah tertulis, “Biji-bijian ini ditanam di suatu zaman saat keadilan ditegakkan.”
Kebanyakan penyakit-penyakit yang timbul pada tumbuhan, diturunkan oleh Allah karena perbuatan maksiat manusia. Orang-orang tua penghuni padang pasir menceritakan kepada kami bahwa biji-bijian hasil bercocok tanam bentuknya lebih besar ketika zaman itu. []
Sumber: Obat Penyakit Hati/Karya: Ibnul Qayyim Al-Jauziyah/Penerbit: Jabal